Angket Minat Belajar Siswa

2. Angket Minat Belajar Siswa

Tabel 4.9 Analisis Data Angket Minat Belajar Matematika Siswa Nama Skor Total Persen Kategori Minat B1 94 78,33 Tinggi B2 102 85,00 Sangat Tinggi B3 79 65,83 Tinggi B4 103 85,83 Sangat Tinggi B5 87 72,50 Tinggi B6 101 84,17 Sangat Tinggi B7 82 68,33 Tinggi B8 105 87,50 Sangat Tinggi B9 87 72,50 Tinggi B10 88 73,33 Tinggi B11 86 71,67 Tinggi B12 97 80,83 Sangat Tinggi B13 86 71,67 Tinggi B14 82 68,33 Tinggi B15 94 78,33 Tinggi B16 104 86,67 Sangat Tinggi B17 92 76,67 Tinggi B18 108 90,00 Sangat Tinggi B19 114 95,00 Sangat Tinggi B20 97 80,83 Sangat Tinggi B21 100 83,33 Sangat Tinggi B22 84 70,00 Tinggi B23 106 88,33 Sangat Tinggi B24 102 85,00 Sangat Tinggi B25 101 84,17 Sangat Tinggi B26 112 93,33 Sangat Tinggi B27 103 85,83 Sangat Tinggi B28 85 70,83 Tinggi B29 102 85,00 Sangat Tinggi B30 93 77,50 Tinggi B31 98 81,67 Sangat Tinggi B32 97 80,83 Sangat Tinggi B33 95 79,17 Tinggi B34 106 88,33 Sangat Tinggi B35 99 82,50 Sangat Tinggi Rata- rata 96,31 80,26 Tabel 4.10 Rangkuman Kriteria Minat Belajar Matematika Siswa Kriteria Minat Siswa ST T C R SR Jumlah Siswa 20 15 Keterangan: ST : Sangat Tinggi T : Tinggi C : Cukup R : Rendah SR : Sangat Rendah = 20 35 × 100 = 57,14 = 15 35 × 100 = 42,86 75 + 75 Tabel 4.11 Persentase Minat Belajar Matematika Siswa Kriteria Minat ST ST + T ST + T + C ST + T + C + R ST + T + C + R + SR Intepretasi Persentase 57,14 100 100 100 100 Tinggi Berdasarkan data analisis anget minat belajar matematika siswa yang diperoleh dari kelas X6, pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa + 75 sehingga dapat disimpulkan minat siswa kelas X-6 dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI adalah tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.12 Kriteria Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa Indikator Aspek Angket Jumlah Persen Kriteria Rasa Ingin Tahu Mempersiapkan materi sebelum belajar di sekolah 1 67 48 Cukup Kemauan dan keberanian untuk bertanya 3 123 88 Sangat Tinggi 4 123 88 Sangat Tinggi Semangat belajar 5 102 73 Tinggi 22 122 87 Sangat Tinggi Pemusatan pikiran dan perhatian Pemusatan perhatian saat mengikuti pelajaran matematika terhadap penjelasan guru 2 125 89 Sangat Tinggi 6 104 74 Tinggi 8 124 89 Sangat Tinggi 19 98 70 Tinggi Mempunyai catatan hal-hal penting tentang materi pelajaran 7 111 79 Tinggi Kepedulian dengan anggota kelompok lainnya. 12 112 80 Sangat Tinggi 13 119 85 Sangat Tinggi 16 99 71 Tinggi 17 108 77 Tinggi 18 116 83 Sangat Tinggi Menyelesaikan LKS dan LKK. 9 107 76 Tinggi 10 128 91 Sangat Tinggi 11 104 74 Tinggi Menyelesaikan Tes Formatif maupun Tes Evaluasi. 20 127 91 Sangat Tinggi 21 100 71 Tinggi Rasa senang Senang dalam mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI. 23 113 81 Sangat Tinggi 24 117 84 Sangat Tinggi 25 124 89 Sangat Tinggi 27 111 79 Tinggi 28 108 77 Tinggi Tertarik dengan materi yang diajarakan maupun dengan metode mengajar yang digunakan 26 106 76 Tinggi 29 114 81 Sangat Tinggi Mendapatkan manfaat selama mengikuti pembelajaran 14 116 83 Sangat Tinggi 15 118 84 Sangat Tinggi 30 125 89 Sangat Tinggi Berikut merupakan analisis data angket minat belajar matematika siswa yang di dapat melalui hasil pengisian angket minat yang telah dibagikan oleh peneliti kepada siswa kelas X-6 setelah mengikuti seluruh proses pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam memperlajari materi perbandingan trigonometri. Berdasarkan Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 terlihat bahwa minat belajar matematika siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe TAI dalam memperlajari materi perbandingan trigonometri adalah tinggi. Hal ini diperoleh dari pengambilan data angket dengan siswa berminat Sangat Tinggi sebesar 57,14 dari 20 siswa dan berminat Tinggi sebesar 42,86 dari 15 siswa. Dalam angket yang diberikan kepada siswa ini, terdapat tiga indikator yang mendukung munculnya minat siswa untuk belajar matematika, yaitu rasa ingin tahu, pemusatan pikiran dan perhatian, serta rasa senang. Masing - masing indikator tersebut terbagi dalam beberapa aspek. Berikut analisis tiap indikatornya. a. Indikator pertama Indikator pertama adalah rasa ingin tahu siswa pada keseluruhan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran matematika dengan model TAI. Pada angket ini, aspek yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mendapatkan respon atau tanggapan paling tinggi diantara aspek yang lain adalah aspek kemauan dan keberanian untuk bertanya. Aspek ini ada pada item nomor 4 item item positif dan item nomor 3 item item negatif. Item nomor 4 mendapat tanggapan sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 88, berarti siswa selalu melakukan pernyataan ini. Sedangakan item nomor 3juga mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 88, ini berarti bahwa siswa tidak pernah takut bertanya kepada guru selama pembelajaran dengan model TAI. Jadi, mereka tidak takut dan tidak malu untuk bertanya kepada guru maupun teman ketika ada materi yang belum mereka pahami. Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X-6 mempunyai kemauan dan keberanian untuk bertanya. Aspek selanjutnya yang ada pada indikator pertama ini semangat belajar. Item pada aspek ini adalah nomor 22 item negatif yang mendapat tanggapan sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 87, ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bersemangat belajar dalam kelompok karena mereka merasa cocok dengan teman sekelompok saat berdiskusi. Hal tersebut didukung juga oleh item nomor 5 item negatif. Item tersebut mendapatkan respon oleh siswa sebesar 73, ini menunjukkan bahwa siswa merasa ingin tahu dan bersemangat ingin belajar materi perbandingan trigonometri. Selain karena cocok dengan teman sekelompok, cukup tingginya semangat belajar siswa dikarenakan siswa merasa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka pada materi yang dipelajari yaitu perbandingan trigonometri di sekolah. Jadi, kemauan dan keberanian siswa untuk bertanya kepada guru dan teman sejalan dengan semangat belajar mereka dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model TAI. Walaupun siswa mempunyai kemauan dan keberanian yang sangat tinggi untuk bertanya serta semangat belajar yang tinggi, mereka kurang berminat untuk mempersiapkan materi di rumah sebelum belajar disekolah. Pada angket, aspek tersebut terdapat pada item nomor 1 item positif, item ini mendapatkan tanggapan dari siswa sebesar 48. Hal ini mengidikasikan bahwa rasa ingin tahu siswa yang besar belum didukung oleh kemauan mereka untuk mempersiapkan dan membaca materi pada malam hari sebelum mempelajarinya esok hari di sekolah. b. Indikator kedua Pendorong minat belajar matematika siswa yang kedua adalah adalah pemusatan pikiran dan perhatian siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan metode TAI, baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegiatan belajar secara klasikal maupun dalam kelompok. Dalam Tabel 4.12 indikator pemusatan pikiran dan perhatian siswa, terdapat 5 aspek pendukung. Pada aspek yang pertama yaitu pemusatan perhatian siswa saat mengikuti pelajaran matematika terhadap penjelasan guru. Item yang terdapat pada aspek tersebut adalah item nomor 2 item positif, item ini mendapat respon sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 89, ini berarti bahwa sebagian besar siswa memusatkan perhatiannya saat guru memberi penjelasan. Begitu pula dengan item nomor 8. Pada item ini siswa memberi respon sangat tinggi yaitu sebesar 89. Ini mengartikan bahwa sebagian besar siswa rajin mendengarkan penjelasan dari guru mengenai materi perbandingan trigonometri.Sedangkan pada item nomor 6 item positif, item ini mendapat respon tinggi dari siswa yaitu sebesar 74. Hasil tersebut manunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang kurang fokus selama proses pembelajaran. Sama halnya dengan item nomor 19 item negatif. Item ini mendapatkan respon dari siswa sebesar 70, ini berarti siswa sering banyak berbicara dan bercanda bersama kelompokknya. Jadi dapat disimpulkan bahawa pada aspek pertama mengenai pemusatan perhatian siswa saat mengikuti pelajaran matematika terhadap penjelasan guru, siswa rajin mendengarkan dan memperhatikan guru saat menjelaskan, namun terkadang siswa sibuk berbicara dan bercanda bersama kelompokknya sehingga mengakibatkan siswa kurang fokus selama proses pembelajaran. Aspek kedua dalam indikator kedua adalah kepemilikan catatan hal-hal penting tentang materi pelajaran yang dimiliki siswa. Item pada angket mengenai aspek ini ada pada item nomor 7 item negatif, item ini ditanggapi oleh siswa sebesar 70, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki catatan matematika tentang materi perbandingan trigonometri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa sering mencatat hal-hal penting dalam buku catatan mereka selama mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri. Aspek ketiga, yaitu mengenai kepedulian setiap siswa terhadap anggota kelompok lainnya dalam kegiatan pembelajaran, baik kegiatan klasikal maupun kegiatan dalam kelompok. Aspek ini merupakan salah satu aspek minat pendukung pembelajaran TAI yaitu untuk menumbuh kembangkankan sikap peduli terhadap sesama dalam pembelajaran. Berikut merupakan nomor item pada aspek ketiga ini.Yang pertama yaitu nomor item 12 item positifdengan respon sangat tinggi dari siswa adalah sebesar 80. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendengarkan, menghargai dan menanggapi teman sekelompoknya ketika sedang mengemukakan ide dalam kegiatan belajar kelompok.Hal tersebut didukung oleh item nomor 13 item negatif yang mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa sebesar 85. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa berani menyumbangkan ide selama belajar bersama dalam kelompok. Namun ketika guru berkeliling saat pembelajaran berlangsung, ada juga siswa yang tidak berani berpendapat selamabelajar bersama dalam kelompok, mereka takut pendapat mereka salah dan tidak diterima oleh teman sekelompok, sehingga guru mengingatkan dan memotivasi siswa tersebut untuk berani berpendapat dalam kelompok. Selanjutnya, sikap peduli lainnya yang ditanyakan pada angket ada pada item nomor 16 item positif, item ini mendapatkan respon cukup tinggi dari siswa yaitu 71, maka dapat disimpulkan bahwa kepedulian siswa mengingatkan teman sekelompok untuk menyelesaikan LKS dan LKK masih kurang terlihat. Sama halnya dengan item nomor 16, respon siswa pada item nomor 17. Pada item nomor 17 item positif. Item ini mendapatkan respon dari siswa sebesar 77, sehingga terlihat bahwa sudah adanya kemauan siswa dalam membantu teman sekolompok apabila ada yang mengalami kesulitan. Sedangkan item nomor 18 item negatif mendapatkan respon dari siswa sebesar 83, ini artinya sebagian besar siswa sudah bertanggung jawab terhadap anggota kelompok lainnya dan skor yang di dapat oleh kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada aspek ketiga dalam indikator kedua ini, siswa memiki kepedulian yang cukup tinggi kepada anggota kelompok lainnya dan terhadap skor yang diperoleh kelompoknya. Ini juga menandakan bahwa siswa sadar akan tugas dan tanggung jawabnya dalam keberhasilan kelompoknya. Aspek keempat menegenai penyelesaian LKS dan LKK. Dalam angket ini siswa memberikan tanggapan mereka tentang aspek keempat yang terdapat pada nomor item 9, 10, dan 11. Pada item nomor 9 item positif yang mendapat respon dari siswa sebesar 76. Pada item ini kebanyakan siswa serius tetapi kurang teliti dalam mengerjakan soal latihan pada LKS dan LKK. Sedangkan untuk item nomor 10 item negatif, siswa memberikan respon sangat tinggi yaitu sebesar 91. Sehingga terlihat bahwa ketika mengerjakan LKS, siswa menjunjung tinggi nilai kejujuran. Mereka mengerjakannya secara mandiri dan individu seperti yang diperintahkan oleh guru. Untuk item nomor 11 item positif mendapat respon sebesar 74. Ini artinya berdasarkan apa yang telah dipelajari secara individu siswa merasa masih kurang tertantang dengan soal yang diberikan oleh guru melalui LKS. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa serius dan jujur dalam menyelesaikan LKS dan LKK secara mandiri dan individu, hanya saja siswa kurang teliti dalam menyelesaikan LKS dan LKK serta kurang tertantang dengan soal-soal yang diberikan oleh guru melalui LKS dan LKK. Aspek yang terakhir pada indikator kedua ini adalah tentang penyelesaian tes formatif dan tes evaluasi. Aspek ini terdapat pada item nomor 20 dan 21. Pada item 20 item positif mendapatkan tanggapan sebesar 91, ini berarti dalam mengerjakan tes formatif ada sebagian kecil siswa mengerjakan dengan tidak tenang dan tidak jujur. Sedangkan item nomor 21 item negatif mendapatkan respon siswa sebesar 71, artinya dalam mengerjakan soal tes formatif 29 siswa tidak teliti sehingga mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Jadi, berdasarkan aspek kelima, minat siswa saat mengerjakan tes formatif dan tes evaluasi cukup tinggi, karena siswa mengerjakan dengan jujur dan tenang, tetapi terkadang masih ada siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga mendapatkan hasil yang kurang maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Indikator ketiga Selain kedua indikator pendorong minat belajar matematika diatas, ada pula indikator pendukung minat belajar siswa lainnya yaitu rasa senang. Dalam indikator ketiga ini terdapat 3 aspek pendukung, yaitu pertama mengenai perasaan senang dalam mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, yang kedua mengenai ketertarikan dengan materi yang diajarakan maupun dengan metode mengajar yang digunakan, dan yang ketiga mengenai manfaat yang didapat siswa selama mengikuti pembelajaran. Berikut adalah penjabarannya. Pada aspek pertama terdapat 5 item pernyataan yang diberikan kepada siswa. Yang pertama ada pada item nomor 23 item negatif mendapatkan tanggapan sangat tinggi sebesar 81. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa antusias mengikuti setiap langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru. Tanggapan siswa untuk item nomor 24 dan 25 tidak berbeda jauh dengan tanggapan siswa pada item nomor 23. Untuk Item nomor 24 item positif, siswa memberikan respon sebesar 84. Ini berarti sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran matematika dalam kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Sedangkan untuk item nomor 25 item negatif mendapatkan respon sangat tinggi yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebesar 89. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang dan ingin pembelajaran matematika yang mereka ikuti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Sedikit berbeda dengan item nomor 27 dan 28 pada angket, item ini mendapatkan respon lebih rendah dibanding dengan item lainnya yang ada pada aspek pertama ini. Item nomor 27 item positifmendapat respon sebesar 79, ini berarti bahwa ada 21 siswa kurang senang mempelajari pokok bahasan perbandingan trigonometri dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Untuk item nomor 28 item negatifdirespon siswa sebesar 77. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 33 siswa merasa bosan dengan aktivitas pada pelajaran matematika pokok bahasan perbandingan trigonometri. Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek perasaan senang dalam mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, secara keseluruhan siswa merasa senang mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, tetapi ada beberapa siswa yang merasa bosan dan kurang senang jika pembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri menggunakan model pembelajaran tipe TAI. Pada aspek kedua, yaitu mengenai ketertarikan dengan materi yang diajarakan maupun dengan metode mengajar yang digunakan. Dalam angket yang memuat aspek ini ada pada item nomor 26 dan 29. Untuk item nomor 26 item positif mendapatkan tanggapan siswa sebesar 76, artinya setelah siswa tersebut mengikuti pembelajaranmatematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, merekamenjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika. Sedangkan item nomor 29 item negatif mendapatkan respon siswa sebesar 81. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya 19 siswa yang tidak tertarik pada pelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sehingga sebagian besar siswa merasa tertarik. Jadi secara keseluruhan, siswa tertarik terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, atau dengan kata lain sebagian besar siswa berminat mengikuti pembelajaran matematika yang model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Aspek yang terakhir adalah aspek mengenai manfaat yang didapat siswa selama mengikuti pembelajaran. Item yang memuat aspek ini adalah item nomor 14, 15 dan 30. Ketiga item tersebut mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa. Pada item nomor 14 item positif mendapat respon siswa sebesar 83, artinya bahwa dengan adanya LKS siswa merasa terbantu dalam mempelajari materi perbandingan trigonometri. Untuk item nomor 15 item negatif siswa merespon sebesar 84. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa 16 siswa merasa terbebani dalam mengerjakan soal latihan materi perbandingan trigonometri yang terdapat pada LKS dan LKK, maka dengan kata lain sebagian besar siswa merasa tidak terbebani dengan adanya tugas mengerjakan LKS dan LKK dari guru. Tidak berbeda jauh, item nomor 30 item negatif siswa merespon lebih tinggi yaitu 89. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa merasa dari pembelajaran ini mereka mendapatkan manfaat dan hanya 11 siswa yang merasa belum mendapatkan manfaat selama selama mengikuti pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Jadi dapat disimpilkan bahwa pada aspek kelima ini sebagian besar siswa mendapatkan manfaat selama mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti bahwa siswa merasa terbantu dengan adanya LKS dalam mempelajari materi perbandingan trigonometri. Selain itu siswa juga merasa tidak terbebani dengan adanya tugas mengerjakan LKS dan LKK dari guru. Secara keseluruhan siswa memberikan tanggapan yang positif tentang minat belajar selama mengikuti pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sehingga siswa X-6 SMA Kolese De Britto Yogyakarta masuk dalam kriteria siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. Tanggapan positif yang dimaksud adalah siswa memiliki keingintahuan dan ketertarikan yang baik dan tinggi terhadap materi yang diajarkan maupun model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga mereja berusaha untuk bertanya pada teman maupun guru ketika mereka mengalami kesulitan, berusaha memusatan pikiran dan perhatian dengan mendengarkan dan menghargai penjelasan guru maupun teman yang berpendapatserta mencatat hal-hal penting tentang meteri pelajaran, merasa senang selama mengikuti setiap aktivitas pembelajaran secara klasikal maupun kelompok.

3. Prestasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 71

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA ( SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADIROJO PACITAN.

0 0 9

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII

0 1 220

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19