dalam proses pembelajaran dan hasil refleksi guru untuk dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.
1. Persiapan penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam persiapan penelitian :
a. Izin melakukan observasi penelitian tindakan kelas kepada Wakil
Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA Katolik Wijayakusuma
Blora.
b. Izin kepada guru pengampu biologi untuk melakukan penelitian di
kelas X IPA di SMA Katolik Wijayakusuma Blora.
c. Melakukan observasi awal untuk mengetahui masalah yang terjadi
pada saat proses pembelajaran melalui pengamatan langsung di kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora, wawancara dengan guru
pamong mengenai metode yang dilakukan selama pembelajaran dan
hasil belajar siswa.
d. Menentukan metode yang tepat dengan kendala yang terjadi pada
kelas tersebut.
e. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga
memperoleh perseujuan untuk melaksanakan penelitian dari dosen.
2. Siklus I
Siklus I dilakukan dalam 2x pertemuan, pertemuan 1 dengan 1 JP dan pertemuan 2 dengan 2 JP. Setiap jam pertemuan di SMA Katolik
Wijayakusuma Blora memiliki waktu 45 menit. Beberapa tahapan
kegiatan yang dilaksanakan : a.
Perencanaan Planning Rencana tindakan siklus I sebagai berikut :
1 Bertemu dan diskusi dengan guru mata pelajaran biologi disekolah
2 Menyiapkan dan menyusun instrument yang meliputi
a Silabus
b RPP rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c LKS Lembar kerja Siswa
d Kartu Metode Two Stay Two Stray
3 Menyiapkan instrument pengambilan data
a Soal pre test
b Soal post test I
c Soal post test II
d Lembar observasi afektif
e Lembar observasi psikomotor
f Lembar wawancara
b. Pelaksanaan tindakan Acting
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran materi Virus dengan metode Two Stay Two Stray, adapun langkah-langkah
pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan, sebagai berikut :
1 Presentasi guru
Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan secara umum sesuai dengan RPP yang telah
dibuat. Setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan sendiri.
2 Kegiatan kelompok
Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang
dibagikan. Kelompok terdiri dari 5 anggota secara bebas siswa memilih sesuai dengan kehendaknya. Peneliti menetapkan 5
anggota dalam satu kelmpok dikarenakan jumlah siswa dikelas sebanyak 25 orang, agar setiap kelompok memiliki jumlah yang
sama. setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2 dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datang bertamu ke
kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang
tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung
maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan
hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.
3 Formalisasi
Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain
berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kelompok yang presentasi.
4 Evaluasi kelompok
Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh
dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi
dengan serius
c. Observasi Observation
Tahap observasi dilakukan oleh guru pengamat, dan 2 observer dari rekan mahasiswa. Dalam tahap ini observer melakukan kegiatan
pengamatan aktifitas dan sikap siswa pada saat proses pembelajaran. Aktifitas psikomotor siswa yang diamati antara lain komunikasi
sesama teman, antar individu dan kelompok, tanggung jawab, dan ekspresif, sedangkan untuk sikap afektif yang diamati antara lain
menerima kritik darri teman, kerja sama dengan kelompoknya, dan
percaya diri.
d. Evaluasi Evaluation
Evaluasi ini berhubungan dengan penilaian. Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan alat penilaian untuk
memperoleh informasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan
lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa
untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.
e. Refleksi reflection
Refleksi siklus I dilakukan peneliti bersama dengan guru pembimbing setelah proses pembelajaran yang telah berlangsung pada
siklus I tentang kelebihan dan kekurangan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apsa saja yang belum tercapai pada siklus I.
hasil refleksi kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan
yang ada dengan memperbaruhi pembelajaran yang ada di siklus II.
3. Siklus II
Siklus II prinsipnya secara umum sama dengan kegiatan pada siklus I.
a. Perencanaan planning
Dari hasil refleksi siklus I dengan guru pembimbing hal- hal yang perlu diperbaiki dari hasil siklus I, pada siklus II ini intinya sama
dengan siklus I namun ada perbedaan yaitu materi yang disampaikan, soal post II, tanpa adanya pre test, dan siswa yang bermain dalam
kelompok diubah bertujuan untuk mencampur anak yang memiliki
kemampuan yang rendah, sedang, dan yang tinggi.
b. Pelaksanaan tindakan Acting
Adapun langkah Two Stay Two Stray dalam pembelajaran : 1
Presentasi guru Pada tahap ini guru indikator, menyampaikan gambaran materi
yang akan disampaikan sesuai dengan RPP setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai
dengan pilihan guru yang sudah disesuaikan dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu kelompok.
2 Kegiatan kelompok
Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang
dibagikan. Kelompok
terdiri dari
5 anggota
yang dipilihkandibagikan oleh guru sesuai dengan kemampuan rendah,
sedang, dan tinggi siswa, setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2
dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datng bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan
mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan
hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang
bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.
