Gambar 2.13 memperlihatkan bit-bit yang terdapat pada ADCSRA dengan penjelasan masing-masing bit sebagai berikut:
1. Bit 7
– ADEN: ADC Enable. Jika bit ini bernilai 1 maka fitur ADC akan aktif.
Menuliskan nilai 0 pada bit ini akan mematikan fitur ADC. Nilai konversi akan secara langsung dihentikan jika fitur ADC dimatikan pada saat proses konversi dilakukan.
2. Bit 6
– ADSC: ADC Start Conversion. Dengan memberikan nilai 1 pada bit ini maka
proses konversi akan dimulai untuk masing-masing nilai jika menggunakan mode konversi tunggal dan mengkorversi nilai awal jika menggunakan mode free running.
3. Bit 5
– ADATE: ADC Auto Trigger Enable. Ketika bit ini bernilai 1, picuan pada
ADC akan aktif. ADC akan memulai konversi nilainya pada pinggiran positif dari sinyal picuan yang dipilih.
4. Bit 4
– ADIF: ADC Interupt Flag. Bit ini akan bernilai 1 saat konversi nilai ADC
telah selesai dan data pada register ADCL dan ADCH telah diperbaharui. Nilai pada ADIF akan terhapus ketika ADC mengeksekusi sebuah interupsi yang baru.
5. Bit 3
– ADIE: ADC Interupt Enable. Menuliskan nilai 1 pada bit ini akan
mengaktifkan fitur interupsi konversi nilai pada ADC. 6.
Bit 2:0 – ADPS 2:0: ADC Prescaler Select Bits. Bit-bit ini menentukan nilai pembagi
antara frekuensi XTAL dengan masukan pulsa pada ADC. Tabel 2.3 Pilihan Nilai Prescaler ADC [12]
ADPS2 ADPS1 ADPS0 Faktor Pembagi
2 1
2 1
4 1
1 8
1 16
1 1
32 1
1 64
1 1
1 128
2.8.2.3 ADCSRB
– ADC Control and Status Register B
Gambar 2.14 ADC Control and Status Register B [12] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.14 memperlihatkan bit-bit yang terdapat pada ADCSRB dengan penjelasan masing-masing bit sebagai berikut:
1. Bit 7, 5, 4
– Reserved bit. Bit ini harus selalu bernilai 0.
2. Bit 3
– MUX5: Analog Channel and Gain Selection Bit. Bit ini digunakan bersama
dengan bit MUX4:0 pada register ADMUX untuk menentukan masukan analog menuju ADC.
3. Bit 2:0
– ADTS2:0: ADC Auto Trigger Source. Jika bit ADATE pada ADCSRA
bernilai 1, nilai pada bit-bit ini akan menentukan sumber picuan konversi ADC seperti terlihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Pilihan Sumber Picuan ADC [12] ADTS2 ADTS1 ADTS0
Sumber Picuan Mode Free Running
1 Komparator Analog
1 Permintaan Interupt eksternal 0
1 1
TimerCounter 0 dengan perbandingan match A 1
TimerCounter 0 overflow 1
1 TimerCounter 1 dengan perbandingan match A
1 1
TimerCounter 1 overflow 1
1 1
TimerCounter 1 capture Event
2.8.2.4 ADCL dan ADCH
– ADC Data Register
Gambar 2.15 ADC Data Register ketika ADLAR Bernilai 1 a dan Bernilai 0 b [12] Ketika konversi nilai ADC sudah selesai, hasilnya bisa ditemukan di kedua register
ADCL dan ADCH. Kedua register ini memiliki kapasitas 16 bit data. Dan pembacaan nilai pada kedua register tersebut dipengaruhi oleh nilai pada bit ADLAR. Penjelasan bit-bit yang
ada pada ADCL dan ADCH adalah sebagai berikut [12]:
a
b
1. ADC9:0
– ADC Conversion Result. Bit-bit ini berisi data hasil konversi nilai ADC,
dengan perhitungan seperti persamaan berikut ini. �
=
�
��
. 4
�
�
2.3
2.9. Modul Transmitter RFM02
RFM02 merupakan modul transmitter yang bekerja menggunakan modulasi FSK untuk pita frekuensi kerja 433868915 Mhz. Modul ini memilki modul pasangan RFM01
sebagai modul receiver. Kedua modul ini mampu berkomunikasi sampai sejauh 300m di udara terbuka. Spesifikasi utama dari modul transmitter RFM02 adalah sebagai berikut [13]:
1. Tegangan suplai DC 2,2 sampai 5,4 volt.
2. Antarmuka sistem komunikasi berbasis Serial Peripheral Interface SPI.
3. Menggunakan teknologi Phase Lock Loop PLL dengan resolusi 2,5 KHz per step.
4. Menggunakan kristal osilasi 10 MHz untuk PLL.
5. Konsumsi daya rendah.
6. Kecepatan transmisi data digital mencapai 115,2 kbps.
7. Terdapat fitur: wake-up timer, automatic antenna tuning, low battery detection, dan
differential antenna output. Gambar 2.16 memperlihatkan konfigurasi kaki-kaki yang terdapat pada modul
transmitter RFM02 dan kegunaan dari kaki-kaki tersebut dijelaskan pada Tabel 2.5.
Gambar 2.16 Konfigurasi kaki RFM02 [13] Untuk dapat mengontrol fungsi-fungsi yang terdapat pada modul transmitter
RFM02, pengguna perlu memberikan instruksi melalui port SDI. Tabel 2.7 memperlihatkan instruksi-instruksi yang dimiliki oleh modul transmitter RFM02 untuk melakukan
fungsinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI