Metode Pembelajaran Sumber Belajar Sejarah penemuan virus

c. Evaluasi

Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami masalah yang ada dalam LKS 2, dengan memberikan pertanyaan, Siswa juga dapat bertanya untuk materi yang masih kurang jelas. Guru juga akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang berdiskusi dengan serius  Menanya

3. Penutup

a. Kesimpulan

Guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan untuk merangkum butir- butir pembelajaran pada hari ini. 5 menit

b. Refleksi

Guru mengajak murid untuk merefleksikan hasil diskusi

c. Tindak lanjut

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari ulang hasil diskusi yang dibahas dalam kelompok. Pertemuan kedua 2JP 1. Pendahuluan a. Salam pembuka b. Apersepsi : Guru bertanya apa saja yang termasuk penyakit virus? c. Guru merespon dengan mengingatkan kembali materi yang sebelumnya d. Penyampaian tujuan pembelajaran 10 menit  Mengecek kehadiran siswa  Melakukan apersepsi  Mengingat kembali materi sebelumnya  Menyampaikan tujuan

2. Kegiatan inti

a. Kegiatan kelompok

- Guru membimbing siswa untuk melanjutkan diskusi sebelumnya dengan materi yang sama. - Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa atau sesuai dengan kelompok diskusi yang sebelumnya - Guru membagikan kertas soal yang berbeda pada setiap kelompok. Siswa diminta untuk mendiskusikan, dengan anggota kelompok masing-masing 2 orang untuk bertamu ke kelompok yang lain untuk mendapatkan penjelasan materi yang 50 menit  Mengumpulkan data  Mengamati lain dari kelompok yang berbeda. Sedangkan 3 anggota kelompok yang stay bertugas menerima tamu untuk menjelaskan hasil diskusinya.

b. Formalisasi

Guru akan menunjuk kelompok sebagai perwakilan kelompok untuk presentasi didepan kelas. Siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan kelompok yang presentasi

c. Evaluasi

Guru memberikan evaluasi hasil diskusi. Guru memberikan kesempatan pada siswa  Mengasosiasikan  Mengkomunikasikan  Menanya  Menanya untuk bertanya. Guru juga akan memberikan pujian terhadap kelompok yang berdiskusi dengan baik. Guru akan memberikan materi agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan pada hari ini

3. Penutup

a. Kesimpulan

Guru mengajak siswa untuk merangkum butir- butir materi

b. Refleksi

Guru mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajar dengan metode Two Stay Two Stray .

c. Post-test II

d. Tindak lanjut

Guru memberikan tugas dalam bentuk karya seni tentang penyakit yang 30 menit disebabkan oleh virus.

G. Penilaian

a. Penilaian Proses:

 Prosedur : Pengamatan selama proses pembelajaran  Jenis : Afektif, dan Psikomotor  Alat Penilaian : Lembar Pengamatan

b. Penilaian Hasil

 Prosedur : Test tulis pada akhir pembelajaran siklus  Jenis tes : Tes tertulis  Bentuk : Obyektif  Alat Penilaian : Soal kunci jawaban Blora, 22 November 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Peneliti Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si Novita Lily Vindasari Kepala Sekolah Y. Indarjo, S.Pd TUK : 1587YG Lampiran 4 Lembar kerja siswa 1 Mata Pelajaran : Biologi Satuan Pendidikan : SMA KelasSemester : XI  Tujuan : a. Membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus b. Membaca buku referensi siwa mampu menjelaskan ciri-ciri virus c. Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan struktur tubuh virus d. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan klasifikasi virus e. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan tahapan reproduksi virus  Alat dan bahan Buku paket biologi, Internet  Kegiatan a. Amati gambar mengenai virus T di bawah ini b. Tulis keterangan pada setiap bagian Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6 1. Bahan diskusi a. Sebutkan ciri-ciri virus ? b. Jelaskan sejarah virus secara singkat c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus? 2. Perhatikan gambar di bawah ini a. Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas b. Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik Lampiran 5 Lembar kerja siswa Siklus 2 Mata Pelajaran : Biologi Satuan Pendidikan : SMA KelasSemester : XI Satu  Tujuan : a. Melalui membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan manusia b. Melalui referensi dalam artikel maupun kehidupan sehari-hari siswa dapat mengetahui cara penularan dan pencegahannya.  Alat dan bahan Artikel, buku paket, internet  Bahan diskusi a. Artikel tersebut berbicara mengenai apa? b. Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda? c. Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut? d. Bagaimana cara mengobati penyakit ini? e. Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa? f. Bagaimana cara pencegahan virus tersebut? Lampiran 6 ARTIKEL LKS Virus Ini Sangat Mematikan Melebihi Virus HIV AIDS Penulis : Chandra Irvan Diky Simarmata KOMPAS.com - Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae. Penyakit tersebut disebabkan infeksi dari virus Ebola yang asal katanya diambil langsung dari sungai Ebola di Negara Kongo Dulu Zaire yang merupakan tempat pertama kali penyakit tersebut ditemukan. Gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80 sampai 100. Sampai hari ini, terdapat 5 subtipe yang sudah di identifikasi akibat infeksi yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola tersebut. Empat dari lima menyerang pada manusia yaitu subtype virus Ebola-Zaire, Ebola-Sudan, Ebola- Ivory Coast and Ebola-Bundibugyo. Sementara itu, jenis kelima dari subtype virus tersebut adalah Ebola-Reston yang biasanya menyerang primata seperti monyet dan simpanse. Lebih lanjut mengenai cara penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh infeksi virus Ebola menurut penelitian akibat melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit sipenderita dari satu orang ke orang yang lain. Masa inkubasinya virus ini sekitar dari 2 sampai 21 hari, namun kebanyakan antara 5 sampai 10 hari sudah terlihat. Kasus-kasus Ebola awalnya ditemukan di Negara-negara afrika seperti Republik Democratic tahun 1976, Gabon, Sudan tahun 1976, the Ivory Coast, dan juga Uganda sejak Tahun 2000, 2011. Namun kasus Ebola Reston yang sempat mewabah di Virginia pada primata yang ditemukan menjangkiti kera yang di impor dari Filipina kini penelitiannya lebih lanjut harus dilakukan di pusat penelitian Ebola di Amerika dan Italy. Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0 alias mustahil, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat yang umumnya akibat keluarnya bintik-bintik merah lalu darah dari sekujur pori-pori tubuh sipenderita. Oleh karena itu Ebola tergolong mematikan dan lebih mematikan dibanding virus HIV AIDS, virus H1N1 dan virus-virus lainnya jika ditinjau dari singkatnya waktu hidup sipenderita. Maka bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari sekaligus ditakuti untuk terjangkit bagi iseluruh dunia. Kini penelitian Ebola terus dan sedang dilakukan secara mendalam oleh ahli virologi dan mikrobiologi di dunia. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Saat ini indonesia melalui Kementrian Kesehatan hanya memasang status waspada sedangkan untuk penelitian di Indonesia belum pernah dipublikasikan karena masih didominasi ilmuan luar negeri. Hendaknya Indonesia juga ikut melakukan penelitian tersebut. Menurut informasi sampai saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola, namun yang 100 efektif hanya berlaku pada proses penyembuhan pada primata seperti monyet, namun vaksin untuk manusia sendiri belum ditemukan sehingga kewwaspadaan ekstra diperlukan terkhususnya oleh kementrian kesehatan selalu pengawal kesehatan republik Indonesia. Oleh karena itu pencegahan dapat kita lakukan dengan cara menjaga kehati-hatian terhadap penyebaran virus dengan melihat tanda-tanda atau gejala dini dan dapat segera memeriksakannya ke laboratorium yang khusus menagani Ebola HF melalui informasi dokter setempat. Dan jika ditemukan gejala ataupun orang yang menderita Ebola maka sterilisasi dan karantina harus segera dilakukan agar penyebaran virus dapat dicegah yang kemungkina meluas. Sebab belum ada treatment khusus bagi penderita Ebola HF. Kebanyakan pasien hanya menerima therapy untuk mendukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrorit agar dapat menangkal demam yang terjadi. Disiapkan Infrastruktur untuk Cegah Infeksi MERS-CoV 26 Juli 2013 Editor: Lusia Kus Anna JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Kesehatan mempersiapkan infrastruktur pencegahan dan sosialisasi penularan penyakit Middle East respiratory syndrome coronavirus atau MERS-CoV. Hal itu masih menjadi cara efektif meminimalkan penularan antarmanusia. ‖Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Karena itu, pencegahan penularan menjadi penting,‖ kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Kamis 257, di Jakarta. Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi pada pertengahan 2012 antara lain gangguan pernapasan akut dengan demam, flu, dan napas pendek. Infeksi pada manusia ditemukan di beberapa negara, seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni Emirat Arab. Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada April-Juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian, yang terinfeksi meningkat jadi 90 orang dan 45 orang meninggal. Menurut Tjandra, pencegahan penularan akan dilakukan bersama beberapa pihak. Bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri akan dilakukan pemeriksaan dan sosialisasi bagi mereka yang datang dari negara ditemukan virus di tiap bandara. Persiapan dilakukan dengan memasang spanduk kewaspadaan, penyediaan alat pelindung diri, kartu kewaspadaan kesehatan, desinfektan, hingga menyiapkan alat pendeteksi panas tubuh. Sosialisasi juga diberikan di daerah kantong tenaga kerja Indonesia lewat dinas kesehatan daerah. Selain itu, ada pelatihan bagi petugas dan jemaah haji serta menyiapkan fasilitas rumah sakit. ‖Ada 100 rumah sakit rujukan di Indonesia disiapkan untuk menangani,‖ kata Tjandra. Kamis pagi, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti memimpin Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran di Jakarta. Untuk mewaspadai kemungkinan peningkatan kecelakaan lalu lintas saat arus mudik-balik Lebaran 2013, rumah sakit, puskesmas, dan pos kesehatan disiagakan selama 24 jam di Sumatera, Jawa, dan Bali mulai H-14 hingga H+14 Lebaran. CHE 25 juta Penduduk Indonesia Idap Hepatitis Penulis: Rosmha Widiyani Kompas.com — Mayoritas pengidap penyakit hepatitis berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Data terbaru Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sekitar 25 juta penduduk Indonesia mengidap hepatitis B dan C, dengan 12,5 juta di antaranya berkembang menjadi kronis. Penyakit hepatitis yang menyerang hati belum banyak mendapat perhatian. Padahal, jumlah pengidapnya terus meningkat. Terlebih lagi terdapat karier atau pembawa penyakit tanpa gejala klinis sehingga tidak menyadari dirinya terinfeksi, dan berpotensi menularkan kepada orang lain. Indonesia termasuk dalam negara endemis sedang-tinggi dengan angka penyebaran sekitar 8 persen. Makin ke wilayah timur, jumlahnya bertambah besar, kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta 1272013. Hepatitis dapat disebabkan berbagai hal, salah satu penyebab hepatitis kronis yang paling umum adalah infeksi virus. Menurut dr Rino A Gani, SpPD, KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, orang berusia muda dan dewasa lebih rentan terinfeksi virus hepatitis karena tingkat aktivitasnya yang tinggi. Aktivitas yang tinggi tidak dibarengi dengan perhatian yang cukup pada kebersihan. Selain itu pada orang yang ketahanan fisiknya menurun juga rentan tertular, kata Rino. Penggunaan narkoba jarum suntik yang terinfeksi juga bisa menjadi media penularan hepatitis. Penyakit hati, termasuk hepatitis, menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Dampaknya lebih besar dibandingkan penularan HIVAIDS. Meski begitu, hepatitis B sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin yang telah tersedia sejak 1982. Vakin hepatitis B memiliki efektivitas sampai 95 persen untuk mencegah infeksi kronis virus hepatitis B. Vaksin ini diberikan 24 jam setelah bayi lahir. Bila telat diberikan ada kemungkinan tertular. Karena itu jika bayi sudah agak besar sebaiknya diperiksa dulu ada tidaknya infeksi, kata Rino. Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dan akan memberikan perlindungan sampai dengan 20 tahun. Flu Babi Berpotensi Berkembang di Indonesia Editor : Muhshodiq SURABAYA, KOMPAS.com — Flu babi yang menular ke manusia berpotensi berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di bawah flu unggas yang telah mewabah di Indonesia. Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. ―H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya,‖ katanya di Surabaya, Selasa 284. Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi. ―Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan masih menentang,‖ ujarnya. Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia. ―Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi,‖ katanya. Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. ―Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus,‖ ujarnya. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. ―Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan penyusunan ulang,‖ ujarnya. Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. ―Sejak flu unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan,‖ tuturnya. Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. ―Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat tinggi,‖ ujarnya. Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. ―Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana,‖ ujar Nidom Waspada, Tato Bisa Tularkan Hepatitis 25 Januari 2013 Penulis: Lusia Kus Anna KOMPAS.com — Seni merajah tubuh alias tato kini sudah menjadi tren. Menurut survei tahun 2012, satu dari lima orang memiliki tato. Sayangnya, selain mendapatkan gambar yang sulit dihilangkan, tato juga membawa risiko penularan penyakit hepatitis C. Hepatitis C adalah penyebab utama kanker lever dan juga cangkok organ. Sekitar 70 persen orang yang terinfeksi virus hepatitis C menderita penyakit lever kronik dan 5 persennya meninggal karena sirosis atau kanker lever. Di Amerika, sebanyak 3,2 juta orang terinfeksi hepatitis C dan tidak menyadarinya karena mereka tak merasa sakit. Penularan virus hepatitis utamanya terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik. Menurut data pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS, sekitar 60 persen kasus hepatitis baru setiap tahunnya disebabkan karena narkoba suntik. Meski begitu, sekitar 20 persen kasus hepatitis tidak memiliki riwayat pernah memakai jarum suntik atau terpapar. Menurut Dr Fritz Francois dari New York University, Langone Medical Center melakukan penelitian dan menemukan sekitar 34 persen orang yang terinfeksi hepatitis memiliki tato, dibandingkan dengan 12 persen yang tak terinfeksi. Tato merupakan faktor risiko penularan penyakit ini dan virus hepatitis bisa tidak aktif selama bertahun-tahun, kata Francois. Dalam penelitiannya, Francois mewawancarai lebih dari 2.000 orang mengenai tato yang dimiliki dan status hepatitisnya. Para responden diambil dari tiga rumah sakit di New York antara tahun 2004 dan 2006. Setelah memperhitungkan berbagai faktor risiko, perbedaan antara orang yang terinfeksi dan yang bukan makin nyata. Sekitar orang yang pernah melakukan tato empat kali lipat yang terinfeksi hepatitis C. Lampiran 7 JAWABAN LKS SIKLUS I 1. Tulis keterangan pada setiap bagian 2. Bahan diskusi a. Sebutkan ciri-ciri virus ? o Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20-300 milimikron o Virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel o Parasit sejatiparasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada makhluk hidup o Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan. o Dapat dikristalkan o Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup b. Jelaskan sejarah virus secara singkat - Adolf Mayer 1883 yang mempelajari penyakit mosaik tembakau, menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular kepada tanaman lain yang sehat, tetapi mikroorganisme penyebabnya tidak dapat ditumbuhan pada ―medium agar‖ yang biasa digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Keterangan : 1. Kapsid 2. DNA atau RNA 3. Leher 4. Selubung ekor 5. Serabut ekor 6. Jarum penusuk - Dimitri Ivanowsky 1892 menemukan baha cairan dari daun tembakau yang trserang penyakit mosaik tembaau, setelah disaring dengan ―saringan bakteri‖ ternyata masih dapat menularkan penyakit mosaik tembakau - Martinus W. Beijerinck 1898 menemukan baha penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh sesuatu yang hidup, karena penyemprotan dengan ekstrak cairan daun tembakau yang sakit ternyata mengakibatkan penularan. Apabila tanaman yang sakit digunakan untuk menularkan lagi sampai beberapa kali penularan, tetap menghasilkan penyakit dengan gejala sakit yang sama. Materi penyebab penyakit mosaik tersebut dinamakan Contagium Vivum Fluidum yang kemudian terkenal sebagai virus. - Wendel Stanley 1935 berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembaku menjadi ―Kristal‖, yang ternyata masih juga dapat menularkan penyakit. c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas  Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.  Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.  Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.Bagian isi disebut sebagai virion  Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya.Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor. d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus? Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut : o Jenis asam nukleat o Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membran o Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika o Kandungan enzim tertentu yang dimiliki o Sifat imunologiks o Jenis sel inang o Cara penularan secara ilmiah o Simtomatologi

a Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya

 Virus DNA Contoh : Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.  Virus RNA Contoh : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.

b Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya

 Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda. Contoh : virus polio dan adenovirus.  Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer. Contoh : virus influenza dan TMV.  Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh : virus pox virus cacar yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.

c Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang

melapisi nukleokapsid  Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein. Contoh : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.  Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid protein dan asam nukleat naked virus. Contoh : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.

d Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya

 Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV  Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies  Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV  Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T

e Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya

 Virus bakteri bakteriofage, Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.  Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh : Tobacco Mozaic Virus TMV dan Beet Yellow Virus BYV.  Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza. 3. Perhatikan gambar di bawah ini a. Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas

i. Daur Litik

o Fase Absorbsi Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri. Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. o Fase InjeksiPenetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti DNA ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. o Fase Sintesis DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian- bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus o Fase Perakitan Molekul-molekul protein DNA yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya. o Fase Lisis Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus- virus baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru. ii. Daur Lisogenik o Fase Absorbsi Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. o Fase Penetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti DNA ke dalam tubuh sel bakteri pada siklus lisogenik, tahapan selanjutnya penggabungan kedua macam asam nukleat milik virus dan milik sel inang o Fase Penggabungan Fase penggabungan dapat di alami oleh virus ketika memasuki siklus lisogenik, asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam organisme inang, asam nukleat tersebut bergabungan dengan DNA kromosom organisme inang. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. o Fase Pembelahan Fase ini, virus akan memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Pada kondisi tertentu, yaitu apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel virus atau mengalami tekanan lingkungan, seperti radiasi atau suhu tinggi, profag dapat memisahkan diri dari kromosom ianng dan segera memasuki fase sintesis, perakitan, dan lisis sepertinpada siklus litik. b. Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik No Pembeda Litik Lisogenik 1. Definisi Siklus replikasi virus yang menyebabkan hancurnya sel inang yang terinfeksi pada akhir siklus Siklus replikasi virus yang tidak menyebabkan hancurnya sel inang akhir virus 2. Lama siklus Relatif singkat 10-60 menit Relatif lama bisa sampai bertahun-tahun 3. Kondisi awal Nonvirulen Virulen 4. Jumlah tahapan Lima fase Absorbsi, Penetrasi, Sintesis, Perakitan, Lisis Empat fase Absorbsi, Penetrasi, Penggabungan, Pembelahan 5. Aktifitas partikel virus di dalam sel inang Menonaktifkan kromosom sel inang dan mengambil alih kerja sel inang, asam nukleat virus tidak bergabung dengan kromosom sel inang Tidak mengambil alih kerja sel inang, asam nukleat virus bergabung dengan kromosom sel inang 6. Kondisi akhir Mengalami lisis atau mati Sel inang tetap dapat melakukan aktifitas seluler dan bereplikasi 7. Kelanjutan siklus Terhenti karena sel inang mati, siklus litika akan kembali terjadi pada sel inang baru Pada kondisi tertentu, profage dapat memisahkan diri kromosom inang dan memasukki siklus litik Lampiran 8 JAWABAN LKS SIKLUS II  Bahan diskusi a. Artikel tersebut berbicara mengenai apa? 1 Virus ebola yang mematikan 2 Penceghan infeksi MERS-CoV 3 Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis 4 Flu babi berkembang di Indonesia 5 Tato dapat menularkan Hepatitis C b. Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda? 1 Virus ebola yang mematikan Tingkat kematian ebola berkisar antara 80 sampai 100, dengan gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Ada 5 subtipe yang sudah di identifkasi akibat infeksinya yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola, empat dari lima virus ebola ini menyerang manusia yaitu subtype virus Ebola-zaire, Ebola- Sudan, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Bundibugyo. Sementara yang kelima virus Ebola-Reston yang menyerang primata seperti monyet dan simpanse. Kasus ebola awalnya di Negara-negara afrika seperti Republik Demoratic 1976, Sudan 1976, dan Uganda 2000, 2011. Virus ebola lebih mematikan disbanding dengan HIV AIDS, virus H1N1. Apabila manusia terkena virus ini untuk kesempatan hidup 0, vaksin yang dikembangkan untuk Ebola 100 efektif hanya pada primata saja, untuk manusia sendiri belum ditemukan. 2 Pencegahan infeksi MERS-CoV MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus, pada Data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pada april-juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian yang terinfeksi meningkat jadi 90 orang dan 45 orang meninggal. Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi pada pertengahan 2012 dengan gangguan pernafasan akut dengan demam, flu, dan sesak nafas pendek. Infeksi ini ditemukan dibeberapa Negara seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni emirat Arab. Infeksi ini belum ada vaksin dan obatnya. 3 Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis 25 juta penduduk Indonesia menghidap Hepatitis B dan Hepatitis C, dengan 12,5 juta diantaranya berkembang menjadi kronis. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati liver. Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Gejala Hepatitis akibat virus pada mayoritas orang adalah perasaan tidak enak badan secara keseluruhan, kelelahan, demam, meriang, hilang nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan rasa sakit diperut, yang lebih sering terjadi di perut bagian atas. Penyakit kuning, yang adalah perubahan bagian putih mata menjadi kuning, biasanya terjadi dalam hitungan hari , namun bisa mencapai dua minggu. Ketika penyakit kuning mulai tampak, banyak orang mengalami rasa gatal di kulit. Urine menjadi berwarna gelap. Warna tinja juga mungkin menjadi lebih terang. 4 Flu babi berkembang di Indonesia Flu Babi juga berkembang di Indonesia, flu Babi ini sebenanrnya sudah lazim. Penyakit ini dengan virus H1N1 di Indonesia sejak Dulu. Virus ini dapat berubah dari tubuh babi yang menular ke manusia. Pasalnya babi dan manusia sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Virus flu babi yang menyerang babi tidak sama dengan virus flu babi yang menyerang manusia. Hal ini disebabkan virus flu babi yang menyerang manusia merupakan virus influenza tipe baru yang telah mengalami mutasi sehingga memungkinkan menyebar dari manusia ke manusia. Virus H1N1 juga dapat terinfeksi dari H5N1, keganasan H1N1 tipe meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus diseluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah, sedangkan H5N1 lambat menyebar tetapi daya rusaknya amat tinggi. 5 Tato dapat menularkan Hepatitis C Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati liver. Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Salah satunya Hepatitis C, Hepatitis ini membawa resiko bagi orang yang suka menggunakan tato, tato merupakan faktor resio penularan penyakit ini. Sekitar 70 orang terinfeksi Hepatitis C dan 5 meninggal karena mereka tak merasa sakit. Penularan virus Hepatitis utamanya melalui transfusi darah atau jarum suntik. c. Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut? 1 virus Ebola-zaire, Ebola-Sudan, Ebola-Ivory Coast, Ebola- Bundibugyo, dan virus Ebola-Reston. 2 Virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. 3 Virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. virus-virus yang lain dapat menyebabkan Hepatitis virus Mumps, Rubella, Cytomegalovirus, Epstein-Barr, Dan Herpes. 4 Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Virus influenza merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. d. Bagaimana cara mengobati dan pencegahan penyakit ini? 1 Belum ada vaksin yang bisa mengobati penyakit Ebola ini, kebanyakan pasien hanya meneima terapi untuk mengdukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrolit agar dapat menangkal demam yang terjadi. Cara pencegahan penyakit Ebola dengan sering mencuci tangan atau memakai pembersih anti bakteri, hindari kontak dengan darah atau lender terutama dari orang yang sakit, hindari rumah sakit dimana para penderita ebola sedang dirawat, dan segeralah ke dokter bila menderita demam tinggi. 2 Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Pengobata MERS- CoV biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tidak menyebarkan virus ke mana-mana. 3 Dengan pemberian vaksin yang pernah diberikan pada saat bayi. Dengan pencegahan menghindari konsumsi alkohol, menghindari obat-obatan yang dapat merusak hati, istirahat yang cukup, dan tutup luka untuk menjaga dari penyebaran virus hepatitis. e. Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa? Ya Sangat diperlukan adanya penemuan vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan dari berbagai penyait yang terinfeksi oleh virus, karena banyak orang yang meninggal disebabkan oleh virus yang mematikan ini, dan kurangnya vaksin yang bisa mengobati virus. Namun sekarang sudah ada penelitian baru, sudah ada percobaan penemuan vaksin yang digunakan untuk pengobatan Ebola menggunakan virus simpanse yang telah direkayasa secara genetic untuk membawa protein Ebola yang tidak menginfeksi, apabila dalam 6 bulan vaksin ini terbukti efektif maka bisa menjadi dampak positif. Pada MERS-CoV menggunakan antibody yang merupakan antibody protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh yang mengenali virus dan bakteri, ada dua antibody bernama MERS-4 dan MERS-27 yang mampu memblokir sel dalam cawan laboratorium dari infeksi virus MERS. Lampiran 9 Kartu Two Stay Two Stray siklus I Kel 1 1. Apa itu virus?

2. Bagaimana sejarah

penemuan virus?Tulis dan jelaskan Kel 2 1. Bagaimanakah ciri-ciri virus? Jelaskan

2. Gambarkan struktur

tubuh bakteriofage, lengkap dengan keterangan bagiannya Kel 3 1. Ada berapa macam bentuk virus? Sebut dan jelaskan beserta contoh virusnya 2. Gambarkan secara sederhana macam-macam bentuk virus Kel 4

1. Sebutkan klasifikasi virus dan

berikan contohnya 2. Dan sebutkan juga pengelompokan virus RNA dan DNA, beserta contohnya Kel 5 1. Jelaskan secara singkat cara hidup virus

2. Jelaskan tahapan reproduksi

virus secara singkat Kartu Two Stay Two Stray siklus II Kel 1 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Sebutkan nama virusnya dan target tumbuhannya. Kel 2 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada hewan. Sebutkan nama virusnya dan target hewannya. Kel 3 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada manusia. Sebutkan nama virusnya dan target serangan serta akibatnya. Kel 4 Virus menginfeksi manusia, hewan dan tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana cara virus dapat menular Kel 5 Virus menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana upaya pencegahan penularan virus tersebut. Lampiran 10 PETA TWO STAY TWO STRAY A 1 A 2 A 1 A 2 B 1 B 2 C 2 C 1 D 1 D 2 E 2 E 1 A 3 A 4 A 5 B 1 B 5 B 4 B 3 B 2 C 1 C 5 C 4 C 3 C 2 D 1 D 4 D 5 D 3 D 2 E 1 E 5 E 4 E 3 E 2 170 MATERI PEMBELAJARAN VIRUS

A. Sejarah penemuan virus

Pertama kali virus di temukan oleh ilmuwan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan adanya bercak-bercak pada daun tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Pada tahun 1892, seorang ilmuwan dari Rusia Dimitri Ivanowsky melanjutkan percobaan A. Mayer melakukan percobaan menyaring ekstrak daun tembakau. Setelah mendapatkan filtrat, disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat akibatnya tanaman tembakau tertular penyakit mosaik. Penyebab penyakit tersebut diberi nama Virus Seorang ahli botani dari Belanda tahun 1897 Martinus Beijerinck juga meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Beijerinck berpendapat bahwa ada zat tertentu yang menginfeksi tanaman tembakau. Karena zat ini lolos dari uji penyaringan bakteri Wendell Meredith Stanley, dari Rockfeller Institute Amerika Serikat tahun 1935 orang pertama yang berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisas dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau Tobaic Mosaic Virus, disingkat TMV

B. Ciri-ciri Virus

 Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20- 300 milimikron  Virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel  Parasit sejatiparasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada makhluk hidup  Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan. Gambar 1. Bentuk virus  Dapat dikristalkan  Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

C. Struktur Virus

Virus bukan berupa sel aseluler. Ukuran virus sangat kecil, virus memiliki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan. Partikel virus lengkap disebut virion. Virus akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup misalny reproduksi bila berada dalam sel organisme hidup lainnya, maka dari itu virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun ada beberapa ahli biologi yang menggolongkan virus sebagai makhluk hidup, karena tubuhnya tersusun dari assam nukleat yang diselubungi oleh protein dan mampu berreproduksi. Gambar 2. Struktur virus Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage virus T, strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA virus T, virus cacar dan virus RNA virus influenza, HIV, H5N1. Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

D. Klasifikasi

Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut : 1. Jenis asam nukleat 2. Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membrane 3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika 4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki 5. Sifat imunologiks 6. Jenis sel inang 7. Cara penularan secara ilmiah 8. Simtomatologi Menurut sistem ICTV International Committee on Taxonomy of Viruses , terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan species. Pemberian nama pada famili menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama spesies menggunakan bahasa inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus dan spesies dicetak miring. Contoh klasifikasi virus. 1. Famili : Poxviridae Genus : Orthopoxvirus Spesies : Variola virus penyebab cacar 2. Famili : Picornaviridae Genus : Enterovirus Spesies : Poliovirus penyebab polio

a. Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya

 Virus DNA Contoh : Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.  Virus RNA

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16