a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yaitu pengetahuan ataupun ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik.
Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran
Arifin, 2012:12. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan guru. Istilah prestasi belajar menurut Badudu dan Zain 1996: 1088 dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa prestasi
adalah hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diusahakan. Selain itu, menurut Winkel 1996: 162 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan dalam mempelajari sesuatu materi pelajaran biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi. Prestasi belajar siswa dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Faktor psikologis
mempunyai peranan penting dalam pencapaian tingkat prestasi belajar. Hal ini dikarenakan faktor psikologis berhubungan dengan berfungsinya pikiran
siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran yang disajikan lebih mudah dan efektif
Sardiman, 2001: 3. Menurut Arifin 1991:3-4 prestasi belajar mempunyai fungsi utama,
yaitu prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, prestasi belajar sebagai lambang pemuas
hasrat ingin tahu, prestasi belajar sebagai bahan inform asi dalam inovasi pendidikan, prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan dan prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik.
5. Minat Belajar