Aktivitas Belajar TINJAUAN PUSTAKA

siswa disuruh membuat rangkuman, selain itu kegiatan mental siswa diharapkan mengingat materi yang sudah dijelaskan, dapat membuat keputusan. Menurut Hanafiah dan Suhana 2012, aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah added value bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut : a. Peserta didik memiliki kesadaran awareness untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal driving force untuk belajar sejati. b. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. c. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya. d. Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik. e. Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. f. Menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.

E. Metode Two Stay Two Stray

Lie 2002 mengemukakan metode Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagon pada tahun 1992 dan bisa digunakan bersama dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia didik. Metode Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan memberikan informasi kepada kelompok yang lain. Ciri – ciri metode Two Stay Two Stray adalah siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pembelajarannya, kelompok dibentuk secara heterogen dimana satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Suprijono 2009 mengemukakan bahwa metode Two Stay Two Stray diawali dengan pembagian kelompok yang masing – masing beranggotakan 4 orang. Setiap kelompok mendapatkan tugas berupa permasalahan yang harus didiskusikan jawabannya. Setelah kegiatan diskusi selesai, dua orang dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapatkan tugas sebagai duta mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Tugas penerima tamu adalah menyajikan hasil diskusi kelompoknya kepada tamu yang berkunjung. Setelah kembali kekelompok asal, baik peserta didik yang bertamu maupun yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka laksanakan. Adapun langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray, menurut Lie 2002 adalah sebagai berikut. a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa. b. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain. c. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka f. Kesimpulan Untuk memperjelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan dengan sebuah bagan tentang proses pembelajaran Metode Two Stay Two Stray sebagai berikut : Gambar 2.1 Metode Two Stay Two Stray Secara rinci Tahap-tahap dalam pembelajaran Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut :

a. Persiapan

Pada tahap persiapan guru membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat evaluasi pembelajaran, dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa. Pembagian kelompok tersebut harus heterogen berdasarkan prestasi akademik, jenis kelamin, dll.

b. Presentasi

Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi secara umum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

c. Kegiatan Kelompok

Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahan- permasalahan yang disajikan oleh guru dalam lembar soal yang dibagikan. Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, 2 anggota dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya dan dating bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 2 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16