Pengujian Perangkat Navigasi Pengujian Alat

Tabel 4.5 Perbandingan Perubahan Potensiometer terhadap Nilai ADC No Posisi Potensiometer Teg. Keluaran Potensiometer volt Nilai ADC 9bit 1 2 10 0,24 25 3 20 1,16 106 4 25 1,95 200 5 50 2,50 254 6 75 3,08 315 7 80 3,91 402 8 90 4,38 442 9 100 4,95 508 Untuk pengujian push button, masing-masing push button di hubungkan dengan sebuah resistor pull-up 22 k Ω. Nilai hambatan ini dipilih karena spesifikasi nilai hambatan pull-up Arduino berkisar dari 20 k Ω sampai dengan 50 kΩ sesuai dengan datasheet Atmega 2560 yang menjadi IC utama Arduino. Penekanan yang diberikan kepada push button akan mengubah nilai dari variabel putar pada program. Nilai awal dari variabel putar adalah 4, dan jika push button bagian kiri perangkat navigasi ditekan maka nilai putar akan berubah menjadi 0. Jika push button bagian kanan perangkat navigasi ditekan maka nilai putar akan berubah menjadi 8. Nilai 0, 4, dan 8 dipilih karena merupakan nilai bilangan desimal berbasis satu digit dan nilai nilai ini dipilih karena simetris, sehingga untuk menggerakkan wahana didapatkan pula gerakan memutar yang simetris.

4.1.3.2 Pengujian Rangkaian LCD 20x4

Pengujian rangkaian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kelayakan LCD 20x4. Sebelum melakukan pengujian, rangkaian LCD 20x4 dihubungkan ke +5v dan ground pada Arduino. Setelah sambungan daya dihubungkan maka lampu latar LCD akan menyala dan untuk mengatur tingkat kecerahan dari lampu latar LCD dilakukan kalibrasi resistor variabel. Semakin rendah nilai resistor variabel maka tingkat kecerahan LCD juga akan semakin berkurang. Gambar 4.6 Pengujian LCD 20x4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada pengujian rangkaian LCD 20x4 juga dilakukan pengujian menampilkan beberapa karakter pada layar LCD dengan maksud memastikan bahwa LCD 20x4 siap untuk digunakan. Untuk itu pengujian ini dilakukan dengan menampilkan tulisan sederhana, yaitu: Ground Control Stations pada layar LCD seperti terlihat pada Gambar 4.6. Dalam meletakan sebuah tulisan pada las LCD 20x4 cukup mudah, hanya memerlukan program singkat untuk mengatur tulisan akan dimulai pada baris dan kolom tertentu. Dan supaya tulisan yang tertampil mudah dilihat dan dibaca maka pengaturan dan peletakan tulisan perlu diatur sedemikian rupa agar terlihat pas. Untuk itu, sebelum memulai menampilkan tulisan pada LCD 20x4 perlu dilakukan simulasi penulisan pada Microsoft Excel agar ke depan dalam menuliskan tampilan LCD menjadi lebih mudah. Simulasi penulisan pada Microsoft Excel dapat dilihat pada Gambar 4.7. Untuk menuliskan karakter cukup menekan huruf yang diinginkan pada baris dan kolom yang dituju. Setelah tampilan dirasa cukup baik maka nilai baris dan kolom bisa dimasukkan ke program penampilan LCD 20x4 pada Arduino. Gambar 4.7 Simulasi Penulisan Tampilan LCD 20x4

4.1.3.3 Pengujian Modul Transceiver

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja dari modul transceiver RFM12 dengan pita frekuensi 433MHz. Sebelum modul transceiver digunakan untuk berkomunikasi, perlu dilakukan pengaturan kerja dengan memberikan perintah-perintah melalui komunikasi SPI. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai perintah-perintah kerja dari modul RFM. Gambar 4.8 memperlihatkan perintah-perintah beserta penjelasan yang diberikan kepada modul transceiver RFM12. Inisialisasi tersebut dapat digunakan untuk pengaktifan modul transceiver sebagai pengirim maupun penerima. Salah satu perintah yang diberikan kepada RFM12 adalah 0xB0DB. B0 merupakan perintah yang diberikan oleh Arduino untuk mengatur konfigurasi RFM12, sedangkan nilai D8 merupakan nilai untuk mengkatifkan register receiver, memilih pita frekuensi 433MHz, dan nilai kapasitor 12,5pF. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI