Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses,
Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid protein dan asam nukleat
naked virus.
Contoh :
Adenoviruses, Papovaviruses,
Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
d. Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya
Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
e. Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus bakteri bakteriofage, Virus bakteriofage mula-mula
ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri
atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher
berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor
berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya. Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan.
Contoh : Tobacco Mozaic Virus TMV dan Beet Yellow Virus
BYV.
Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal +
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal - Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal + dengan DNA perantara
Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
E. Cara Hidup
virus hanya dapat hidup dalam sel organisme tertentu yang cocok sehingga disebut dengan parasite intraseluler obligat. Bila sel hidup yang
ditumpangi mati, maka virus pun akan mati, sel hidup yang ditumpangi ini disebut sel inang.
Virus yang terisolasi dari sel tidak akan mampu hidup lama bereproduksi. Hal ini dikarenakan virus tidak memiliki enzim untuk
melakukan metabolisme sendiri dan tidak memiliki enzim untuk mensintesis protein. Virus yang terisolasi merupakan paket-paket yang
berisi genom yang berpindah dari sel inang satu ke sel inang lainnya yang cocok.
Jenis sel yang ditumpangi virus disebut dengan kisaran inang. Virus memiliki kisaran inang yang cukup luas, misalny flu burung yang dapat
menginfeksi golongan aves, babi, dan manusia. Penularan virus dari sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung dapat terjadi melalui udara, air, darah, lender. Sementara penularan secara tidak
langsung terjadi melalui perantaraan vector, misalnya flavivirus virus dengue penyebab penyakit demam berdarah pada manusia yang
membutuhkan vektor nyamuk Ades aegypti.
F. Reproduksi
Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak bereplikasi pada medium yang
hidup embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan. Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak
dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus
yaitu fase litik dan fase lisogenetik :
a. Daur litik litic cycle
1 Fase Absorbsi
Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri.
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim
penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2 Fase InjeksiPenetrasi
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti DNA ke dalam
tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3 Fase Sintesis
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-
bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus,
dalam kendali DNA virus
4 Fase Perakitan
Molekul-molekul protein DNA yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai
dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti
virus pada umunya.
5 Fase Lisis
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus-virus
baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru.
b. Daur lisogenik lisogenic cycle
1 Fase Absorbsi
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim enzim
penghancur sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.