SPCR Serial Peripheral Interface
3. Bit 5
– DORD: Data Order. DORD merupakan bit yang mengatur urutan
pengiriman data saat komunikasi data antara tuan dan hamba berlangsung. Jika DORD bernilai 1 maka urutan pengiriman dimulai dari bit Low Sign Bit LSB
sedangkan jika bernilai 0 maka urutan pengiriman data dimulai dari bit Most Sign Bit MSB.
4. Bit 4
– MSTR: Master or Slave Select. MSTR merupakan bit yang mengatur posisi
dari mikrokontroler apakah akan bertindak sebagai tuan atau bertindak sebagai hamba. Jika MSTR bernilai 1 maka mikrokontroler akan bertindak sebagai tuan,
sedangkan jika MSTR bernilai 0 maka mikrokontroler akan bertindak sebagai hamba. Bit MSTR tidak akan dapat diatur jika pin SS di konfigurasi sebagai
masukan, karena apabila pin SS di konfigurasi sebagai masukan maka penentuan mikrokontroler bertindak sebagai tuan atau hamba dilakukan dengan cara membaca
level tegangan pada pin SS. 5.
Bit 3 – CPOL: Clock Polarity. CPOL merupakan bit yang mengatur jenis tepian
pulsa yang digunakan sebagai acuan pembacaan data. Jika CPOL bernilai 1 maka pembacaan data dilakukan setiap tepian turun, sedangkan jika bernilai 0 pembacaan
data setiap tepian naik. 6.
Bit 2 – CPHA: Clock Phase. CPHA merupakan bit yang mengatur fase pulsa yang
digunakan, yaitu fase pulsa positif atau fase tepian pulsa negatif. Jika CPHA bernilai 1 maka fase pulsa positif diaktifkan, sedangkan jika CPHA bernilai 0 maka fase pulsa
negatif yang diaktifkan. 7.
Bit 1, 0 - SPR1, SPR0: SPI Clock Rate Select 1 and 0. Kedua bit ini mengatur
kecepatan pulsa untuk komunikasi. Pengaturan ini hanya diberikan kepada mikrokontroler yang bertindak sebagai tuan dan tidak diberikan kepada hamba.
Sehingga mikrokontroler yang bertindak sebagai hamba hanya bisa menerima pulsa hasil dari tuan dan tidak bisa menghasilkan pulsa sendiri.