Pelaksanaan tindakan Acting Siklus I

menerima kritik darri teman, kerja sama dengan kelompoknya, dan percaya diri.

d. Evaluasi Evaluation

Evaluasi ini berhubungan dengan penilaian. Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan alat penilaian untuk memperoleh informasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.

e. Refleksi reflection

Refleksi siklus I dilakukan peneliti bersama dengan guru pembimbing setelah proses pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus I tentang kelebihan dan kekurangan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apsa saja yang belum tercapai pada siklus I. hasil refleksi kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaruhi pembelajaran yang ada di siklus II.

3. Siklus II

Siklus II prinsipnya secara umum sama dengan kegiatan pada siklus I.

a. Perencanaan planning

Dari hasil refleksi siklus I dengan guru pembimbing hal- hal yang perlu diperbaiki dari hasil siklus I, pada siklus II ini intinya sama dengan siklus I namun ada perbedaan yaitu materi yang disampaikan, soal post II, tanpa adanya pre test, dan siswa yang bermain dalam kelompok diubah bertujuan untuk mencampur anak yang memiliki kemampuan yang rendah, sedang, dan yang tinggi.

b. Pelaksanaan tindakan Acting

Adapun langkah Two Stay Two Stray dalam pembelajaran : 1 Presentasi guru Pada tahap ini guru indikator, menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan sesuai dengan RPP setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan guru yang sudah disesuaikan dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu kelompok. 2 Kegiatan kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang dibagikan. Kelompok terdiri dari 5 anggota yang dipilihkandibagikan oleh guru sesuai dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi siswa, setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2 dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datng bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain. 3 Formalisasi Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan- pertanyaan kelompok yang presentasi. 4 Evaluasi Kelompok Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi dengan serius.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16