Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kondisi awal dan terjadi peningkatan menjadi“Sangat Baik” pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi “Sangat Baik” pada akhir siklus II. Dengan demikian jumlah siswa yang telah menunjukkan sikap kedisiplinan telah mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan telah tercapai, sehingga siklus dapat dihentikan. Penghitungan peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dan keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Peningkatan sikap kedisiplinan siswa No. Aspek yang Diamati Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Rata- rata Nilai Persentase siswa disiplin Rata- rata Nilai Persentase siswa disiplin Rata- rata Nilai Persentase siswa disiplin 1. Kognitif 73,3 55 81,8 65 86,43 87 2. Afektif 73,16 68 83,84 77 86,04 81 3. Konatif 68,95 45 84,44 71 87,22 84 4. Keseluruhan 71,32 64,51 83,52 93,55 86,71 100 Pada tabel 4.10 dapat dilihat adanya peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada aspek kognitif, afektif, dan konatif. Pada aspek kognitif telah mengalami peningkatan dari kondisi awal dengan persentase sebesar 55 dan nilai rata-rata 73,3 pada siklus I meningkat menjadi 68 dengan nilai rata-rata 81,8. Selanjutnya pada siklus II aspek kognitif mengalami peningkatan menjadi 87 dengan nilai rata-rata 86,43. Sehingga pada siklus II ini target yang ditetapkan telah tercapai karena telah mencapai bahkan melebihi 70.Pada PAP tipe I kriteria aspek kognitif mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu “Tidak Baik” menjadi “Cukup Baik” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II. Senada dengan aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang persentasenya sebesar 68 dengan nilai rata-rata 73,16 meningkat menjadi 77 pada siklus I dengan nilai rata-rata 83,84. Pada siklus I target belum terpenuhi karena telah belum mencapai 77,5. Sedangkan pada siklus II aspek afektif sudah mencapai target 77,5 karena mengalami peningkatan menjadi 81 dengan nilai rata-rata 86,04. Pada PAP tipe I kriteria aspek afektif pada kondisi awal dan siklus I mempunyai kriteria sama yaitu “Cukup Baik”dan pada siklus II menjadi “Baik”. Aspek yang terakhir adalah aspek konatif.Aspek konatif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang sebesar 45 dengan rata-rata 68,95 meningkat menjadi 71 dengan nilai rata-rata 84,44 pada siklus I. Kemudian pada siklus II aspek konatif juga mengalami peningkatan menjadi 84 dengan nilai rata-rata 87,22. Target telah terpenuhi pada siklus I karena telah mencapai 70. Jika melihat PAP tipe I kriteria aspek konatif mengalami peningkatan yaitu dari “Sangat Tidak Baik” pada kondisi awal, menjadi “Cukup Baik” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II. Sikap kedisiplinan secara keseluruhan meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kondisi awal 64,51 dengan nilai rata-rata 71,32 menningkat menjadi 93, 55 dengan nilai rata-rata 83,52 pada siklus I. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100 dengan nilai rata-rata 86,71. Dengan demikian sikap kedisiplinan siswa baik dari aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Selain itu pada siklus II semua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aspek telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya. Selanjutnya grafik peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.2 Grafik Persentase Peningkatan Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek Jika melihat pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif telah mengalami peningkatan sebesar 13 pada siklus I dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 32 dari kondisi awal. Senada dengan aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 9 dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 13 dari kondisi awal. Selanjutnya pada aspek konatif meengalami peningkatan sebesar 26 dari kondisi awal. Pada siklus II aspek konatif kembali mengalami peningkatan sebesar 39 dari kondisi awal. 55 68 45 68 77 71 87 81 84 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kognitif Afektif Konatif Kondisi Awal Siklus I Siklus II Disamping peningkatan jumlah siswa yang disiplin, nilai sikap kedisiplinan juga mengalami peningkatan. Peningkatan nilai sikap kedisiplinan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II tentang tiga aspek sikap yaitu aspek kognitif, afektif, dan konatif.Grafik peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek Gambar grafik diatas menunjukkan peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa peraspek. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek kognitif adalah 73,33 sedangkan untuk siklus I 81,8 dan siklus II 86,43. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek afektif adalah 73,16 sedangkan untuk siklus I menjadi 83,84 dan siklus II 86,04. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek konatif 68,95 siklus I 84,44 dan siklus II 87,22. 73.33 73.16 68.95 71.32 81.8 83.84 84.44 83.52 86.43 86.04 87.22 86.71 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kognitif Afektif Konatif Keseluruhan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, jumlah siswa yang telah memiliki sikap kedisiplinan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Hal tersebut berarti indikator keberhasilan sudah tercapai. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengajak siswa untuk dapat berefleksi atas hal yang mereka alami dan melakukan aksi nyata. Penelitian ini dapat diakhiri dan tidak dilanjutkan ke siklus III karena target sudah terpenuhi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP

Bab V terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Penelitimelaluipenelitiandenganjudul: “Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan ”dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan model Paradigma Pedagogi Reflektif dalamupaya peningkatan sikap kedisiplinan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran 20152016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: guru menyampaikan materi pelajaran dengan media, guru menggali pengalaman siswa dan mengaitkannya dengan materi, siswa merefleksikan pembelajaran, guru mengajak siswa melakukan aksi, dan guru mengevaluasi hasil belajar siswa. 2. Penerapan model Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif pada mata pelajaran PKn menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran 20152016. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil kuesioner yang dikerjakan sendiri oleh siswa. Persentase jumlah siswa yang mencapai sikap minimal cukup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kedisiplinan pada kondisi awal nilai rata-ratanya adalah 71,32 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 64,51 rendah, capaian siklus I rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 93,55 sangat tinggi. Sedangkan capaian siklus II dengan rata-rata nilai 86,71 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 100 sangat tinggi. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dialami oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dilakukan secara mandiri oleh peneliti tanpa didampingi oleh guru kelas, sehingga siswa sulit dikondisikan karena menganggap peneliti bukan guru mereka. 2. Pembentukan kelompok belajar kurang efektif jika siswa memilih kelompoknya sendiri, karena siswa menjadi ramai saat proses pembelajaran berlangsung. C. Saran Adabeberapasarandaripenelitiberdasarkanpenelitianyangtelahdilaksanakan.B erikutinisaranyangdiberikanolehpeneliti: 1. Bagipenelitiyangakanmelakukanpenelitiansebaiknya didampingi oleh guru kelas supaya siswa dapat dikondisikan. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih memperhatikandalampembagiankelompok, agarsiswadapatbekerjasamadenganbaikdalamkelompok. DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, S. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya. Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Darmadi, Hamid. 2010.Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta. Fathurrohman, Puput, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Hurlock, B Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Istiqomah, H. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbukan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. ISSN: 1693-1246. Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Az – Ruzz Media. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

Peningkatan sikap nasionalisme dalam pembelajaran PKN menggunakan model problem based learning bagi siswa kelas V di SDN Kledokan Yogyakarta.

0 0 272

Peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III Di SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2015/2016.

2 9 230

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKN dengan model paradigma pedagogi reflektif pada kelas III SDN Nanggulan.

10 106 192

Perbedaan prestasi belajar kelas V SDN Demangan Yogyakarta atas penerapan model pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif.

0 11 320

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261