manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah
laku organisme tersebut.
Menurut Hamalik 2007:27 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman atau bisa dikatakan belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Gagne dalam Susanto, 2013:1, menyatakan bahwa
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Begitu juga dengan pendapat Winkel dalam
Susanto, 2013:4 belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang
bersifat relatif konstan dan berbekas.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan dengan cara
berinteraksi aktif antara seseorang dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan-
perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari pengalaman-pengalamannya.
3.1.3.1 Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:1101 prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Menurut
Mulyasa 2014:189 prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang
dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Sejalan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:295 prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan atau dikerjakan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil belajar yang telah ditempuh yang dapat diukur dari ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subjek belajar dan
objek belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas.
4.1.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Menurut Mulyasa 2014:190 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: a bahan atau materi yang
dipelajari; b lingkungan; c faktor instrumental; dan d kondisi peserta didik. Faktor-faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama-sama memberikan
konstribusi tertentu terhadap prestasi belajar peserta didik. Selain itu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal faktor diri baik secara fisiologis kondisi jasmani atau fisik yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jasmani pada umumnya dan kondisi
yang berkaitan dengan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama pancaindra, sedangkan faktor psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan
sikap. Selain faktor-faktor tersebut, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh waktu time
dan kesempatan engagement. Waktu dan kesempatan yang dimiliki setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik.
Selain faktor internal, faktor eksternal juga digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam
berbagai situasi sosial contoh: lingkungan keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat. Sedangkan faktor non-sosial adalah faktor-faktor lingkungan yang
bukan sosial, misalnya: keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi meliputi bahan atau materi yang dipelajari,
lingkungan, faktor instrumental, dan kondisi peserta didik. Selain keempat faktor tersebut juga ada faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif 2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif