Program Pengendalian Manual Perangkat Lunak Penyusun GCS
perubahan ketiga potensiometer yang masing-masing mewakili data yang berbeda, sedangkan data yaw diperoleh dari push button di sebelah kiri dan kanan pada perangkat
navigasi yang ditandai dengan nomor satu. Tabel 4.8 Paket Data Manual
Digit ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Fungsi Pembuka
Throtlle Pitch
Roll Yaw
Penutup Nilai
5 1
1 5
1 1
5 1
1 048
Hasil paket data ini sedikit berbeda dari hasil perancangan. Perbedaan terlihat dari jumlah karakter yang lebih sedikit. Jika sebelumnya pada hasil perancangan bentuk paket
data yang dihasilkan adalah A140,B145,C200,D143, namun dengan mempertimbangkan waktu pengiriman maka paket data diubah menjadi 5115115114. Karakter inisialisasi A,
B, C, dan D serta karakter pemisah , dihilangkan untuk mempercepat proses pengiriman data. Karakter pembuka paket juga diubah menjadi dan data yaw yang sebelumnya
memerlukan tiga buah karakter 511 sekarang diubah menjadi satu karakter digit ke-10 karena untuk proses yaw tidak terlalu mempengaruhi proses keseimbangan dari wahana
sehingga nilai yang diberikan bisa berupa besaran digital. Gambar 4.17 memperlihatkan paket data yang dihasilkan saat program manual dijalankan.
Paket data manual akan dikirimkan secara kontinyu kepada wahana saat pengendalian manual terpilih, sedangkan wahana tidak akan mengirimkan data apapun
kepada GCS. Hal ini berbeda dengan hasil perancangan yang menyatakan bahwa wahana akan mengirimkan data ketinggian dan kecepatan masing-masing motor. Data ketinggian
dan kecepatan masing-masing motor dirasa tidak perlu ditampilkan di GCS karena pengguna tidak akan melihat ke arah LCD sembari menerbangkan wahana, walaupun demikian pada
wahana telah terpasang pengamanan berupa pemberian batasan ketinggian 3 meter. Saat pengguna berusaha menggerakkan wahana untuk naik melebih batas tiga meter maka
wahana akan secara langsung mengurangi kecepatan masing-masing motornya. Kecepatan komunikasi juga menjadi alasan mengapa data-data dari wahana tidak
dikirimkan ke GCS. Dengan hanya mengolah dan mengirimkan data perangkat navigasi, program manual pada GCS memakan waktu hingga 554 ms. Hal tersebut menjadi hambatan
bagi wahana yang tanggapan sistemnya diatur sebesar 4 ms. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada wahana akan ditambahkan sebuah
mikrokontroler khusus untuk mengolah penerimaan paket data dari GCS dan pada GCS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan pemadatan program dengan membuang perintah yang tidak diperlukan. Dengan adanya mikrokontroler tambahan dan pemadatan program manual, wahana akan tetap dapat
menjalankan program kendali manual selama 4 ms, akan tetapi pembaruan data yang diolah tersendiri oleh mikrokontroler tambahan dilakukan setiap 447 ms sekali.
Gambar 4.17 Serial Monitor Program Manual Program mikrokontroler kedua yang menjadi mikrokontroler tambahan pada wahana
berisi proses penerimaan paket data dari GCS. Setelah paket data diterima mikrokontroler akan mengolahnya menjadi pulsa pwm buatan. Pada proses penerimaan paket data dari GCS
data navigasi akan di-maping seperti tertampil pada Tabel 4.9. Perubahan data dilakukan sesuai kebutuhan wahana yang akan beroperasi pada pengendalian manual. Data sinyal pwm
buatan akan diciptakan di port b4, b5, b6, dan b7 pada mikrokontroler tambahan. Sehingga wahana akan mengambil data dari port b4 hingga b7 tanpa harus melalui protokol
komunikasi serial ataupun paralel di dalam Arduino. Tabel 4.9 Sinyal PWM yang dibutuhkan oleh Wahana
No Keluaran Navigasi
Sinyal PWM Buatan Keterangan
Minimal Maksimal
Minimal Maksimal
1 511
1000 2000
Throttle 2
511 1650
1350 Pitch
3 511
1350 1650
Roll 4
8 1250
1750 Yaw
Sinyal pulsa pwm buatan diperoleh dengan memanfaatkan fitur pewaktuan micro seconds micros pada Arduino, dengan cara mengatur lama waktu pemberian nilai satu
high pada masing-masing port yang digunakan sebagai keluaran sinyal pwm buatan. Lama waktu pemberian nilai satu high bergantung pada nilai sinyal pwm buatan. Dengan kata
lain besaran sinyal pwm buatan hasil mapping keluaran navigasi akan diubah menjadi waktu pemberian nilai satu high pada port sesuai fungsinya.
Gambar 4.18 Sinyal PWM buatan untuk Throttle a 1000us dan b 2000us Hasil pengujian perangkat navigasi dengan menggunakan mikrokontroler tambahan
pada wahana dapat dilihat pada Gambar 4.19. Wahana berhasil bergerak sesuai dengan perintah perangkat navigasi, namun pada wahana diberikan pengamanan tali di setiap
sudutnya. Pemberian pengamanan ini dilakukan karena terdapat penundaan respon wahana terhadap perubahan navigasi. Dengan adanya penundaan ini akan sangat riskan jika wahana
diterbangkan tanpa sebuah sistem pengaman.
Gambar 4.19 Uji Coba Penggunaan Perangkat Navigasi untuk Mengatur Gerakan Wahana
a b