Perencanaan planning Pelaksanaan tindakan Acting

D. Instrument Penelitian

Instrument adalah merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Silabus, LKS Lembar Kerja Siswa, dan Kartu soal metode Two Stay Two Stray .

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrument pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non test.

a. Test

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kognitif. Alat yang digunakan ini berupa tes, pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 tahap tes : pre-test test awal dan post-test test akhir. Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Dengan soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bervariasi dari aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi dalam Arifin 2012. Pre test digunakan untuk mengukur kesiapan siswa atau untuk mengetahui kemampuan dasar pada materi virus. Tes ini dilakukan sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test adalah alat ukur untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran setiap siklus. Tes ini bertujuan sebagai acuan peningkatan hasil belajar pada siswa. Pada saat pre test dan post test siklus I, maupun siklus II, test yang akan digunakan adalah tes pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.

b. Non test

Instrument pengumpulan data non test meliputi : 1 Lembar Observasi Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu Arifin, 2012. Lembar observasi disusun oleh peneliti guna untuk mengetahui penguasaan aspek afektif dan psikomotor siswa, lembar observasi ini akan di isi oleh 2 observer dua rekan mahasiswa saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ini diisi oleh observer, ada 7 aspek kategori ranah afektif dan psikomotor, dan skor yang harus di isi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, dan 4 Dengan menggunakan rubrik lembar observasi. Menurut Arikunto 2012, jenis dalam lembar observasi ini termasuk jenis skala semantic differential . 2 Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non- tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung, karena wawancara ini dilakukan kepada siswa diluar jam pelajaran dan dilaksanakan pada akhir penelitian. Wawancara ini bertujuan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa, pengalaman siswa dan kesulitan siswa yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang dipilih dalam wawancara berdasarkan siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing sebanyak 2 orang yang mewakili siswa pada saat tinggal di kelompok dan siswa yang bertamu ke kelompok lain. Dengan demikian, jumlah keseluruhan siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa. Peneliti menggunakan lembar wawancara sebagai pedoman pertanyaan wawancara yang akan diajukan kepada siswa untuk melengkapi data yang dibutuhkan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. Peneliti tidak hanya bertanya pada siswa, namun pada guru pembimbing, yang membedakan guru pembimbing hanya lewat berbicara sederhana yang tidak terpacu

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16