Pengujian Modul Transceiver untuk Komunikasi Satu Arah

4. Untuk mengetahui jarak maksimal dari komunikasi satu arah maka prosedur pengujian pertama hingga ketiga akan terus menerus diulang sampai karakter “?” tidak tertampil di serial monitor. Untuk mengetahui kevalidan data maka setiap pengiriman jumlah karakter dilakukan lima kali pengambilan data jarak. Gambar 4.10 Denah Pengujian Modul Transceiver a Tanpa Halangan dan b dengan Halangan Pohon Dalam melakukan prosedur pengujian, dilakukan lima kali pengujian jarak maksimal komunikasi satu arah pada masing-masing jumlah karakter yang berbeda. Data yang diperoleh tersaji pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada lima kali pengujian terlihat rentang jarak maksimal komunikasi satu arah pada pengujian tanpa halangan lebih kecil dibandingkan pada pengujian dengan halangan pohon. Jarak maksimal untuk perngiriman 10 karakter adalah 120,2 meter untuk tanpa halangan, sedangkan untuk pengujian yang sama dengan berhalang pohon dan banguan di dapatkan jarak maksimal 103,4 meter. Gambar 4.11 memperlihatkan perbedaan rentang jarak pada pengujian komunikasi satu arah dengan halangan pohon lebih bervariasi atau tidak konsisten. Dengan mengacu pada data jarak komunikasi tanpa halangan maka dapat dilihat bahwa jumlah karakter yang dikirimkan dari pengirim menuju penerima juga mempengaruhi jarak komunikasi satu arah. Terlihat pada Gambar 4.11 dengan semakin banyak jumlah karakter yang dikirimkan maka jarak komunikasi akan semakin pendek. Pengurangan jarak komunikasi terhadap jumlah paket yang dikirimkan tidaklah linear, terlihat pada Gambar 4.11 bahwa pengurangan jarak akan lebih dominan saat karakter yang dikirmkan berada pada jumlah satu sampai sepuluh karakter. a b Jika melihat data pada Tabel 4.6, lama proses pengiriman menggunakan modul RFM12 rata-rata memakan waktu 50 ms untuk setiap satu karakter. Hal ini berbeda dengan waktu penerimaan yang hanya membutuhkan 6 ms karena pada bagian penerima hanya memerlukan satu kali proses perintah pengaktifan penerima untuk karakter hingga ada indikasi berhenti, sedangkan pada bagian pengirim setiap proses pengiriman karakter memerlukan proses pengaktifan pengirim. Penundaan pada bagian penerima akan semakin bertambah saat jumlah karakter yang diterima semakin banyak. Tabel 4.6 Data Pengujian Komunikasi Satu Arah No Jumlah Karakter Jarak Tanpa Halangan m Jarak dengan Halangan m Lama Waktu Pengiriman ms Lama Waktu Penerimaan ms Rentang Minimal Rentang Maksimal Rentang Minimal Rentang Maksimal 1 1 133 134,3 106,9 112,3 50 6 2 2 131,7 132,5 99,7 108 101 57 3 3 129,2 130 95,8 105,3 151 106 4 4 125 126 92 100,1 251 207 5 10 120,2 121,5 83,3 103,4 503 459 6 15 118,9 119,4 76,1 91,4 754 710 7 20 114,9 116,5 77,1 106,3 1005 962 Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Jarak Komunikasi Satu Arah dengan dan Tanpa Halangan 20 40 60 80 100 120 140 160 5 10 15 20 J a ra k m Jumlah karakter yang dikirimkan Perbandingan Jarak Komunikasi Satu Arah Berhalang dan Tanpa Halangan Jarak Rentang Maksimal Tanpa Halangan Jarak Rentang Maksimal dengan Halangan Jarak Rentang Minimal tanpa Halangan Jarak Rentang Minimal dengan Halangan

