c. Evaluasi
Guru akan mengevaluasi hasil
diskusi untuk
mengukur kemampuan
siswa dalam memahami masalah yang ada dalam
LKS 2,
dengan memberikan pertanyaan,
Siswa juga dapat bertanya untuk materi yang masih
kurang jelas. Guru juga akan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berdiskusi
dengan serius
Menanya
3. Penutup
a. Kesimpulan
Guru mengajak
siswa untuk menarik kesimpulan
untuk merangkum butir- butir pembelajaran pada
hari ini. 5 menit
b. Refleksi
Guru mengajak
murid untuk merefleksikan hasil
diskusi
c. Tindak lanjut
Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk
mempelajari ulang hasil diskusi
yang dibahas
dalam kelompok.
Pertemuan kedua 2JP 1.
Pendahuluan
a.
Salam pembuka
b.
Apersepsi :
Guru bertanya apa saja yang termasuk penyakit
virus? c.
Guru merespon dengan mengingatkan
kembali
materi yang sebelumnya
d. Penyampaian
tujuan
pembelajaran
10 menit Mengecek kehadiran
siswa Melakukan apersepsi
Mengingat kembali materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan
2. Kegiatan inti
a. Kegiatan kelompok
- Guru membimbing siswa
untuk melanjutkan
diskusi sebelumnya
dengan materi
yang sama.
- Masing-masing
kelompok terdiri dari 5 siswa atau sesuai dengan
kelompok diskusi yang sebelumnya
- Guru membagikan kertas
soal yang berbeda pada setiap kelompok. Siswa
diminta untuk
mendiskusikan, dengan anggota
kelompok masing-masing 2 orang
untuk bertamu
ke kelompok
yang lain
untuk mendapatkan
penjelasan materi yang 50 menit
Mengumpulkan data Mengamati
lain dari kelompok yang berbeda. Sedangkan 3
anggota kelompok yang stay bertugas menerima
tamu untuk menjelaskan hasil diskusinya.
b. Formalisasi
Guru akan
menunjuk kelompok
sebagai perwakilan
kelompok untuk presentasi didepan
kelas. Siswa yang lain berperan sebagai peserta
yang akan memberikan pertanyaan
kelompok yang presentasi
c. Evaluasi
Guru memberikan
evaluasi hasil
diskusi. Guru
memberikan kesempatan pada siswa
Mengasosiasikan Mengkomunikasikan
Menanya
Menanya
untuk bertanya. Guru juga akan memberikan pujian
terhadap kelompok yang berdiskusi dengan baik.
Guru akan memberikan materi agar siswa lebih
memahami materi yang disampaikan pada hari ini
3. Penutup
a. Kesimpulan
Guru mengajak
siswa untuk merangkum butir-
butir materi
b. Refleksi
Guru mengajak
siswa untuk merefleksikan hasil
belajar dengan metode Two Stay Two Stray
.
c. Post-test II
d. Tindak lanjut
Guru memberikan tugas dalam bentuk karya seni
tentang penyakit
yang 30 menit
disebabkan oleh virus.
G. Penilaian
a. Penilaian Proses:
Prosedur : Pengamatan selama proses pembelajaran
Jenis : Afektif, dan Psikomotor
Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
b. Penilaian Hasil
Prosedur : Test tulis pada akhir pembelajaran siklus
Jenis tes : Tes tertulis
Bentuk : Obyektif
Alat Penilaian : Soal kunci jawaban
Blora, 22 November 2014 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si Novita Lily Vindasari
Kepala Sekolah
Y. Indarjo, S.Pd TUK : 1587YG
Lampiran 4 Lembar kerja siswa 1
Mata Pelajaran : Biologi
Satuan Pendidikan : SMA
KelasSemester : XI
Tujuan
: a.
Membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus b.
Membaca buku referensi siwa mampu menjelaskan ciri-ciri virus c.
Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan struktur tubuh virus d.
Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan klasifikasi virus e.
Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan tahapan reproduksi virus
Alat dan bahan
Buku paket biologi, Internet
Kegiatan a.
Amati gambar mengenai virus T di bawah ini b.
Tulis keterangan pada setiap bagian
Keterangan : 1.
2. 3.
4. 5.