3 Formalisasi
Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain
berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kelompok yang presentasi.
4 Evaluasi Kelompok
Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh
dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi
dengan serius.
c. Observasi Observation
Kegiatan observasi pada siklus ke II sama dengan kegiatan observasi pada siklus I yaitu melakukan pengamatan atas hasil atau
dampak pelaksanaan tindakan seperti, penerapan metode Two Stay Two Stray
, aktivitas siswa dalam kelompok adanya peningkatan pada setiap siklus II. Tahap ini di observasi oleh peneliti, guru pengamat,
dan dua rekan mahasiswa.
d. Evaluasi Evaluation
Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang
dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.
e. Refleksi Reflection
Pada tahap ini dilakukan analisis data. Dari hasil yang diperoleh dapat direfleksikan selama proses pembelajaran, hasil tes tertulis
maupun hasil observasi lalu diambil kesimpulan apakah metode yang diterapkan berhasil atau tidak. Pada akhir siklus diharapkan aktivitas
dan hasil belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora dapat memenuhi target dari indikator keberhasilan.
D. Instrument Penelitian
Instrument adalah merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab
permasalahan penelitian. 1.
Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Silabus, LKS Lembar Kerja Siswa, dan Kartu soal metode Two
Stay Two Stray .
2. Instrumen Pengambilan Data
Instrument pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non test.
a. Test
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kognitif. Alat yang digunakan ini berupa tes, pada penelitian ini peneliti
menggunakan 2 tahap tes : pre-test test awal dan post-test test akhir. Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda.
Dengan soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bervariasi dari aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi dalam Arifin 2012. Pre test digunakan untuk mengukur kesiapan siswa atau untuk
mengetahui kemampuan dasar pada materi virus. Tes ini dilakukan sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test adalah
alat ukur untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran setiap siklus. Tes ini bertujuan
sebagai acuan peningkatan hasil belajar pada siswa. Pada saat pre test dan post test siklus I, maupun siklus II, test yang akan digunakan adalah
tes pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.
b. Non test
Instrument pengumpulan data non test meliputi : 1
Lembar Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai
fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu Arifin, 2012. Lembar
observasi disusun oleh peneliti guna untuk mengetahui penguasaan aspek afektif dan psikomotor siswa, lembar observasi ini akan di isi
oleh 2 observer dua rekan mahasiswa saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ini diisi oleh
observer, ada 7 aspek kategori ranah afektif dan psikomotor, dan skor yang harus di isi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, dan 4
Dengan menggunakan rubrik lembar observasi. Menurut Arikunto 2012, jenis dalam lembar observasi ini termasuk jenis skala
semantic differential .
2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non- tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik
langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.
Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung, karena wawancara ini dilakukan kepada siswa diluar jam pelajaran dan
dilaksanakan pada akhir penelitian. Wawancara ini bertujuan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti untuk
mengetahui keaktifan siswa, pengalaman siswa dan kesulitan siswa yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang
dipilih dalam wawancara berdasarkan siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing sebanyak 2 orang yang
mewakili siswa pada saat tinggal di kelompok dan siswa yang bertamu ke kelompok lain. Dengan demikian, jumlah keseluruhan
siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa. Peneliti menggunakan lembar wawancara sebagai pedoman
pertanyaan wawancara yang akan diajukan kepada siswa untuk melengkapi data yang dibutuhkan tentang pelaksanaan pembelajaran
dengan metode Two Stay Two Stray. Peneliti tidak hanya bertanya pada siswa, namun pada guru pembimbing, yang membedakan guru
pembimbing hanya lewat berbicara sederhana yang tidak terpacu
dengan lembar pertanyaan wawancara. Tujuan peneliti bertanya kepada guru untuk mengetahui sejauh mana perubahan siswa dalam
menerima materi virus dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray
.
E. Cara Analisis Data
Data yang digunakan meliputi data kuantitatif dan deskriptif kualitatif, data kuantitatif yaitu berupa angka hasil belajar maupun aktivitas siswa,
kemudian hasil kuantitatif di analisis menggunakan deskriptif kualitatif dalam bentuk kalimat.
Dalam rancangan penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan Metode Two Stay Two Stray. Penelitian ini dalam hasil belajar mencakup dua ranah, yaitu ranah kognitif, dan ranah afektif. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa menggunakan ranah kognitif yang berpedoman dengan hasil tes akhir post test I dan II dalam bentuk tes
pilihan ganda, sedangkan untuk mengukur ranah afektif yang berpedoman dengan lembar observasi. Cara analisa data terdiri dari :
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif pada penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah 20 soal untuk pre-test dan post-test. Dalam pilihan ganda
memiliki skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
a. Penilaian pre-test dan post-test
Cara menghitung pre-test dan post-test siswa sebagai berikut :
Pre-test hanya digunakan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam materi yang akan disampaikan. Hasil post-post setiap siswa dihitung
untuk mengetahui ketercapaian nilai KKM siswa terhadap materi virus. KKM SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada kelas X IPA mata
pelajaran biologi adalah 75. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1:
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Skor Post-test Keterangan
≤ 74 Tidak Tuntas
≥ 75 Tuntas
b. Rata-rata kelas
Dalam menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus, sebagai berikut :
Skor =
X 100
Rata-rata kelas
=
c. Menentukan presentase ketuntasan KKM
Ketuntasan klasikal adalah untuk mengetahui presentase hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan melampaui KKM 75.
Digunakan rumus sebagai berikut ;
2. Ranah afektif
Dalam ranah afektif peneliti menggunakan lembar observasi, dimana afektif dapat dilihat dari minat, sikap, emosi siswa dalam pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Data-data yang diperoleh setiap siklusnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif
dengan mencari skor masing-masing siswa. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan
presentase skor setiap siswa, dan presentase siswa yang tergolong dalam
kategori tinggi.
a. Presentase skor setiap siswa
Untuk mengetahui skor siswa dalam ranah afektif digunakan rumus : Prosentase KKM =
x100
Skor
=
x 100
Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini:
Tabel 3.2 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aspek Afektif
Prosentase yang diperoleh
Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi 33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang 0 ≤ q 33,33
Rendah
b. Presentase siswa yang tergolong dalam afektif tinggi
Setiap siswa yang memilki prosentase tinggi pada hasil yang diperoleh,
kemudian dilakukan
perhitungan presentase
untuk menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan
rumus:
3. Aktivitas siswa
Dalam aktivitas siswa peneliti menggunakan lembar observasi, dimana aktivitas dapat dilihat selama pembelajaran berlangsung menggunakan
metode Two Stay Two Stray. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan skor setiap siswa,
dan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi. Prosentase =
x 100
a. Prsentase skor siswa
Untuk mengetahu skor siswa dalam aspek psikomotor digunakan rumus :
Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini:
Tabel 3.3 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aktivitas
Prosentase yang diperoleh
Keterangan 66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi 33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang 0 ≤ q 33,33
Rendah
b. Presentase siswa yang tergolong dalam aktivitas tinggi
Setiap siswa yang memiliki presentase tinggi pada hasil yang diperoleh,
kemudian dilakukan
perhitungan presentase
untuk menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan
rumus:
F. Indikator Keberhasilan
Beberapa hal yang digunakn untuk ketercapaian tindakan adalah sebagai
berikut:
Skor
=
x 100
Prosentase = x 100
Tabel 3.4 Indikator Ketercapaian Target
Indikator Awal
Target
Hasil belajar siswa aspek kognitif
Skor rata-rata kelas X IPA adalah 48,21
Siswa memperoleh rata-rata kelas sebesar
77 Presentase
pencapaian KKM sebesar 29
Presentase pencapaian KKM sebesar 70
Aktivitas siswa Belum terukur
Aktivitas siswa mencapai kategori
tinggi sebesar 75
Afektif siswa Belum terukur
Afektif siswa mencapai kategori
tinggi sebesar 75
G. Tim peneliti
a. Peneliti
Nama : Novita Lily Vindasari
NIM : 10 1434 021
Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
b. Observer I
Nama : Ana Tri Yuliani
NIM : 10 1434 051
Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
c. Observer II
Nama : Kornelia Selvi
NIM : 10 1434 053
Jurusan : Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian siklus I ini dilakukan pada bulan November 2014, bertempat di SMA Katolik Wijayakusuma Blora dengan subyek penelitian kelas X IPA
yang berjumlah 25 siswa, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah hasil belajar dan aktifitas siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora
pada materi virus. Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, siklus I dilakukan sebanyak
dua kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pada setiap akhir pertemuan atau akhir siklus diadakan Post-Test untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
a. Perencanaan Planning
Tahap awal yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan
digunakan selama siklus 1. Instrumen pembelajaran dan penelitian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran dan dosen pengampu.
Peneliti juga dibantu oleh dua rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran siklus 1.
57
Instrumen pembelajaran yang disusun meliputi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Silabus, LKS Lembar Kerja Siswa,
Materi pembelajaran, sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah Soal diskusi, pre
– test yang diberikan pada awal pembelajaran, dan post
– test 1 diberikan di akhir siklus beserta lembar observasi.
b. Pelaksanaan Acting
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai pengajar. Penjabaran mengenai pelaksanaan
tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Jadwal Pertemuan Siklus I
Pertemuan Tanggal
Waktu Jumlah
siswa yang hadir
I 22 November 2014
1x45 menit 25 siswa
II 24 November 2014
2x45 menit 25 siswa
Secara lebih rinci adapun langkah-langkah metode Two Stay Two Stray
sebagai berikut : 1
Presentasi Guru memberikan salam kepada siswa dan mempresensi
kehadiran siswa. Sebelum memasuki proses pembelajaran siswa mengerjakan soal pre-test selama 10 menit untuk mengetahui sejauh