Gambar 4.8 Penjelasan Perintah Pengaturan RFM12 [18] Perintah-perintah diberikan oleh Arduino kepada modul transceiver melalui pin
Serial Data Input SDI. Untuk melihat perintah-perintah yang diberikan oleh Arduino maka diperlukan osciloscope sebagai media penampil gelombang. Gambar 4.9 memperlihatkan
contoh gelombang hasil keluaran di port SDI. Pada Gambar 4.9 terdapat dua buah sinyal, sinyal 1 merupakan hasil keluaran clock SPI, sedangkan sinyal 2 merupakan hasil keluaran
SDI. Sinyal SDI dapat diketahui dengan melihat nilai yang terbentuk saat sinyal pulsa SPI
berada pada tepian naik. Nilai SDI yang terbaca pada Gambar 4.9 adalah B82D. Nilai tersebut merupakan nilai yang diberikan oleh Arduino setiap kali mengawali pengiriman
karakter setelah data preamble dikirimkan. Nilai tersebut muncul karena pada saat pembacaan sinyal oleh osciloscope, terdapat pengiriman karakter dalam program Arduino.
Program Arduino berjalan begitu cepat, setiap pulsa pada Arduino dihasilkan dalam waktu 62,5 ns sekali sehingga pembacaan sinyal oleh osciloscope juga tertampil begitu cepat.
Untuk dapat menampilkan sinyal SDI digunakan fitur hold pada osciloscope yang membuat tampilan sinyal berhenti.
Gambar 4.9 Contoh Keluaran Sinyal SDI
4.1.3.4 Pengujian Modul Transceiver untuk Komunikasi Satu Arah
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui jarak maksimal dari modul transceiver jika berkomunikasi satu arah. Untuk melakukan pengujian ini, dibutuhkan dua buah modul
transceiver. Modul transceiver pertama akan diaktifkan sebagai pengirim dan modul transceiver kedua sebagai penerima. Modul transceiver pertama dilengkapi dengan Arduino
MEGA 2560, LCD 20x4, keypad 3x4, dan adaptor 9v sebagai sumber daya Arduino, sedangkan pada modul transceiver kedua dilengkapi dengan Arduino MEGA 2560 sebagai
mikroprosesor pengolah data dan sebuah komputer portabel yang akan digunakan untuk sumber daya Arduino dan serial monitor. Kecepatan data komunikasi modul transceiver
diatur meyesuaikan default kecepatan komunikasi SPI pada Arduino, yaitu 3,9Kbps. Proses pengujian dilakukan di dua buah tempat yang berbeda untuk mengetahui
pengaruh halangan terhadap proses komunikasi. Gambar 4.10 memperlihatkan denah lokasi pengujian modul komunikasi. Pengujian tanpa halangan dilakukan di denah Gambar 4.10a
di sepanjang jalan taman cemara atas, sedangkan pengujian dengan halangan pohon dilakukan di denah Gambar 4.10b di dalam area kampus III Universitas Sanata Dharma.
Pada proses pengujian komunikasi satu arah, prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan jarak komunikasi maksimal adalah sebagai berikut:
1. Pengirim akan mengirimkan karakter “?” jika tombol pada keypad ditekan.
2. Setelah karakter “?” terkirim maka pada LCD 20x4 akan tertampil “terkirim”.
3. Jika karakter yang telah dikirim sampai ke penerima maka hasil serial monitor pada
penerima akan menampilkan karakter “?”. Hal ini mengindikasi bahwa jarak antara pengirim dan penerima masih dalam jangkauan modul komunikasi.
4. Untuk mengetahui jarak maksimal dari komunikasi satu arah maka prosedur
pengujian pertama hingga ketiga akan terus menerus diulang sampai karakter “?” tidak tertampil di serial monitor. Untuk mengetahui kevalidan data maka setiap
pengiriman jumlah karakter dilakukan lima kali pengambilan data jarak.
Gambar 4.10 Denah Pengujian Modul Transceiver a Tanpa Halangan dan b dengan Halangan Pohon
Dalam melakukan prosedur pengujian, dilakukan lima kali pengujian jarak maksimal komunikasi satu arah pada masing-masing jumlah karakter yang berbeda. Data yang
diperoleh tersaji pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada lima kali pengujian terlihat rentang jarak maksimal komunikasi satu arah pada pengujian tanpa halangan lebih kecil
dibandingkan pada pengujian dengan halangan pohon. Jarak maksimal untuk perngiriman 10 karakter adalah 120,2 meter untuk tanpa halangan, sedangkan untuk pengujian yang sama
dengan berhalang pohon dan banguan di dapatkan jarak maksimal 103,4 meter. Gambar 4.11 memperlihatkan perbedaan rentang jarak pada pengujian komunikasi satu arah dengan
halangan pohon lebih bervariasi atau tidak konsisten. Dengan mengacu pada data jarak komunikasi tanpa halangan maka dapat dilihat
bahwa jumlah karakter yang dikirimkan dari pengirim menuju penerima juga mempengaruhi jarak komunikasi satu arah. Terlihat pada Gambar 4.11 dengan semakin banyak jumlah
karakter yang dikirimkan maka jarak komunikasi akan semakin pendek. Pengurangan jarak komunikasi terhadap jumlah paket yang dikirimkan tidaklah linear, terlihat pada Gambar
4.11 bahwa pengurangan jarak akan lebih dominan saat karakter yang dikirmkan berada pada jumlah satu sampai sepuluh karakter.
a
b