6
1. Bahan diskusi
a. Sebutkan ciri-ciri virus ?
b. Jelaskan sejarah virus secara singkat
c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas
d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus?
2. Perhatikan gambar di bawah ini
a. Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas
b. Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik
Lampiran 5 Lembar kerja siswa
Siklus 2
Mata Pelajaran : Biologi
Satuan Pendidikan : SMA
KelasSemester : XI Satu
Tujuan
: a.
Melalui membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan manusia
b. Melalui referensi dalam artikel maupun kehidupan sehari-hari siswa
dapat mengetahui cara penularan dan pencegahannya.
Alat dan bahan Artikel, buku paket, internet
Bahan diskusi
a. Artikel tersebut berbicara mengenai apa?
b. Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda?
c. Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?
d. Bagaimana cara mengobati penyakit ini?
e. Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa?
f. Bagaimana cara pencegahan virus tersebut?
Lampiran 6 ARTIKEL LKS
Virus Ini Sangat Mematikan Melebihi Virus HIV AIDS
Penulis : Chandra Irvan Diky Simarmata
KOMPAS.com - Virus Ebola adalah sejenis
virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae. Penyakit tersebut disebabkan infeksi dari virus Ebola
yang asal katanya diambil langsung dari sungai Ebola di Negara Kongo Dulu Zaire yang merupakan tempat
pertama kali penyakit tersebut ditemukan. Gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat
kematian berkisar antara 80 sampai 100.
Sampai hari ini, terdapat 5 subtipe yang sudah di identifikasi akibat infeksi yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola tersebut. Empat dari lima
menyerang pada manusia yaitu subtype virus Ebola-Zaire, Ebola-Sudan, Ebola- Ivory Coast and Ebola-Bundibugyo. Sementara itu, jenis kelima dari subtype virus
tersebut adalah Ebola-Reston yang biasanya menyerang primata seperti monyet dan simpanse.
Lebih lanjut mengenai cara penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh infeksi virus Ebola menurut penelitian akibat melakukan kontak
langsung dengan cairan tubuh atau kulit sipenderita dari satu orang ke orang yang
lain. Masa inkubasinya virus ini sekitar dari 2 sampai 21 hari, namun kebanyakan antara 5 sampai 10 hari sudah terlihat.
Kasus-kasus Ebola awalnya ditemukan di Negara-negara afrika seperti Republik Democratic tahun 1976, Gabon, Sudan tahun 1976, the Ivory Coast,
dan juga Uganda sejak Tahun 2000, 2011. Namun kasus Ebola Reston yang sempat mewabah di Virginia pada primata yang ditemukan menjangkiti kera yang
di impor dari Filipina kini penelitiannya lebih lanjut harus dilakukan di pusat penelitian Ebola di Amerika dan Italy.
Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0 alias mustahil, dan
sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat yang umumnya
akibat keluarnya bintik-bintik merah lalu darah dari sekujur pori-pori tubuh sipenderita.
Oleh karena itu Ebola tergolong mematikan dan lebih mematikan dibanding virus HIV AIDS, virus H1N1 dan virus-virus lainnya jika ditinjau dari
singkatnya waktu hidup sipenderita. Maka bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari sekaligus ditakuti untuk terjangkit bagi iseluruh
dunia. Kini penelitian Ebola terus dan sedang dilakukan secara mendalam oleh ahli virologi dan mikrobiologi di dunia. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Saat
ini indonesia melalui Kementrian Kesehatan hanya memasang status waspada sedangkan untuk penelitian di Indonesia belum pernah dipublikasikan karena
masih didominasi ilmuan luar negeri. Hendaknya Indonesia juga ikut melakukan penelitian tersebut.
Menurut informasi sampai saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola, namun yang 100 efektif hanya berlaku pada proses penyembuhan pada
primata seperti monyet, namun vaksin untuk manusia sendiri belum ditemukan sehingga kewwaspadaan ekstra diperlukan terkhususnya oleh kementrian
kesehatan selalu pengawal kesehatan republik Indonesia. Oleh karena itu pencegahan dapat kita lakukan dengan cara menjaga kehati-hatian terhadap
penyebaran virus dengan melihat tanda-tanda atau gejala dini dan dapat segera memeriksakannya ke laboratorium yang khusus menagani Ebola HF melalui
informasi dokter setempat.
