saling memastikan semua anggota kelompok juga mempelajari materi tersebut.
2
Level kooperatif Kerja sama dapat diterapkan dalam kelas dengan cara memastikan
bahwa semua siswa di ruang kelas benar-benar mempelajari materi yang ditugaskan dan level sekolah
3
Pola interaksi Siswa mempelajari materi pembelajaran bersama siswa lain, saling
menjelaskan cara menyelesaikan tugas pembelajaran, saling menyimak penjelasan masing-masing, saling mendorong untuk
bekerja keras, dan saling memberikan bantuan jika ada yang membutuhkan. Pola interaksi ini muncul di dalam dan di antara
kelompok-kelompok kooperatif.
4
Evaluasi Sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu. Penekanannya
biasanya terletak pada pembelajaran dan kemajuan akademik setiap siswa, bisa pula difokuskan pada setiap kelompok, semua siswa,
ataupun sekolah.
8. Model Pembelajaran Team Assisted Individualization TAI
a. Pengertian
Model pembelajaran
kooperatif tipe
Team Assisted
Individualization TAI dikembangkan oleh Robert E. Slavin dalam karyanya Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Slavin
2005: 187 memberikan penjelasan bahwa dasar pemikiran dibalik individualisasi pembelajaran adalah bahwa para siswa memasuki kelas
dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan sebuah pelajaran kepada bermacam-macam
kelompok, besar kemungkinan ada sebagian siswa yang tidak memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut dan akan gagal
memperoleh manfaat dari metode tersebut. Siswa lainnya mungkin malah sudah tahu materi itu, atau bisa mempelajarinya dengan sangat cepat
sehingga waktu pembelajaran yang dihabiskan bagi mereka hanya membuang waktu.
Menurut Slavin 2005 tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif danpembelajaran individual. Tipe ini dirancang
untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan
masalah. Ciri khas model pembelajaran Team Assisted Individualization TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi
pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas
oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Matematika Team Assisted Individualization TAI diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa
menyelesaikan masalah –masalah yang membuat metode pengajaran
indivisual menjadi tidak efektif. Dengan membuat para siswa bekerja dalam tim
–tim pembelajaran kooperatif dan mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain
dalam menghadapi masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju, maka guru dapat membebaskan diri mereka dari memberikan pengajaran
langsung kepada sekelompok kecil siswa yang homogen yang berasal dari tim-tim yang heterogen. Fokus pengajarannnya adalah pada konsep-
konsep yang ada dibalik algoritma yang dipelajari para siswa dalam kegiatan individual. Pengaturan seperti ini memberikan kesempatan
melakukan pengajaran langsung yang tidak terdapat dalam hampir semua metode-metode pengajaran individual.
b. Karakteristik Team Assisted Individualization TAI