SPSR Serial Peripheral Interface

Gambar 2.9 memperlihatkan isi dari SPSR. SPSR terdiri dari delapan buah bit yang masing-masing memiliki fungsi dan penjelasan sebagai berikut [12]: 1. Bit 7 – SPIF: SPI Interrupt Flag. SPIF merupakan bit yang memberikan tanda jika proses pengiriman data 1 byte 8 bit sudah selesai, karena pengiriman data dalam komunikasi SPI dilakukan per 8 bit. Jika proses pengiriman data telah selesai maka SPIF akan bernilai 1 tinggi, dan saat proses pengiriman data belum genap 8 bit, maka SPIF akan selalu bernilai 0 rendah. 2. Bit 6 – WCOL: Write Collision Flag. WCOL merupakan bit yang memberikan tanda jika terjadi proses pembacaan data pada SPDR selama komunikasi berjalan. Selama proses pembacaan data berlangsung bit WCOL akan bernilai 1. 3. Bit 5:1 – Reserved Bit. Bit-bit ini diabaikan dan harus selalu bernilai 0 rendah. 4. Bit 0 – SPI2X: Double SPI Speed Bit. SPI2X merupakan bit yang menjadikan kecepatan pulsa menjadi dua kali lipat lebih cepat, seperti terlihat pada Tabel 2.1. Hal ini berarti kecepatan komunikasi bertambah cepat dua kali lipat. Tabel 2.1 Hubungan Kecepatan Pulsa dengan Frekuensi Osilasi [12] SPI2x SPR1 SPR0 Frekuensi Pulsa f osc 4 1 f osc 16 1 f osc 64 1 1 f osc 128 1 f osc 2 1 1 f osc 8 1 1 f osc 32 1 1 1 f osc 64

2.8.1.3 SPDR

– SPI Data Register SPDR merupakan register yang digunakan untuk menyimpan data 8 bit pada komunikasi SPI [12]. Jika data yang dikirimkan lebih dari 8 bit data maka data akan tetap diterima keseluruhan, namun dipisahkan per 8 bit. Gambar 2.10 memperlihatkan isi SPDR. Gambar 2.10 Register Data SPI SPDR [12] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.8.2. Analog to Dogotal Converter

Analog to Digital Converter ADC adalah pengubah masukan sinyal analog menjadi kode-kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran atau pengujian yang menghubungkan sensor-sensor dengan sistem komputer [5]. Gambar 2.11 ADC dengan a Sampling Rendah dan b Sampling Tinggi [5] ADC memiliki dua karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog di konversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam Sample per Second SPS [5]. Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki keluaran 8 bit data digital, ini berarti sinyal masukan dapat dinyatakan dalam 255 2n – 1 nilai diskret. ADC 12 bit memiliki 12 bit keluaran data digital, ini berarti sinyal masukan dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskret. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit [5]. Prinsip kerja ADC adalah mengonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal masukan dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan masukan 3 volt, rasio masukan terhadap referensi adalah 60. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60 x 255 = 153 bentuk desimal atau 10011001 bentuk biner [5]. � � = � � × � �� � � � � � � 2.2 = × = � a b