Dan jika ditemukan gejala ataupun orang yang menderita Ebola maka sterilisasi dan karantina harus segera dilakukan agar penyebaran virus dapat
dicegah yang kemungkina meluas. Sebab belum ada treatment khusus bagi penderita Ebola HF. Kebanyakan pasien hanya menerima therapy untuk
mendukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrorit agar dapat menangkal demam yang terjadi.
Disiapkan Infrastruktur untuk Cegah Infeksi MERS-CoV 26 Juli 2013
Editor: Lusia Kus Anna
JAKARTA, KOMPAS.com —
Kementerian Kesehatan mempersiapkan infrastruktur pencegahan dan sosialisasi
penularan penyakit
Middle East
respiratory syndrome coronavirus atau MERS-CoV. Hal itu masih menjadi cara
efektif meminimalkan
penularan antarmanusia.
‖Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Karena itu, pencegahan penularan menjadi penting,‖ kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Kamis 257, di Jakarta.
Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi pada pertengahan 2012 antara lain gangguan pernapasan akut dengan demam, flu, dan napas
pendek. Infeksi pada manusia ditemukan di beberapa negara, seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni Emirat Arab.
Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada April-Juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian, yang
terinfeksi meningkat jadi 90 orang dan 45 orang meninggal.
Menurut Tjandra, pencegahan penularan akan dilakukan bersama beberapa pihak. Bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri akan
dilakukan pemeriksaan dan sosialisasi bagi mereka yang datang dari negara ditemukan virus di tiap bandara.
Persiapan dilakukan dengan memasang spanduk kewaspadaan, penyediaan alat pelindung diri, kartu kewaspadaan kesehatan, desinfektan, hingga
menyiapkan alat pendeteksi panas tubuh. Sosialisasi juga diberikan di daerah kantong tenaga kerja Indonesia lewat dinas kesehatan daerah.
Selain itu, ada pelatihan bagi petugas dan jemaah haji serta menyiapkan fasilitas rumah sakit. ‖Ada 100 rumah sakit rujukan di Indonesia disiapkan untuk
menangani,‖ kata Tjandra. Kamis pagi, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti memimpin Apel
Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran di Jakarta. Untuk mewaspadai kemungkinan peningkatan kecelakaan lalu lintas saat arus mudik-balik Lebaran
2013, rumah sakit, puskesmas, dan pos kesehatan disiagakan selama 24 jam di Sumatera, Jawa, dan Bali mulai H-14 hingga H+14 Lebaran. CHE
25 juta Penduduk Indonesia Idap Hepatitis Penulis: Rosmha Widiyani
Kompas.com — Mayoritas pengidap
penyakit hepatitis berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Data terbaru Kementerian
Kesehatan RI menyebutkan, sekitar 25 juta penduduk Indonesia mengidap hepatitis B dan
C, dengan 12,5 juta di antaranya berkembang menjadi kronis.
Penyakit hepatitis yang menyerang hati belum banyak mendapat perhatian. Padahal, jumlah pengidapnya terus meningkat.
Terlebih lagi terdapat karier atau pembawa penyakit tanpa gejala klinis sehingga tidak menyadari dirinya terinfeksi,
dan berpotensi menularkan kepada orang lain. Indonesia termasuk dalam negara endemis sedang-tinggi dengan angka penyebaran sekitar 8 persen.
Makin ke wilayah timur, jumlahnya bertambah besar, kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta 1272013.
Hepatitis dapat disebabkan berbagai hal, salah satu penyebab hepatitis kronis yang paling umum adalah infeksi virus.
Menurut dr Rino A Gani, SpPD, KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, orang berusia muda dan dewasa lebih rentan terinfeksi virus
hepatitis karena tingkat aktivitasnya yang tinggi. Aktivitas yang tinggi tidak dibarengi dengan perhatian yang cukup pada
kebersihan. Selain itu pada orang yang ketahanan fisiknya menurun juga rentan tertular, kata Rino.
Penggunaan narkoba jarum suntik yang terinfeksi juga bisa menjadi media penularan hepatitis.
