Ruseffendi, 1994 dalam Jihad dan Abdul, 2008: 180.
2. Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Reliabilitas merupakan tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Konsep
reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya untuk menghasilkan hasil yang konsisten, relatif tidak berubah walaupun
diujikan pada situasi yang berbeda-beda Saifuddin, 2011. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan
konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Pada soal uraian, tingkat konsistensi soal tersebut
diukur dengan menggunakan tes Cronbach’s Alpha Koefisien Alpha
Cronbach. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Koefisien Alpha Cronbach:
= − −
dengan,
2
=
2
−
2
, untuk varians butir soal ke-i
2
=
2
−
2
, untuk varians butir soal total Keterangan:
r
11
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
: Banyak soal
2
: Varians skor item ke-i
2
: Jumlah varians skor tiap butir item
2
: Varians skor total
0,20 ≤ 0,40
Rendah ≤ 0,20
Sangat Rendah
Kriteria pengujian reliabilitas tes dikonsultasikan dengan harga r productmoment pada table, jika r
hitung
r
tabel
maka item tes yang diujicobakan reliabel. Berikut merupakan interpretasi tingkat reliabilitas
soal. Tabel 3.9 Interpretasi Tingkat Reliabilitas
Sumber: Asep Jihad, 2008:181
3. Tingkat Kesukaran
Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas
lulus passing grade untuk tiap-tiap item. Berikut adalah rumus yang
digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian adalah :
� = �
Keterangan : P
: Indeks kesukaran B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS
: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dalam penelitian ini testi dikatakan gagal jika tingkat kebenaran dalam menjawab kurang dari 65.Untuk menginterpretasikan tingkat
kesukaran, maka tingkat kesukaran soal dikategorikan pada kriteria sebagai berikut.
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,90
11
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70
11
≤ 0,90 Tinggi
0,40
11
≤ 0,70 Sedang
0,20
11
≤ 0,40 Rendah
11
≤ 0,20 Sangat Rendah
Tabel 3.10 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal
Sumber: Arikunto, 2005 Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, sebaiknya proporsi antara
tingkat kesukaran item dijabarkan dengan asumsi bahwa kelompok siswa testi itu distribusinya secara normal sehingga proporsi tersebut dapat
diatur sebagai berikut : a.
Item sukar 25, item sedang 50, item mudah 25 atau b.
Item sukar 20, item sedang 60, item mudah 20 atau c.
Item sukar 15, item sedang 70, item mudah 15 Dapat dikatakan bahwa penyusunan suatu item dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat kesukaran item, maka diharapkan hasil yang didapat siswa dapat menggambarkan prestasi yang sesungguhnya Arifin,
1991:134.
4. Daya Pembeda