Observasi Teknik pengumpulan data

serta kesadaran akan tujuan. Pernyataan dibuat menjadi pernyataan 13 favorable dan 7 pernyataan unfavorable.

3. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan lisan kepada subjek yang diteliti Kusumah, 2010: 77. Wiriaatmadja, 2007: 117 mengungkapkan bahwa wawancara merupakan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang- orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Wawancara mempunyai dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur Kusumah, 2010: 77. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara oleh karena itu wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilakukan secara langsung yaitu dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas dan siswa tanpa perantara. Peneliti melakukan wawancara sebelum melakukan penelitian. Pertanyaan yang diajukan peneliti merupakaan pertanyaan mengenai sikap siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan konatif terhadap nilai kedisiplinan.

4. Dokumentasi

Dokumentasimerupakancatatanperistiwayangsudahberlalu Sugiyono,2014:329.Penelitimenggunakanteknikpengumpulandata berupadokumenuntukmemperolehdatatentangprestasisiswa.Hasil penelitianjugaakansemakindapatdipercayadenganadanyafoto-foto selamaprosespembelajaran.Penilaianuntukaspekkognitifpeneliti menggunakan nilai evaluasi.

E. Instrumen penelitian

Instrumenpenelitianyangdigunakanpenelitiyaitupedomanwawancara, lembar observasi sikap, dan kuesioner.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk mencari kondisi awal yang dilakukan dengan mewawancarai guru kelas. Garis besar pertanyaan yang diajukan peneliti berdasarkan indikator sikap kedisiplinan. Pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara dengan Guru Indikator Pernyataan Jawaban Keterangan Ya Tidak Aturan-aturan di rumah, sekolah dan masyarakat Apakah semua siswa menaati peraturan sekolah? Apakah semua siswa melaksanakan peraturan kelas? Apakah siswa memakai seragam sesuai dengan aturan sekolah? Menyadari dan mengontrol diri Apakah ada siswa yang telat mengumpulkan tugas? Jika ada seberapa sering? Apakah ada jadwal piket kelas? Jika ada apakah semua siswa melaksanakan tugas piket sesuai jadwal? Apakah semua siswa masuk kelas tepat waktu?

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

Peningkatan sikap nasionalisme dalam pembelajaran PKN menggunakan model problem based learning bagi siswa kelas V di SDN Kledokan Yogyakarta.

0 0 272

Peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III Di SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2015/2016.

2 9 230

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKN dengan model paradigma pedagogi reflektif pada kelas III SDN Nanggulan.

10 106 192

Perbedaan prestasi belajar kelas V SDN Demangan Yogyakarta atas penerapan model pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif.

0 11 320

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261