Penyakit hati, termasuk hepatitis, menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Dampaknya lebih besar dibandingkan penularan HIVAIDS.
Meski begitu, hepatitis B sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin yang telah tersedia sejak 1982. Vakin hepatitis B memiliki efektivitas sampai 95 persen
untuk mencegah infeksi kronis virus hepatitis B. Vaksin ini diberikan 24 jam setelah bayi lahir.
Bila telat diberikan ada kemungkinan tertular. Karena itu jika bayi sudah agak besar sebaiknya diperiksa dulu ada tidaknya infeksi, kata Rino.
Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dan akan memberikan perlindungan sampai dengan 20 tahun.
Flu Babi Berpotensi Berkembang di Indonesia Editor : Muhshodiq
SURABAYA, KOMPAS.com
— Flu babi yang menular ke manusia berpotensi
berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di
bawah flu unggas yang telah mewabah di Indonesia.
Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di
Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. ―H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah
yang berbahaya,‖ katanya di Surabaya, Selasa 284.
Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu
manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi. ―Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir
ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan masih menentang,‖ ujarnya.
Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki
kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia.
―Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi,‖
katanya. Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama
berupa adaptasi. ―Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena
tidak ada perubahan struktur virus,‖ ujarnya.
Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. ―Jika
menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan penyusunan ulang,‖ ujarnya.
Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan
babi yang berdekatan. ―Sejak flu unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan,‖ tuturnya.
Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian.
―Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat tinggi,‖ ujarnya.
Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di
seluruh dunia. ―Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur sejauh ini belum menunjukkan
tanda ke sana,‖ ujar Nidom
Waspada, Tato Bisa Tularkan Hepatitis 25 Januari 2013
Penulis: Lusia Kus Anna
KOMPAS.com
— Seni merajah tubuh alias tato kini sudah menjadi tren.
Menurut survei tahun 2012, satu dari lima orang memiliki tato. Sayangnya,
selain mendapatkan gambar yang sulit dihilangkan, tato juga membawa risiko
penularan penyakit hepatitis C. Hepatitis C adalah penyebab utama kanker lever dan juga cangkok organ.
Sekitar 70 persen orang yang terinfeksi virus hepatitis C menderita penyakit lever kronik dan 5 persennya meninggal karena sirosis atau kanker lever.
Di Amerika, sebanyak 3,2 juta orang terinfeksi hepatitis C dan tidak menyadarinya karena mereka tak merasa sakit.
Penularan virus hepatitis utamanya terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik. Menurut data pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS,
sekitar 60 persen kasus hepatitis baru setiap tahunnya disebabkan karena narkoba suntik.
Meski begitu, sekitar 20 persen kasus hepatitis tidak memiliki riwayat pernah memakai jarum suntik atau terpapar.
Menurut Dr Fritz Francois dari New York University, Langone Medical Center melakukan penelitian dan menemukan sekitar 34 persen orang yang
terinfeksi hepatitis memiliki tato, dibandingkan dengan 12 persen yang tak terinfeksi.
Tato merupakan faktor risiko penularan penyakit ini dan virus hepatitis bisa tidak aktif selama bertahun-tahun, kata Francois.
Dalam penelitiannya, Francois mewawancarai lebih dari 2.000 orang mengenai tato yang dimiliki dan status hepatitisnya. Para responden diambil dari
tiga rumah sakit di New York antara tahun 2004 dan 2006. Setelah memperhitungkan berbagai faktor risiko, perbedaan antara orang
yang terinfeksi dan yang bukan makin nyata. Sekitar orang yang pernah melakukan tato empat kali lipat yang terinfeksi hepatitis C.
Lampiran 7 JAWABAN LKS SIKLUS I
1. Tulis keterangan pada setiap bagian
2. Bahan diskusi
a. Sebutkan ciri-ciri virus ?
o Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar
20-300 milimikron
o
Virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel
o Parasit sejatiparasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada
makhluk hidup
o
Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan.
o
Dapat dikristalkan
o
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
b. Jelaskan sejarah virus secara singkat
- Adolf Mayer 1883 yang mempelajari penyakit mosaik tembakau,
menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular kepada tanaman lain yang sehat, tetapi mikroorganisme
penyebabnya tidak dapat ditumbuhan pada ―medium agar‖ yang biasa digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
Keterangan : 1. Kapsid
2. DNA atau RNA 3. Leher
4. Selubung ekor 5. Serabut ekor
6. Jarum penusuk
- Dimitri Ivanowsky 1892 menemukan baha cairan dari daun
tembakau yang trserang penyakit mosaik tembaau, setelah disaring dengan ―saringan bakteri‖ ternyata masih dapat menularkan
penyakit mosaik tembakau -
Martinus W. Beijerinck 1898 menemukan baha penyakit mosaik tembakau
disebabkan oleh
sesuatu yang
hidup, karena
penyemprotan dengan ekstrak cairan daun tembakau yang sakit ternyata mengakibatkan penularan. Apabila tanaman yang sakit
digunakan untuk menularkan lagi sampai beberapa kali penularan, tetap menghasilkan penyakit dengan gejala sakit yang sama. Materi
penyebab penyakit mosaik tersebut dinamakan Contagium Vivum Fluidum
yang kemudian terkenal sebagai virus. -
Wendel Stanley 1935 berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembaku menjadi ―Kristal‖, yang
ternyata masih juga dapat menularkan penyakit.
c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas
Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi
kapsid.Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus
sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA
saja.Bagian isi disebut sebagai virion Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya.Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau
serabut.Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus?
Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan
sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk
klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut : o
Jenis asam nukleat o
Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membran
o Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
o Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
o Sifat imunologiks
o Jenis sel inang
o Cara penularan secara ilmiah
o Simtomatologi
a Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya
Virus DNA Contoh
: Poxvirus,
Hepesviruses, Adenoviruses,
Papovaviruses, Parvoviruses.
Virus RNA Contoh :
Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.
b Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya
Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda.
Contoh : virus polio dan adenovirus.
Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam
selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat
RNA virus dengan kapsomer. Contoh :
virus influenza dan TMV. Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan
pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh :
virus pox virus cacar yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
c Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang
melapisi nukleokapsid
Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein
atau glikoprotein.
Contoh :
Poxvirus, Herpesviruses,
Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses,
Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid protein dan asam nukleat
naked virus.
Contoh :
Adenoviruses, Papovaviruses,
Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
d Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya
Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
e Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus bakteri bakteriofage, Virus bakteriofage mula-mula
ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar
terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian
leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke
dalam sel inangnya. Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan.
Contoh : Tobacco Mozaic Virus TMV dan Beet Yellow
Virus BYV.
Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh
: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
3. Perhatikan gambar di bawah ini
a. Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas
i. Daur Litik
o
Fase Absorbsi
Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri.
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri
untuk memasukkan asam inti virus.
o
Fase InjeksiPenetrasi
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti DNA ke dalam
tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
o
Fase Sintesis
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-
bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus,
dalam kendali DNA virus
o
Fase Perakitan
Molekul-molekul protein DNA yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk
memberi bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh
sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya.
o
Fase Lisis
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus-
virus baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru.
ii. Daur Lisogenik
o
Fase Absorbsi
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim
penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri
untuk memasukkan asam inti virus.
o
Fase Penetrasi
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti DNA ke dalam
tubuh sel bakteri pada siklus lisogenik, tahapan selanjutnya penggabungan kedua macam asam nukleat milik virus dan
milik sel inang
o
Fase Penggabungan
Fase penggabungan dapat di alami oleh virus ketika memasuki siklus lisogenik, asam nukleat virus berhasil
dimasukkan ke dalam organisme inang, asam nukleat tersebut bergabungan dengan DNA kromosom organisme inang.
Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA kromosom untuk selanjutnya
ikut digandakan saat proses pembelahan sel. o
Fase Pembelahan
Fase ini, virus akan memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah
terintegrasi dengan kromosom sel inang. Pada kondisi tertentu, yaitu apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel
virus atau mengalami tekanan lingkungan, seperti radiasi atau suhu tinggi, profag dapat memisahkan diri dari kromosom
ianng dan segera memasuki fase sintesis, perakitan, dan lisis sepertinpada siklus litik.
b. Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik
No Pembeda
Litik Lisogenik
1. Definisi
Siklus replikasi virus yang menyebabkan
hancurnya sel inang yang terinfeksi
pada akhir siklus Siklus
replikasi virus
yang tidak menyebabkan hancurnya sel inang akhir
virus 2.
Lama siklus Relatif
singkat 10-60
menit Relatif lama bisa sampai
bertahun-tahun 3.
Kondisi awal Nonvirulen
Virulen 4.
Jumlah tahapan Lima fase
Absorbsi, Penetrasi,
Sintesis, Perakitan, Lisis
Empat fase Absorbsi, Penetrasi, Penggabungan,
Pembelahan 5.
Aktifitas partikel virus di
dalam sel inang Menonaktifkan kromosom
sel inang dan mengambil alih kerja sel inang, asam
nukleat virus
tidak bergabung
dengan kromosom sel inang
Tidak mengambil alih kerja sel inang, asam
nukleat virus bergabung dengan kromosom sel
inang
6. Kondisi akhir
Mengalami lisis atau mati Sel inang tetap dapat
melakukan aktifitas
seluler dan bereplikasi 7.
Kelanjutan siklus
Terhenti karena sel inang mati, siklus litika akan
kembali terjadi pada sel inang baru
Pada kondisi tertentu, profage
dapat memisahkan
diri kromosom
inang dan
memasukki siklus litik
Lampiran 8 JAWABAN LKS SIKLUS II
Bahan diskusi
a. Artikel tersebut berbicara mengenai apa?
1 Virus ebola yang mematikan
2 Penceghan infeksi MERS-CoV
3 Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis
4 Flu babi berkembang di Indonesia
5 Tato dapat menularkan Hepatitis C
b. Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda?
1 Virus ebola yang mematikan
Tingkat kematian ebola berkisar antara 80 sampai 100, dengan gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare,
sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Ada 5 subtipe yang sudah di identifkasi akibat infeksinya
yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola, empat dari lima virus ebola ini menyerang manusia yaitu subtype virus Ebola-zaire, Ebola-
Sudan, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Bundibugyo. Sementara yang kelima virus Ebola-Reston yang menyerang primata seperti monyet
dan simpanse. Kasus ebola awalnya di Negara-negara afrika seperti
Republik Demoratic 1976, Sudan 1976, dan Uganda 2000, 2011. Virus ebola lebih mematikan disbanding dengan HIV AIDS,
virus H1N1. Apabila manusia terkena virus ini untuk kesempatan hidup 0, vaksin yang dikembangkan untuk Ebola 100 efektif
hanya pada primata saja, untuk manusia sendiri belum ditemukan.
2 Pencegahan infeksi MERS-CoV
MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus, pada Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada
april-juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian yang terinfeksi meningkat jadi 90
orang dan 45 orang meninggal. Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi
pada pertengahan 2012 dengan gangguan pernafasan akut dengan demam, flu, dan sesak nafas pendek. Infeksi ini ditemukan
dibeberapa Negara seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni emirat Arab. Infeksi ini belum ada vaksin dan
obatnya.
3 Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis
25 juta penduduk Indonesia menghidap Hepatitis B dan Hepatitis C, dengan 12,5 juta diantaranya berkembang menjadi
kronis. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang
menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat
dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan
pada hati liver. Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia.
Gejala Hepatitis akibat virus pada mayoritas orang adalah perasaan tidak enak badan secara keseluruhan, kelelahan, demam,
meriang, hilang nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan rasa sakit diperut, yang lebih sering terjadi di perut bagian atas.
Penyakit kuning, yang adalah perubahan bagian putih mata menjadi kuning, biasanya terjadi dalam hitungan hari , namun bisa mencapai
dua minggu. Ketika penyakit kuning mulai tampak, banyak orang mengalami rasa gatal di kulit. Urine menjadi berwarna gelap. Warna
tinja juga mungkin menjadi lebih terang.
4 Flu babi berkembang di Indonesia
Flu Babi juga berkembang di Indonesia, flu Babi ini sebenanrnya sudah lazim. Penyakit ini dengan virus H1N1 di
Indonesia sejak Dulu. Virus ini dapat berubah dari tubuh babi yang menular ke manusia. Pasalnya babi dan manusia sama-sama mamalia
yang cenderung memiliki kesamaan. Virus flu babi yang menyerang babi tidak sama dengan virus flu babi yang menyerang manusia. Hal
ini disebabkan virus flu babi yang menyerang manusia merupakan virus influenza tipe baru yang telah mengalami mutasi sehingga
memungkinkan menyebar dari manusia ke manusia.
Virus H1N1 juga dapat terinfeksi dari H5N1, keganasan H1N1 tipe meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus
diseluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah, sedangkan H5N1 lambat
menyebar tetapi daya rusaknya amat tinggi.
5 Tato dapat menularkan Hepatitis C
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang
menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat
dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan
pada hati liver. Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia.
Salah satunya Hepatitis C, Hepatitis ini membawa resiko bagi orang yang suka menggunakan tato, tato merupakan faktor resio
penularan penyakit ini. Sekitar 70 orang terinfeksi Hepatitis C dan 5 meninggal karena mereka tak merasa sakit. Penularan virus
Hepatitis utamanya melalui transfusi darah atau jarum suntik.
c. Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?
1 virus Ebola-zaire, Ebola-Sudan, Ebola-Ivory Coast, Ebola-
Bundibugyo, dan virus Ebola-Reston. 2
Virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.
3 Virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. virus-virus yang lain dapat
menyebabkan Hepatitis virus Mumps, Rubella, Cytomegalovirus, Epstein-Barr, Dan Herpes.
4 Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H1N1,
H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Virus influenza merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili Orthomyxoviridae.
d. Bagaimana cara mengobati dan pencegahan penyakit ini?
1 Belum ada vaksin yang bisa mengobati penyakit Ebola ini,
kebanyakan pasien hanya meneima terapi untuk mengdukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrolit
agar dapat menangkal demam yang terjadi. Cara pencegahan penyakit Ebola dengan sering mencuci tangan atau
memakai pembersih anti bakteri, hindari kontak dengan darah atau lender terutama dari orang yang sakit, hindari rumah sakit dimana
para penderita ebola sedang dirawat, dan segeralah ke dokter bila menderita demam tinggi.
2 Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Pengobata MERS-
CoV biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di
ruang isolasi agar tidak menyebarkan virus ke mana-mana. 3
Dengan pemberian vaksin yang pernah diberikan pada saat bayi. Dengan pencegahan menghindari konsumsi alkohol, menghindari
obat-obatan yang dapat merusak hati, istirahat yang cukup, dan tutup luka untuk menjaga dari penyebaran virus hepatitis.
e. Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa?
Ya Sangat diperlukan adanya penemuan vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan dari berbagai penyait yang terinfeksi oleh virus,
karena banyak orang yang meninggal disebabkan oleh virus yang mematikan ini, dan kurangnya vaksin yang bisa mengobati virus. Namun
sekarang sudah ada penelitian baru, sudah ada percobaan penemuan vaksin yang digunakan untuk pengobatan Ebola menggunakan virus
simpanse yang telah direkayasa secara genetic untuk membawa protein Ebola yang tidak menginfeksi, apabila dalam 6 bulan vaksin ini terbukti
efektif maka bisa menjadi dampak positif. Pada MERS-CoV menggunakan antibody yang merupakan antibody protein yang dibuat
oleh sistem kekebalan tubuh yang mengenali virus dan bakteri, ada dua antibody bernama MERS-4 dan MERS-27 yang mampu memblokir sel
dalam cawan laboratorium dari infeksi virus MERS.
Lampiran 9 Kartu Two Stay Two Stray siklus I
Kel 1
1. Apa itu virus?
2. Bagaimana sejarah
penemuan virus?Tulis dan jelaskan
Kel 2 1.
Bagaimanakah ciri-ciri virus? Jelaskan
2. Gambarkan struktur
tubuh bakteriofage, lengkap dengan
keterangan bagiannya
Kel 3 1.
Ada berapa macam bentuk virus? Sebut dan jelaskan
beserta contoh virusnya 2.
Gambarkan secara sederhana macam-macam
bentuk virus Kel 4
1. Sebutkan klasifikasi virus dan
berikan contohnya 2.
Dan sebutkan juga pengelompokan virus RNA
dan DNA, beserta contohnya
Kel 5 1.
Jelaskan secara singkat cara hidup virus
2. Jelaskan tahapan reproduksi
virus secara singkat
Kartu Two Stay Two Stray siklus II
Kel 1 Virus bertanggungjawab atas beragam
jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada
tumbuhan. Sebutkan nama virusnya dan target tumbuhannya.
Kel 2 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis
penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan. Sebutkan nama virusnya dan target hewannya.
Kel 3 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis
penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Sebutkan nama virusnya dan target serangan serta akibatnya.
Kel 4 Virus menginfeksi manusia, hewan dan
tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana cara virus dapat
menular
Kel 5 Virus menginfeksi manusia, hewan,
tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana upaya pencegahan
penularan virus tersebut.
Lampiran 10
PETA TWO STAY TWO STRAY
A 1 A 2
A 1 A 2
B 1
B 2
C 2 C 1
D 1 D 2
E 2 E 1
A 3
A 4 A 5
B 1
B 5 B 4
B 3 B 2
C 1
C 5 C 4
C 3 C 2
D 1
D 4 D 5
D 3 D 2
E 1
E 5 E 4
E 3 E 2
170
MATERI PEMBELAJARAN VIRUS
A. Sejarah penemuan virus
Pertama kali virus di temukan oleh ilmuwan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyakit mosaik pada tanaman
tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan adanya bercak-bercak pada daun tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
Pada tahun 1892, seorang ilmuwan dari Rusia Dimitri Ivanowsky melanjutkan percobaan A. Mayer melakukan percobaan menyaring
ekstrak daun tembakau. Setelah mendapatkan filtrat, disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat akibatnya tanaman tembakau tertular
penyakit mosaik. Penyebab penyakit tersebut diberi nama Virus Seorang ahli botani dari Belanda tahun 1897 Martinus Beijerinck juga
meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Beijerinck berpendapat bahwa ada zat tertentu yang menginfeksi tanaman tembakau.
Karena zat ini lolos dari uji penyaringan bakteri Wendell Meredith Stanley, dari Rockfeller Institute Amerika Serikat
tahun 1935 orang pertama yang berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat
tetap aktif meskipun setelah kristalisas dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Virus yang menyerang tembakau diberi nama
virus mosaik tembakau Tobaic Mosaic Virus, disingkat TMV
B. Ciri-ciri Virus
Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20-
300 milimikron Virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel
Parasit sejatiparasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada
makhluk hidup Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan.
Gambar 1. Bentuk virus
Dapat dikristalkan Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
C. Struktur Virus
Virus bukan berupa sel aseluler. Ukuran virus sangat kecil, virus memiliki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat
dikristalkan. Partikel virus lengkap disebut virion.
Virus akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup misalny reproduksi bila berada dalam sel organisme hidup lainnya, maka dari itu
virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun ada beberapa ahli biologi yang menggolongkan virus sebagai makhluk hidup, karena tubuhnya
tersusun dari assam nukleat yang diselubungi oleh protein dan mampu berreproduksi.
Gambar 2. Struktur virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage virus T, strukturnya terdiri dari:
a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang
terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang
merugikan virus.
c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.
Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi
yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA virus T, virus cacar dan virus RNA virus influenza, HIV, H5N1. Selain itu
di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.
Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
D. Klasifikasi
Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan
sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi
virus, antara lain sebagai berikut : 1.
Jenis asam nukleat 2.
Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membrane
3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika
4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
5. Sifat imunologiks
6. Jenis sel inang
7. Cara penularan secara ilmiah
8. Simtomatologi
Menurut sistem ICTV International Committee on Taxonomy of Viruses
, terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan species. Pemberian nama pada famili menggunakan
akhiran
–viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama spesies
menggunakan bahasa inggris dan diakhiri dengan
–virus. Nama genus dan
spesies dicetak miring. Contoh klasifikasi virus.
1. Famili : Poxviridae
Genus : Orthopoxvirus Spesies : Variola virus penyebab cacar
2. Famili : Picornaviridae
Genus : Enterovirus Spesies : Poliovirus penyebab polio
a. Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya
Virus DNA Contoh :
Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.
Virus RNA