sebagai acuan agar dapat mengetahui sejauh mana model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA sekarang ini siswa kurang aktif dalam proses pembelajarannya, masih banyak guru yang memegang peran penting dan dominan
serta mendominasi proses pembelajaran. Guru banyak memberikan informasi secara terus menerus sehingga siswa hanya sebagai wadah yang menerima informasi
tersebut dan hanya mampu mengingat fakta dan cenderung menghafal materi sehingga kemampuan berpikir ilmiah siswa akan sangat rendah. Sedangkan
seharusnya siswa harus terlibat di dalam proses dan aktif membangun pengetahuannya sendiri dengan melakukan percobaan dalam pembelajarannya. Hal
tersebut yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun bahkan tidak mengalami perkembangan, dikarenakan siswa tidak mengalami langsung proses belajar dari
kemampuannya sendiri. Keaktifan siswa yang lemah akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas, seperti yang terjadi pada siswa kelas IV di SD N Petinggen, dari nilai ulangan harian pada muatan pelajaran IPA, Standar Kompetensi 6 yaitu: Memahami beragam
sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat
tertentu dan KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, 33,3 dari 30 siswa nilainya masih di bawah
KKM. Hal tersebut dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen yang rendah, siswa tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
materi. Rendahnya kerjasama antara siswa satu dengan yang lain, hal tersebut dikarenakan masih banyak siswa yang tidak bertanya kepada guru atau temannya jika
belum menguasai materi pembelajaran. Proses pembelajaran hendaknya siswa menjadi pemegang peran penting yaitu
menjadi subjek belajar dan guru mendampingi atau dapat dikatakan pembimbing. Dengan begitu jika siswa menjadi subjek belajar, siswa dapat secara aktif
mengembangkan kreatifitasnya untuk menggali pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga
mempermudah siswa untuk menguasai materi serta memahaminya. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan Penelitian
Tindakan Kelas PTK dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah siswa menjadi aktif dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam prosesnya dibentuk kelompok-kelompok kecil secara heterogen dan siswa
menemukan pengetahuannya serta memecahkan masalahnya secara berkelompok. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai keunggulan dari
tipe yang lain, yaitu siswa bekerja dalam kelompok heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan saling membantu antar siswa dalam kelompok. Jika
pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya materi sifat dan perubahan wujud benda
maka keaktifan dan prestasi belajar siswa di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD N Petinggen akan meningkat. Di bawah ini adalah alur kerangka berpikir pada gambar 2.2.
2.4 Hipotesis Tindakan