4.1.3.5 Pengujian Modul Transceiver untuk Komunikasi Dua Arah

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dua arah half duplex terhadap jarak komunikasi. Peralatan dan kecepatan komunikasi pada pengujian ini sama dengan pengujian komunikasi satu arah. Denah pengujian komunikasi dua arah juga sama dengan denah pengujian komunikasi satu arah seperti terlihat pada Gambar 4.10. Pada pengujian komunikasi dua arah, proses pengujian dilakukan lima kali untuk masing-masing jumlah karakter yang berbeda. Pengujian pertama dilakukan dengan mengirim satu karakter dan dibalas dengan satu karakter. Pengujian kedua dilakukan dengan mengirim dua karakter dan dibalas dengan satu karakter. Pengujian selanjutnya sama seperti pengujian pertama dan kedua, hanya saja jumlah karakter yang dikirimkan mengikuti pengujian komunikasi satu arah. Prosedur pengujian komunikasi dua arah adalah seperti berikut: 1. Modul transceiver pertama bertugas sebagai pengirim terlebih dahulu dan modul transcceiver kedua bertugas sebagai penerima. Modul transceiver pertama akan mengirimkan karakter “1” ke modul transceiver kedua. 2. Setelah karakter “1” dikirimkan, modul transceiver pertama akan diaktifkan sebagai penerima dan modul transceiver kedua akan diaktifkan sebagai pengirim. 3. Selanjutnya modul transceiver kedua akan mengirimkan karakter “2” ke modul transceiver pertama. Jika karakter “2” berhasil diterima oleh modul transceiver pertama maka pada LCD akan tertampil “terhubung”. 4. Untuk mengetahui jarak maksimal dari komunikasi dua arah maka prosedur pengujian pertama hingga ketiga akan terus menerus diulang. Jika LCD pada modul transceiver pertama masih tertampil “terhubung” maka penerima bergerak menjauh hingga pada LCD tidak tertampil “terhubung”. 5. Data jarak diuji sebanyak lima kali setiap pengiriman jumlah karakter yang berbeda untuk membuktikan kevalidan data. Data hasil pengujian komunikasi dua arah tersaji pada Tabel 4.7. Dari ketujuh pengujian berdasarkan jumlah karakter yang dikirimkan dan diterima dapat dilihat bahwa rentang nilai pengujian jarak tanpa halangan lebih kecil dibanding dengan halangan pohon, seperti terlihat pada Gambar 4.12. Dengan mengacu paka pengujian ke enam, jarak maksimal yang dapat dilaukan modul dengan tanpa halangan adalah 111,6 meter, sedangkan untuk komunikasi berhalang pohon dan bangunan jarak maksimal yang bisa dicapai adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103,4 meter. Jika mengacu pada data jarak tanpa halangan maka bisa dikatakan bahwa pengujian jarak terjauh komunikasi dua arah akan lebih pendek sekitar 6,7 meter dibandingkan dengan pengujian komunikasi satu arah. Tabel 4.7 Data Pengujian Komunikasi Dua Arah Half Duplex No Jumlah Karakter Jarak Tanpa Halangan m Jarak dengan Halangan m Lama Proses Modul 1 ms Lama Proses Modul 2 ms Rentang Minimal Rentang Maksimal Rentang Minimal Rentang Maksimal 1 1-1 128 129 108,4 114,8 105 56 2 2-1 125,9 127,1 101,3 113,3 155 107 3 3-1 123 123,4 99,8 109,9 205 157 4 5-1 119,5 120,6 89,2 104,2 306 258 5 10-1 113,8 115,9 92,7 98,7 557 508 6 15-1 109,7 111,6 92,1 103,4 809 761 7 20-1 105,3 107 81,5 90,5 1060 1011 Untuk proses lama waktu masing-masing bagian pada pengujian komunikasi dua arah, hasilnya tidak berbeda dari pengujian komunikasi satu arah. Lama proses modul satu merupakan jumlahan waktu menurut pengiriman dan penerimaan karakter. Sebagai contoh pengujian ketiga dilakukan pengiriman tiga buah karakter oleh modul satu dan penerimaan satu buah karakter dari modul dua. Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Jarak Komunikasi Dua Arah dengan dan Tanpa Halangan 20 40 60 80 100 120 140 5 10 15 20 J a ra k m Jumlah karakter yang dikirimkan Perbandingan Jarak Komunikasi Dua Arah, Berhalang dan Tanpa Halangan Jarak Range Maksimal Tanpa Halangan Jarak Range Maksimal dengan Halangan Jarak Range Minimal tanpa Halangan Jarak Range Minimal dengan Halangan