Faktor pendukung penerapan metode Two Stay Two Stray

bingung dalam kegiatan diskusi dan masih terlalu gaduh dalam diskusi, sehingga waktu untuk menyelesaikan kegiatan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray kurang cukup. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mengkondisikan siswa, membagi pertanyaan pada setiap kelompok, sehingga wwaktu tidak terbuang banyak. b Pembagian Kelompok Pembagian kelompok pada siklus I, siswa masih memilih sesuai dengan pilihannya sendiri, namun disini siswa terlalu banyak membuang waktu, dikarenakan lebih banyak ngomong, daripada fokus pada kegiatan diskusi. Guru sudah memberikan penjelasan dalam pembagian tempat duduk dan langkah kerja dari penerapan metode Two Stay Two Stray, namun siswa kadang gaduh karena tidak paham, ada beberapa kelompok yang hampir pindah tempat semua, bukan perwakilan dari kelompok. Pada siklus II pembagian kelompok dibuat guru agar merata dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, kelompok jadi makin baik tanpa banyak bicara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dikelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora menunjukkan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa didapat dari nilai Post-Test baik siklus I maupun siklus II. Untuk rata-rata siklus I adalah 80,80 meningkat pada siklus II 89,40. Sedangkan presentase KKM pada siklus I yaitu 80 meningkat pada siklus II menjadi 92. Pada aspek afektif pada siklus I untuk kategori tinggi 80, dan kategori sedang 20 meningkat pada siklus II aspek afektif menjadi 100 masuk dalam kategori tinggi. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I maupun siklus II adalah 100 masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora kelas X IPA dengan metode Two Stay Two Stray pada materi virus. 88

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, peneliti memberikan saran yang berhubungan dengan metode Two Stay Two Stray, sebagai berikut : Penerapan metode two stay two stray membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebaiknya kepada peneliti lain dalam menerapkan metode ini perlu mengatur waktu secara efektif dan efisien. Penerapan metode ini belum dapat dipahami dengan baik oleh siswa yang sebelumnya belum pernah mengenal pembelajaran kooperatif seperti ini, sehingga guru diharapkan adanya upaya menerapkan kembali pendekatan yang lebih dalam mengenalkan metode ini agar siswa tidak ribut dalam mencari kelompok bertamu.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16