Minat Belajar Kajian Pustaka

institusi pendidikan dan prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik.

5. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Sebelum mengetahui pengertian minat belajar maka kita harus mengetahui pengertian minat dan belajar. Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “interest” yang berarti kesukaan, perhatian kecenderungan hati pada sesuatu, keinginan. Jadi dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang berlangsung. Menurut Ahmadi 2009: 148 minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya kognisi, konasi, dan emosi, yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat. Menurut Slameto 2003:180, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sedangkan menurut Djaali 2008: 121 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. b. Pengertian Minat Belajar Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan sosial dan dorongan emosional dari dalam individu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. c. Ciri-ciri Minat Belajar Menurut Elizabeth Hurlock Susanto, 2013: 62 menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar sebagai berikut: a minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, b minat tergantung pada kegiatan belajar, c Perkembangan minat mungkin terbatas, d minat tergantung pada kesempatan belajar, e minat dipengaruhi oleh budaya, f Minat berbobot emosional, g minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya. Menurut Slameto 2003: 57 siswa yang berminat dalam belajar adalah memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus,ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya, memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati, lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang lainnya, dan dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar adalah memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu secara terus menerus, memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap hal yang diminati, berpartisipasi pada pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat 1 Faktor Internal a Motivasi Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Motivasi menurut Wlodkowsky Ahmadi dan Prasetyo, 1997:65 merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Agar proses pembelajaran yang dilakukan guru menarik minat siswa dan memberi tantangan pada siswa Keller Prasetyo, 1997: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 menyusun prinsip-prinsip motivasi yaitu perhatian, elevansi, kepercayaan diri dan kepuasan. b Cita-Cita Setiap manusia memiliki cita-cita dalam hidupnya, termaksuk para siswa. Cita-cita yang mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga bisa dikatakan sebagai wujud dari minat seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan datang Hull, 1952: 78. c Bakat Winkel 1991: 152 menyatakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang menonjol di suatu bidang tertentu, sedangkan Munandar 1991: 18 mengartikan bakat sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. 2 Faktor eksternal Faktor eksternal menurut Winkel 1997 meliputi: a Guru Menurut Singer1991: 93 bahwa guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid –muridnya, berarti telah melakukan hal– hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid –muridnya. b Keluarga Orang Tua adalah yang terdekat dalam keluarga, oleh karena itu keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa terhadap pelajaran Singer, 1987: 98. c Teman Pergaulan Melalui pergaulan, siswa dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman –temannya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktivitas bersama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami Djamarah, 1994: 98. Jadi, melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. d Lingkungan Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan keluarga yang mengasuh serta membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul juga tempat bermain sehari –hari dengan keadaan alam dan iklimnya Crow, 1988: 307. e Fasilitas Alat atau fasilitas merupakan alat bantu untuk memperlancar berlangsungnya suatu kegiatan atau pembelajaran. Fasilitas yang mendukung seseorang berkeinginan untuk lebih memanfaatkan keadaan tersebut merupakan sarana untuk mendukung minatnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Indikator Minat Menurut Djamarah 2002: 132 indikator minat belajar yaitu rasa sukasenang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian. Menurut Slameto 2010: 180 beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu: 1 Perasaan Senang Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. 2 Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru. 3 Ketertarikan Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru. 4 Perhatian Siswa Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.

6. Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 71

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA ( SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADIROJO PACITAN.

0 0 9

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII

0 1 220

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19