Tujuan Penelitian Hipotesis PENDAHULUAN

yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan – pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dari berbagai pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hail dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Prinsip Belajar

Menurut Suprijono 2009 setelah memahami pengertian belajar, ada juga prinsip-prinsip belajar, berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar. Pertama , prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri : a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup d. Positif atau berakumulasi e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap. g. Bertujuan dan terarah h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua , belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga , belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dai interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

3. Tujuan Belajar

Siswa belajar pasti memiliki tujuan dari belajar itu sendiri, Suprijono 2009 menyatakan tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk mencapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effect, yang biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effect. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik ―menghidupi‖ live in suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

B. Pembelajaran

Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Menurut Surya 2004 Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gagne dalam Siregar dan Nara 2011 pembelajaran adalah instruction as a set of external event to support the several processes of learning, which are internal . Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa- peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Gagne mengemukakan lebih lanjut dan lebih lengkap instruction is intended to promote learning, external situation need to be arranged to activate, support and maintain the internal processing that constitutes each learning event . Pembelajaran yang dimaksudkan adalah untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut : a. Merupakan upaya sadar dan disengaja b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16