pembelajaran melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009, hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Sedangkan menurut
Sudjana 2010 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar tersebut
biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
memegang peranan dan tanggung jawab dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan siswa. Sudah pasti siswa mengharapkan
mendapat hasil belajar yang baik. Maka, harus melalui proses yang optimal supaya dapat mencapai tujuan. Secara sederhana guru harus bisa membuat
pelajaran yang semula sulit menjadi mudah, yang semula menakutkan menjadi menyenangkan, yang semula membosankan menjadi menarik, dan
sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
merupakan suatu puncak proses belajar. Tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dapat diketahui dari hasil
belajar. Dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom Sudjana, 2010 yang
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yaitu pengetahuan ataupun ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
4. Prestasi Belajar