• Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan
adanya kecenderungan
untuk membanding-bandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis. • Amat realistis,ingin tahu, dan ingin belajar.
• Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-
faktor. • Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa
lainnya. • Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya
untuk dapat bermain bersama-sama tanpa terikat dengan aturan tradisional tetapi dengan peraturannya sendiri.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa peneliti telah melaksanakan penelitian yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Peneliti yang telah mengadakan penelitian
meningkatkan prestasi belajar siswa antara lain adalah sebagai berikut. Rahayu 2010 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar PKn bagi Siswa kelas IV SDN Pisang III Kabupaten Nganjuk. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV mata pelajaran PKn
Kompetensi Dasar Globalisasi di SDN Pisang III Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode
deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK dengan 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pisang III Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk. Ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil
belajar secara kelompok pada siklus I ke siklus II naik 10. Peningkatan hasil belajar siswa secara individu pada siklus I ke siklus II juga naik sebesar 60.
Masriyah 2012 dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pelajaran IPA.
Subjek penelitian ini yaitu 19 orang siswa kelas IV MI Ishlabul Anan Cakung Jakarta Timur tahun pelajaran 20112012. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
pada pelajaran IPA materi energi dan penggunaannya yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada tiap siklus, siklus I hasil belajar siswa
mencapai 6,42 47,36 siswa yang mencapai KKM dan meningkat pada siklus II menjadi 8,78 94,73 siswa yang mencapai KKM Mengalami peningkatan N-
gain yaitu 0,33 yang berkategori sedang pada siklus I menjadi 0,73 yang berkategori tinggi pada siklus II.
Astuti 2013 dengan judul penelitian Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Cooperative Learning Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII
SMP Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah
siswa kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan teknik deskriptif. Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa melalui
cooperative learning jigsaw dapat meningkatkan keaktifan serta hasil belajar
siswa. Data awal menunjukkan jumlah presentase keaktifan belajar siswa sebelum diadakan penelitian adalah sebesar 60,00 , jumlah tersebut dinilai belum
memenuhi indikator keberhasilan. Pada siklus 1 presentase keaktifan siswa meningkat menjadi 73,125 , dan pada siklus 2 meningkat menjadi 93, 125 .
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, data yang diperoleh menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa sebelum diadakan tindakan adalah
73,25 dengan ketuntasan belajar sebesar 59,375. Pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan yakni pada siklus 1 rata-rata meningkat menjadi 76,56 dengan
ketuntasan belajar sebesar 71,875 , sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 85,94 dengan ketuntasan belajar sebesar 87,50 .
Utami 2010 yang berjudul Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IV A Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Jigsaw Di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 20092010. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV A di
SDN Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang. Setelah peneliti menggunakan pendekatan kooperatif teknik jigsaw maka keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPS mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada masing- masing siklus menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPS secara keseluruhan sebesar 75 , apabila dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8 terjadi peningkatan sebesar 54,2 .
Keempat hasil penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang relevan tersebut memiliki variabel yang sama
dengan penelitian ini. Penelitian pertama dan kedua oleh Rahayu 2010 dan
Masriyah 2012 memiliki variabel yang sama yaitu tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ketiga dan keempat oleh Astuti
2013 dan Utami 2010 juga memiliki variabel yang sama yaitu tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Keempat penelitian tersebut menjadi
dasar penentuan tindakan dalam penelitian ini.Peneliti mengembangkan sebuah penelitian baru yang berjudul Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar PKn
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VI Di SDN Gejayan Yogyakarta. Kerangka berpikir penelitian yang relevan dapat
dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Literatur Map Dalam Penelitian Yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir