2. Angket Minat Belajar Siswa
Tabel 4.9 Analisis Data Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Nama Skor
Total Persen
Kategori Minat
B1 94
78,33 Tinggi
B2 102
85,00 Sangat Tinggi
B3 79
65,83 Tinggi
B4 103
85,83 Sangat Tinggi
B5 87
72,50 Tinggi
B6 101
84,17 Sangat Tinggi
B7 82
68,33 Tinggi
B8 105
87,50 Sangat Tinggi
B9 87
72,50 Tinggi
B10 88
73,33 Tinggi
B11 86
71,67 Tinggi
B12 97
80,83 Sangat Tinggi
B13 86
71,67 Tinggi
B14 82
68,33 Tinggi
B15 94
78,33 Tinggi
B16 104
86,67 Sangat Tinggi
B17 92
76,67 Tinggi
B18 108
90,00 Sangat Tinggi
B19 114
95,00 Sangat Tinggi
B20 97
80,83 Sangat Tinggi
B21 100
83,33 Sangat Tinggi
B22 84
70,00 Tinggi
B23 106
88,33 Sangat Tinggi
B24 102
85,00 Sangat Tinggi
B25 101
84,17 Sangat Tinggi
B26 112
93,33 Sangat Tinggi
B27 103
85,83 Sangat Tinggi
B28 85
70,83 Tinggi
B29 102
85,00 Sangat Tinggi
B30 93
77,50 Tinggi
B31 98
81,67 Sangat Tinggi
B32 97
80,83 Sangat Tinggi
B33 95
79,17 Tinggi
B34 106
88,33 Sangat Tinggi
B35 99
82,50 Sangat Tinggi
Rata- rata
96,31 80,26
Tabel 4.10 Rangkuman Kriteria Minat Belajar Matematika Siswa
Kriteria Minat Siswa ST
T C
R SR
Jumlah Siswa 20
15
Keterangan: ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
C : Cukup
R : Rendah
SR : Sangat Rendah =
20 35
× 100 = 57,14
= 15
35 × 100 = 42,86
75 +
75 Tabel 4.11 Persentase Minat Belajar Matematika Siswa
Kriteria Minat
ST ST + T
ST + T + C
ST + T + C + R
ST + T + C + R +
SR Intepretasi
Persentase 57,14 100
100 100
100 Tinggi
Berdasarkan data analisis anget minat belajar matematika siswa yang diperoleh dari kelas X6, pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa
+ 75 sehingga dapat disimpulkan minat siswa kelas X-6
dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
TAI adalah tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Kriteria Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Indikator Aspek
Angket Jumlah
Persen Kriteria
Rasa Ingin Tahu
Mempersiapkan materi sebelum
belajar di sekolah 1
67 48
Cukup Kemauan dan
keberanian untuk bertanya
3 123
88 Sangat Tinggi
4 123
88 Sangat Tinggi
Semangat belajar 5
102 73
Tinggi 22
122 87
Sangat Tinggi Pemusatan
pikiran dan perhatian
Pemusatan perhatian saat mengikuti
pelajaran matematika terhadap penjelasan
guru 2
125 89
Sangat Tinggi 6
104 74
Tinggi 8
124 89
Sangat Tinggi 19
98 70
Tinggi Mempunyai catatan
hal-hal penting tentang materi
pelajaran 7
111 79
Tinggi
Kepedulian dengan anggota kelompok
lainnya. 12
112 80
Sangat Tinggi 13
119 85
Sangat Tinggi 16
99 71
Tinggi 17
108 77
Tinggi 18
116 83
Sangat Tinggi Menyelesaikan LKS
dan LKK. 9
107 76
Tinggi
10 128
91 Sangat Tinggi
11 104
74
Tinggi
Menyelesaikan Tes Formatif maupun Tes
Evaluasi. 20
127 91
Sangat Tinggi 21
100 71
Tinggi Rasa
senang Senang dalam
mengikuti aktivitas pembelajaran dengan
model pembelajaran tipe TAI.
23 113
81 Sangat Tinggi
24 117
84 Sangat Tinggi
25 124
89 Sangat Tinggi
27 111
79 Tinggi
28 108
77 Tinggi
Tertarik dengan materi yang
diajarakan maupun dengan metode
mengajar yang digunakan
26 106
76 Tinggi
29 114
81 Sangat Tinggi
Mendapatkan manfaat selama
mengikuti pembelajaran
14 116
83 Sangat Tinggi
15 118
84 Sangat Tinggi
30 125
89 Sangat Tinggi
Berikut merupakan analisis data angket minat belajar matematika siswa yang di dapat melalui hasil pengisian angket minat yang telah
dibagikan oleh peneliti kepada siswa kelas X-6 setelah mengikuti seluruh proses pembelajaran matematika yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam memperlajari materi perbandingan trigonometri.
Berdasarkan Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 terlihat bahwa minat belajar matematika siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe TAI dalam memperlajari materi perbandingan trigonometri adalah tinggi.
Hal ini diperoleh dari pengambilan data angket dengan siswa berminat Sangat Tinggi sebesar 57,14 dari 20 siswa dan berminat Tinggi
sebesar 42,86 dari 15 siswa. Dalam angket yang diberikan kepada siswa ini, terdapat tiga indikator yang mendukung munculnya minat
siswa untuk belajar matematika, yaitu rasa ingin tahu, pemusatan pikiran dan perhatian, serta rasa senang. Masing - masing indikator
tersebut terbagi dalam beberapa aspek. Berikut analisis tiap indikatornya.
a. Indikator pertama
Indikator pertama adalah rasa ingin tahu siswa pada keseluruhan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran
matematika dengan model TAI. Pada angket ini, aspek yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendapatkan respon atau tanggapan paling tinggi diantara aspek yang lain adalah aspek kemauan dan keberanian untuk bertanya.
Aspek ini ada pada item nomor 4 item item positif dan item nomor 3 item item negatif. Item nomor 4 mendapat tanggapan
sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 88, berarti siswa selalu melakukan pernyataan ini. Sedangakan item nomor 3juga
mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 88, ini berarti bahwa siswa tidak pernah takut bertanya kepada guru
selama pembelajaran dengan model TAI. Jadi, mereka tidak takut dan tidak malu untuk bertanya kepada guru maupun teman ketika
ada materi yang belum mereka pahami. Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X-6 mempunyai kemauan dan keberanian
untuk bertanya. Aspek selanjutnya yang ada pada indikator pertama ini
semangat belajar. Item pada aspek ini adalah nomor 22 item negatif yang mendapat tanggapan sangat tinggi dari siswa yaitu
sebesar 87, ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bersemangat belajar dalam kelompok karena mereka merasa
cocok dengan teman sekelompok saat berdiskusi. Hal tersebut didukung juga oleh item nomor 5 item negatif. Item tersebut
mendapatkan respon oleh siswa sebesar 73, ini menunjukkan bahwa siswa merasa ingin tahu dan bersemangat ingin belajar
materi perbandingan trigonometri. Selain karena cocok dengan teman sekelompok, cukup tingginya semangat belajar siswa
dikarenakan siswa merasa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, sehingga siswa tertarik mengikuti
pembelajaran untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka pada materi yang dipelajari yaitu perbandingan trigonometri di sekolah.
Jadi, kemauan dan keberanian siswa untuk bertanya kepada guru dan teman sejalan dengan semangat belajar mereka dalam
mengikuti pembelajaran matematika dengan model TAI. Walaupun siswa mempunyai kemauan dan keberanian yang
sangat tinggi untuk bertanya serta semangat belajar yang tinggi, mereka kurang berminat untuk mempersiapkan materi di rumah
sebelum belajar disekolah. Pada angket, aspek tersebut terdapat pada item nomor 1 item positif, item ini mendapatkan tanggapan
dari siswa sebesar 48. Hal ini mengidikasikan bahwa rasa ingin tahu siswa yang besar belum didukung oleh kemauan mereka
untuk mempersiapkan dan membaca materi pada malam hari sebelum mempelajarinya esok hari di sekolah.
b. Indikator kedua
Pendorong minat belajar matematika siswa yang kedua adalah adalah pemusatan pikiran dan perhatian siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran matematika dengan metode TAI, baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan belajar secara klasikal maupun dalam kelompok. Dalam Tabel 4.12 indikator pemusatan pikiran dan perhatian siswa,
terdapat 5 aspek pendukung. Pada aspek yang pertama yaitu pemusatan perhatian siswa saat
mengikuti pelajaran matematika terhadap penjelasan guru. Item yang terdapat pada aspek tersebut adalah item nomor 2 item
positif, item ini mendapat respon sangat tinggi dari siswa yaitu sebesar 89, ini berarti bahwa sebagian besar siswa memusatkan
perhatiannya saat guru memberi penjelasan. Begitu pula dengan item nomor 8. Pada item ini siswa memberi respon sangat tinggi
yaitu sebesar 89. Ini mengartikan bahwa sebagian besar siswa rajin mendengarkan penjelasan dari guru mengenai materi
perbandingan trigonometri.Sedangkan pada item nomor 6 item positif, item ini mendapat respon tinggi dari siswa yaitu sebesar
74. Hasil tersebut manunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang kurang fokus selama proses pembelajaran. Sama halnya
dengan item nomor 19 item negatif. Item ini mendapatkan respon dari siswa sebesar 70, ini berarti siswa sering banyak
berbicara dan bercanda bersama kelompokknya. Jadi dapat disimpulkan bahawa pada aspek pertama mengenai
pemusatan perhatian siswa saat mengikuti pelajaran matematika terhadap penjelasan guru, siswa rajin mendengarkan dan
memperhatikan guru saat menjelaskan, namun terkadang siswa sibuk berbicara dan bercanda bersama kelompokknya sehingga
mengakibatkan siswa kurang fokus selama proses pembelajaran. Aspek kedua dalam indikator kedua adalah kepemilikan
catatan hal-hal penting tentang materi pelajaran yang dimiliki siswa. Item pada angket mengenai aspek ini ada pada item nomor
7 item negatif, item ini ditanggapi oleh siswa sebesar 70, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa
memiliki catatan matematika tentang materi perbandingan trigonometri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa sering
mencatat hal-hal penting dalam buku catatan mereka selama mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan
perbandingan trigonometri. Aspek ketiga, yaitu mengenai kepedulian setiap siswa terhadap
anggota kelompok lainnya dalam kegiatan pembelajaran, baik kegiatan klasikal maupun kegiatan dalam kelompok. Aspek ini
merupakan salah satu aspek minat pendukung pembelajaran TAI yaitu untuk menumbuh kembangkankan sikap peduli terhadap
sesama dalam pembelajaran. Berikut merupakan nomor item pada aspek ketiga ini.Yang pertama yaitu nomor item 12 item
positifdengan respon sangat tinggi dari siswa adalah sebesar 80.
Ini menunjukkan
bahwa sebagian
besar siswa
mendengarkan, menghargai
dan menanggapi
teman sekelompoknya ketika sedang mengemukakan ide dalam kegiatan
belajar kelompok.Hal tersebut didukung oleh item nomor 13 item negatif yang mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa
sebesar 85. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa berani menyumbangkan ide selama belajar bersama dalam kelompok.
Namun ketika guru berkeliling saat pembelajaran berlangsung, ada juga siswa yang tidak berani berpendapat selamabelajar
bersama dalam kelompok, mereka takut pendapat mereka salah dan tidak diterima oleh teman sekelompok, sehingga guru
mengingatkan dan memotivasi siswa tersebut untuk berani berpendapat dalam kelompok. Selanjutnya, sikap peduli lainnya
yang ditanyakan pada angket ada pada item nomor 16 item positif, item ini mendapatkan respon cukup tinggi dari siswa
yaitu 71, maka dapat disimpulkan bahwa kepedulian siswa mengingatkan teman sekelompok untuk menyelesaikan LKS dan
LKK masih kurang terlihat. Sama halnya dengan item nomor 16, respon siswa pada item nomor 17. Pada item nomor 17 item
positif. Item ini mendapatkan respon dari siswa sebesar 77, sehingga terlihat bahwa sudah adanya kemauan siswa dalam
membantu teman sekolompok apabila ada yang mengalami kesulitan. Sedangkan item nomor 18 item negatif mendapatkan
respon dari siswa sebesar 83, ini artinya sebagian besar siswa sudah bertanggung jawab terhadap anggota kelompok lainnya dan
skor yang di dapat oleh kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada aspek ketiga dalam
indikator kedua ini, siswa memiki kepedulian yang cukup tinggi kepada anggota kelompok lainnya dan terhadap skor yang
diperoleh kelompoknya. Ini juga menandakan bahwa siswa sadar akan tugas dan tanggung jawabnya dalam keberhasilan
kelompoknya. Aspek keempat menegenai penyelesaian LKS dan LKK.
Dalam angket ini siswa memberikan tanggapan mereka tentang aspek keempat yang terdapat pada nomor item 9, 10, dan 11. Pada
item nomor 9 item positif yang mendapat respon dari siswa sebesar 76. Pada item ini kebanyakan siswa serius tetapi kurang
teliti dalam mengerjakan soal latihan pada LKS dan LKK. Sedangkan untuk item nomor 10 item negatif, siswa
memberikan respon sangat tinggi yaitu sebesar 91. Sehingga terlihat bahwa ketika mengerjakan LKS, siswa menjunjung tinggi
nilai kejujuran. Mereka mengerjakannya secara mandiri dan individu seperti yang diperintahkan oleh guru. Untuk item nomor
11 item positif mendapat respon sebesar 74. Ini artinya berdasarkan apa yang telah dipelajari secara individu siswa
merasa masih kurang tertantang dengan soal yang diberikan oleh guru melalui LKS.
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa serius dan jujur dalam menyelesaikan LKS dan LKK secara mandiri dan individu, hanya
saja siswa kurang teliti dalam menyelesaikan LKS dan LKK serta kurang tertantang dengan soal-soal yang diberikan oleh guru
melalui LKS dan LKK. Aspek yang terakhir pada indikator kedua ini adalah tentang
penyelesaian tes formatif dan tes evaluasi. Aspek ini terdapat pada item nomor 20 dan 21. Pada item 20 item positif
mendapatkan tanggapan sebesar 91, ini berarti dalam mengerjakan tes formatif ada sebagian kecil siswa mengerjakan
dengan tidak tenang dan tidak jujur. Sedangkan item nomor 21 item negatif mendapatkan respon siswa sebesar 71, artinya
dalam mengerjakan soal tes formatif 29 siswa tidak teliti sehingga mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Jadi,
berdasarkan aspek kelima, minat siswa saat mengerjakan tes formatif dan tes evaluasi cukup tinggi, karena siswa mengerjakan
dengan jujur dan tenang, tetapi terkadang masih ada siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga mendapatkan hasil
yang kurang maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Indikator ketiga
Selain kedua indikator pendorong minat belajar matematika diatas, ada pula indikator pendukung minat belajar siswa lainnya
yaitu rasa senang. Dalam indikator ketiga ini terdapat 3 aspek pendukung, yaitu pertama mengenai perasaan senang dalam
mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, yang kedua mengenai ketertarikan dengan materi yang
diajarakan maupun dengan metode mengajar yang digunakan, dan yang ketiga mengenai manfaat yang didapat siswa selama
mengikuti pembelajaran. Berikut adalah penjabarannya. Pada aspek pertama terdapat 5 item pernyataan yang diberikan
kepada siswa. Yang pertama ada pada item nomor 23 item negatif mendapatkan tanggapan sangat tinggi sebesar 81. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa antusias mengikuti setiap langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Tanggapan siswa untuk item nomor 24 dan 25 tidak berbeda jauh dengan tanggapan siswa pada item nomor 23. Untuk Item nomor
24 item positif, siswa memberikan respon sebesar 84. Ini berarti sebagian besar siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran matematika dalam kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Sedangkan untuk item
nomor 25 item negatif mendapatkan respon sangat tinggi yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 89. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang dan ingin pembelajaran matematika yang
mereka ikuti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Sedikit berbeda dengan item nomor 27 dan 28 pada angket,
item ini mendapatkan respon lebih rendah dibanding dengan item lainnya yang ada pada aspek pertama ini. Item nomor 27 item
positifmendapat respon sebesar 79, ini berarti bahwa ada 21 siswa kurang senang mempelajari pokok bahasan perbandingan
trigonometri dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Untuk item nomor 28 item negatifdirespon siswa sebesar 77.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 33 siswa merasa bosan dengan aktivitas pada pelajaran matematika pokok bahasan
perbandingan trigonometri. Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek perasaan senang dalam
mengikuti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, secara keseluruhan siswa merasa senang mengikuti
aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TAI, tetapi ada beberapa siswa yang merasa bosan dan kurang senang
jika pembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri menggunakan model pembelajaran tipe TAI.
Pada aspek kedua, yaitu mengenai ketertarikan dengan materi yang diajarakan maupun dengan metode mengajar yang
digunakan. Dalam angket yang memuat aspek ini ada pada item nomor 26 dan 29. Untuk item nomor 26 item positif
mendapatkan tanggapan siswa sebesar 76, artinya setelah siswa tersebut mengikuti pembelajaranmatematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI, merekamenjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika. Sedangkan item
nomor 29 item negatif mendapatkan respon siswa sebesar 81. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya 19 siswa yang tidak
tertarik pada pelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sehingga sebagian besar siswa
merasa tertarik. Jadi secara keseluruhan, siswa tertarik terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI, atau dengan kata lain sebagian besar siswa berminat mengikuti pembelajaran matematika yang model pembelajaran
kooperatif tipe TAI. Aspek yang terakhir adalah aspek mengenai manfaat yang
didapat siswa selama mengikuti pembelajaran. Item yang memuat aspek ini adalah item nomor 14, 15 dan 30. Ketiga item tersebut
mendapatkan respon sangat tinggi dari siswa. Pada item nomor 14 item positif mendapat respon siswa sebesar 83, artinya bahwa
dengan adanya LKS siswa merasa terbantu dalam mempelajari materi perbandingan trigonometri. Untuk item nomor 15 item
negatif siswa merespon sebesar 84. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa 16 siswa merasa terbebani dalam
mengerjakan soal latihan materi perbandingan trigonometri yang terdapat pada LKS dan LKK, maka dengan kata lain sebagian
besar siswa merasa tidak terbebani dengan adanya tugas mengerjakan LKS dan LKK dari guru. Tidak berbeda jauh, item
nomor 30 item negatif siswa merespon lebih tinggi yaitu 89. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa merasa dari
pembelajaran ini mereka mendapatkan manfaat dan hanya 11 siswa yang merasa belum mendapatkan manfaat selama selama
mengikuti pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Jadi dapat disimpilkan bahwa
pada aspek kelima ini sebagian besar siswa mendapatkan manfaat selama mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti bahwa siswa
merasa terbantu dengan adanya LKS dalam mempelajari materi perbandingan trigonometri. Selain itu siswa juga merasa tidak
terbebani dengan adanya tugas mengerjakan LKS dan LKK dari guru.
Secara keseluruhan siswa memberikan tanggapan yang positif tentang minat belajar selama mengikuti pembelajaran matematika
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sehingga siswa X-6 SMA Kolese De Britto Yogyakarta masuk
dalam kriteria siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. Tanggapan positif yang dimaksud adalah siswa memiliki
keingintahuan dan ketertarikan yang baik dan tinggi terhadap materi yang diajarkan maupun model pembelajaran yang
digunakan oleh guru sehingga mereja berusaha untuk bertanya pada teman maupun guru ketika mereka mengalami kesulitan,
berusaha memusatan pikiran dan perhatian dengan mendengarkan dan menghargai penjelasan guru maupun teman yang
berpendapatserta mencatat hal-hal penting tentang meteri pelajaran, merasa senang selama mengikuti setiap aktivitas
pembelajaran secara klasikal maupun kelompok.
3. Prestasi Belajar Siswa