6. Melalui Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktek memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan,
karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7.
Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil
8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot
Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas pada tahun 1978 Hamdayama, 2014: 87. Arti jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan
ada juga yang menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini
mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji zig zag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk
mencapai tujuan bersama Rusman, 2011: 217. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya, sehingga
baik kemampuan secara kognitif maupun sosial siswa sangat diperlukan. Model pembelajaran tipe jigsaw ini dilandasi oleh teori belajar humanistik, karena teori
belajar humanistik menjelaskan bahwa pada hakikatnya setiap manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan
menentukan perilakunya Hamdayama, 2014: 87. Model pembelajaran tipe jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal.
Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri atas beberapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar
belakang, sedangkan kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri atas anggota kelompok lain kelompok asal yang ditugaskan untuk mendalami topik
tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Di sini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar
mudah untuk memahami materi yang diberikan. Kunci tipe jigsaw adalah interdependence
setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya, para siswa harus memiliki tanggung jawab dan
kerjasama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan Hamdayama, 2014: 88.
Model Jigsaw dipakai bila materi dikaji dalam bentuk narasi tertulis, misalnya pelajaran kajian-kajian sosial, sastra, dan beberapa bagian sains yang
bertujuan untuk memperoleh konsep dan bukan keterampilan Uno Mohamad, 2012: 110. Pada dasarnya dalam model ini guru membagi satuan informasi yang
besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang
menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Model kooperatif tipe jigsaw membuat siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyamakan informasinya kepada kelompok lain
Hamdayama, 2014: 88.
2.1.5.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw