Jenis Rancangan penelitian dan variabel penelitian Indikator Keberhasilan

dalam proses pembelajaran dan hasil refleksi guru untuk dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

1. Persiapan penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam persiapan penelitian : a. Izin melakukan observasi penelitian tindakan kelas kepada Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA Katolik Wijayakusuma Blora. b. Izin kepada guru pengampu biologi untuk melakukan penelitian di kelas X IPA di SMA Katolik Wijayakusuma Blora. c. Melakukan observasi awal untuk mengetahui masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran melalui pengamatan langsung di kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora, wawancara dengan guru pamong mengenai metode yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil belajar siswa. d. Menentukan metode yang tepat dengan kendala yang terjadi pada kelas tersebut. e. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga memperoleh perseujuan untuk melaksanakan penelitian dari dosen.

2. Siklus I

Siklus I dilakukan dalam 2x pertemuan, pertemuan 1 dengan 1 JP dan pertemuan 2 dengan 2 JP. Setiap jam pertemuan di SMA Katolik Wijayakusuma Blora memiliki waktu 45 menit. Beberapa tahapan kegiatan yang dilaksanakan : a. Perencanaan Planning Rencana tindakan siklus I sebagai berikut : 1 Bertemu dan diskusi dengan guru mata pelajaran biologi disekolah 2 Menyiapkan dan menyusun instrument yang meliputi a Silabus b RPP rencana Pelaksanaan Pembelajaran c LKS Lembar kerja Siswa d Kartu Metode Two Stay Two Stray 3 Menyiapkan instrument pengambilan data a Soal pre test b Soal post test I c Soal post test II d Lembar observasi afektif e Lembar observasi psikomotor f Lembar wawancara

b. Pelaksanaan tindakan Acting

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran materi Virus dengan metode Two Stay Two Stray, adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan, sebagai berikut : 1 Presentasi guru Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan secara umum sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan sendiri. 2 Kegiatan kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang dibagikan. Kelompok terdiri dari 5 anggota secara bebas siswa memilih sesuai dengan kehendaknya. Peneliti menetapkan 5 anggota dalam satu kelmpok dikarenakan jumlah siswa dikelas sebanyak 25 orang, agar setiap kelompok memiliki jumlah yang sama. setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2 dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datang bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain. 3 Formalisasi Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kelompok yang presentasi. 4 Evaluasi kelompok Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi dengan serius

c. Observasi Observation

Tahap observasi dilakukan oleh guru pengamat, dan 2 observer dari rekan mahasiswa. Dalam tahap ini observer melakukan kegiatan pengamatan aktifitas dan sikap siswa pada saat proses pembelajaran. Aktifitas psikomotor siswa yang diamati antara lain komunikasi sesama teman, antar individu dan kelompok, tanggung jawab, dan ekspresif, sedangkan untuk sikap afektif yang diamati antara lain menerima kritik darri teman, kerja sama dengan kelompoknya, dan percaya diri.

d. Evaluasi Evaluation

Evaluasi ini berhubungan dengan penilaian. Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan alat penilaian untuk memperoleh informasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.

e. Refleksi reflection

Refleksi siklus I dilakukan peneliti bersama dengan guru pembimbing setelah proses pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus I tentang kelebihan dan kekurangan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apsa saja yang belum tercapai pada siklus I. hasil refleksi kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaruhi pembelajaran yang ada di siklus II.

3. Siklus II

Siklus II prinsipnya secara umum sama dengan kegiatan pada siklus I.

a. Perencanaan planning

Dari hasil refleksi siklus I dengan guru pembimbing hal- hal yang perlu diperbaiki dari hasil siklus I, pada siklus II ini intinya sama dengan siklus I namun ada perbedaan yaitu materi yang disampaikan, soal post II, tanpa adanya pre test, dan siswa yang bermain dalam kelompok diubah bertujuan untuk mencampur anak yang memiliki kemampuan yang rendah, sedang, dan yang tinggi.

b. Pelaksanaan tindakan Acting

Adapun langkah Two Stay Two Stray dalam pembelajaran : 1 Presentasi guru Pada tahap ini guru indikator, menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan sesuai dengan RPP setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan guru yang sudah disesuaikan dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu kelompok. 2 Kegiatan kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang dibagikan. Kelompok terdiri dari 5 anggota yang dipilihkandibagikan oleh guru sesuai dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi siswa, setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2 dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datng bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain. 3 Formalisasi Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kelompok yang presentasi. 4 Evaluasi Kelompok Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi dengan serius.

c. Observasi Observation

Kegiatan observasi pada siklus ke II sama dengan kegiatan observasi pada siklus I yaitu melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan seperti, penerapan metode Two Stay Two Stray , aktivitas siswa dalam kelompok adanya peningkatan pada setiap siklus II. Tahap ini di observasi oleh peneliti, guru pengamat, dan dua rekan mahasiswa.

d. Evaluasi Evaluation

Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.

e. Refleksi Reflection

Pada tahap ini dilakukan analisis data. Dari hasil yang diperoleh dapat direfleksikan selama proses pembelajaran, hasil tes tertulis maupun hasil observasi lalu diambil kesimpulan apakah metode yang diterapkan berhasil atau tidak. Pada akhir siklus diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora dapat memenuhi target dari indikator keberhasilan.

D. Instrument Penelitian

Instrument adalah merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Silabus, LKS Lembar Kerja Siswa, dan Kartu soal metode Two Stay Two Stray .

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrument pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non test.

a. Test

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kognitif. Alat yang digunakan ini berupa tes, pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 tahap tes : pre-test test awal dan post-test test akhir. Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Dengan soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bervariasi dari aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi dalam Arifin 2012. Pre test digunakan untuk mengukur kesiapan siswa atau untuk mengetahui kemampuan dasar pada materi virus. Tes ini dilakukan sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test adalah alat ukur untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran setiap siklus. Tes ini bertujuan sebagai acuan peningkatan hasil belajar pada siswa. Pada saat pre test dan post test siklus I, maupun siklus II, test yang akan digunakan adalah tes pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.

b. Non test

Instrument pengumpulan data non test meliputi : 1 Lembar Observasi Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu Arifin, 2012. Lembar observasi disusun oleh peneliti guna untuk mengetahui penguasaan aspek afektif dan psikomotor siswa, lembar observasi ini akan di isi oleh 2 observer dua rekan mahasiswa saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ini diisi oleh observer, ada 7 aspek kategori ranah afektif dan psikomotor, dan skor yang harus di isi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, dan 4 Dengan menggunakan rubrik lembar observasi. Menurut Arikunto 2012, jenis dalam lembar observasi ini termasuk jenis skala semantic differential . 2 Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non- tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung, karena wawancara ini dilakukan kepada siswa diluar jam pelajaran dan dilaksanakan pada akhir penelitian. Wawancara ini bertujuan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa, pengalaman siswa dan kesulitan siswa yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang dipilih dalam wawancara berdasarkan siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing sebanyak 2 orang yang mewakili siswa pada saat tinggal di kelompok dan siswa yang bertamu ke kelompok lain. Dengan demikian, jumlah keseluruhan siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa. Peneliti menggunakan lembar wawancara sebagai pedoman pertanyaan wawancara yang akan diajukan kepada siswa untuk melengkapi data yang dibutuhkan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. Peneliti tidak hanya bertanya pada siswa, namun pada guru pembimbing, yang membedakan guru pembimbing hanya lewat berbicara sederhana yang tidak terpacu dengan lembar pertanyaan wawancara. Tujuan peneliti bertanya kepada guru untuk mengetahui sejauh mana perubahan siswa dalam menerima materi virus dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray .

E. Cara Analisis Data

Data yang digunakan meliputi data kuantitatif dan deskriptif kualitatif, data kuantitatif yaitu berupa angka hasil belajar maupun aktivitas siswa, kemudian hasil kuantitatif di analisis menggunakan deskriptif kualitatif dalam bentuk kalimat. Dalam rancangan penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Metode Two Stay Two Stray. Penelitian ini dalam hasil belajar mencakup dua ranah, yaitu ranah kognitif, dan ranah afektif. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan ranah kognitif yang berpedoman dengan hasil tes akhir post test I dan II dalam bentuk tes pilihan ganda, sedangkan untuk mengukur ranah afektif yang berpedoman dengan lembar observasi. Cara analisa data terdiri dari :

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif pada penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah 20 soal untuk pre-test dan post-test. Dalam pilihan ganda memiliki skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. a. Penilaian pre-test dan post-test Cara menghitung pre-test dan post-test siswa sebagai berikut : Pre-test hanya digunakan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam materi yang akan disampaikan. Hasil post-post setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian nilai KKM siswa terhadap materi virus. KKM SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada kelas X IPA mata pelajaran biologi adalah 75. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Skor Post-test Keterangan ≤ 74 Tidak Tuntas ≥ 75 Tuntas b. Rata-rata kelas Dalam menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus, sebagai berikut : Skor = X 100 Rata-rata kelas = c. Menentukan presentase ketuntasan KKM Ketuntasan klasikal adalah untuk mengetahui presentase hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan melampaui KKM 75. Digunakan rumus sebagai berikut ;

2. Ranah afektif

Dalam ranah afektif peneliti menggunakan lembar observasi, dimana afektif dapat dilihat dari minat, sikap, emosi siswa dalam pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Data-data yang diperoleh setiap siklusnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan mencari skor masing-masing siswa. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan presentase skor setiap siswa, dan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi. a. Presentase skor setiap siswa Untuk mengetahui skor siswa dalam ranah afektif digunakan rumus : Prosentase KKM = x100 Skor = x 100 Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini: Tabel 3.2 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aspek Afektif Prosentase yang diperoleh Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 0 ≤ q 33,33 Rendah b. Presentase siswa yang tergolong dalam afektif tinggi Setiap siswa yang memilki prosentase tinggi pada hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan presentase untuk menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan rumus:

3. Aktivitas siswa

Dalam aktivitas siswa peneliti menggunakan lembar observasi, dimana aktivitas dapat dilihat selama pembelajaran berlangsung menggunakan metode Two Stay Two Stray. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan skor setiap siswa, dan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi. Prosentase = x 100 a. Prsentase skor siswa Untuk mengetahu skor siswa dalam aspek psikomotor digunakan rumus : Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini: Tabel 3.3 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aktivitas Prosentase yang diperoleh Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 0 ≤ q 33,33 Rendah b. Presentase siswa yang tergolong dalam aktivitas tinggi Setiap siswa yang memiliki presentase tinggi pada hasil yang diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan presentase untuk menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan rumus:

F. Indikator Keberhasilan

Beberapa hal yang digunakn untuk ketercapaian tindakan adalah sebagai berikut: Skor = x 100 Prosentase = x 100 Tabel 3.4 Indikator Ketercapaian Target Indikator Awal Target Hasil belajar siswa aspek kognitif Skor rata-rata kelas X IPA adalah 48,21 Siswa memperoleh rata-rata kelas sebesar 77 Presentase pencapaian KKM sebesar 29 Presentase pencapaian KKM sebesar 70 Aktivitas siswa Belum terukur Aktivitas siswa mencapai kategori tinggi sebesar 75 Afektif siswa Belum terukur Afektif siswa mencapai kategori tinggi sebesar 75

G. Tim peneliti

a. Peneliti Nama : Novita Lily Vindasari NIM : 10 1434 021 Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan b. Observer I Nama : Ana Tri Yuliani NIM : 10 1434 051 Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan c. Observer II Nama : Kornelia Selvi NIM : 10 1434 053 Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian siklus I ini dilakukan pada bulan November 2014, bertempat di SMA Katolik Wijayakusuma Blora dengan subyek penelitian kelas X IPA yang berjumlah 25 siswa, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah hasil belajar dan aktifitas siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada materi virus. Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pada setiap akhir pertemuan atau akhir siklus diadakan Post-Test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

B. Hasil Penelitian

1. Siklus 1

a. Perencanaan Planning

Tahap awal yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan digunakan selama siklus 1. Instrumen pembelajaran dan penelitian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran dan dosen pengampu. Peneliti juga dibantu oleh dua rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran siklus 1. 57 Instrumen pembelajaran yang disusun meliputi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Silabus, LKS Lembar Kerja Siswa, Materi pembelajaran, sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah Soal diskusi, pre – test yang diberikan pada awal pembelajaran, dan post – test 1 diberikan di akhir siklus beserta lembar observasi.

b. Pelaksanaan Acting

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai pengajar. Penjabaran mengenai pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Jadwal Pertemuan Siklus I Pertemuan Tanggal Waktu Jumlah siswa yang hadir I 22 November 2014 1x45 menit 25 siswa II 24 November 2014 2x45 menit 25 siswa Secara lebih rinci adapun langkah-langkah metode Two Stay Two Stray sebagai berikut : 1 Presentasi Guru memberikan salam kepada siswa dan mempresensi kehadiran siswa. Sebelum memasuki proses pembelajaran siswa mengerjakan soal pre-test selama 10 menit untuk mengetahui sejauh

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16