kesempatan menjawab dengan mengangkat tangannya. Untuk setiap siswa yang dapat menjawab pertama kali diberikan 1 poin untuk nilai kelompok. Pemberian poin dalam
kelompok berguna untuk memberikan semangat kepada siswa agar mau belajar lebih giat. Selain itu kuis ini dilakukan agar siswa belajar bertanggung jawab kepada diri
sendiri dan kelompok. Sejalan dengan pendapat Rusman 2011:215 bahwa guru melakukan evaluasi hasil belajar menggunakan soal kuis tentang materi yang
dipelajari untuk menjamin siswa bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami materi.
4.2.1.6 Pemberian Penghargaan Kelompok
Pemberian penghargaan tiap kelompok dilakukan setelah guru dan siswa menghitung perolehan poin tiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan poin paling
banyak diberi penghargaan berupa hadiah alat tulis yang diberikan setelah jam pelajaran selesai. Sesuai dengan pendapat Rusman 2011:215 bahwa pemberian
penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan menghitung dan memberikan hadiah atau skor kelompok. Penghargaan kelompok ini
dilakukan agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dengan giat.
4.2.2 Peningkatan keaktifan belajar siswa kodisi awal siklus I, dan siklus II.
Berdasarkan pendapat Winkel dalam Susanto, 2013:4 belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Sejalan dengan Yamin 2007:2 belajar aktif adalah siswa perlu terlibat dan
berpartisipasi secara spontan. Siswa perlu terlibat aktif dalam pembelajaran agar dapat menemukan pengetahuannya sendiri dan belajar untuk tidak ketergantungan
dengan orang lain. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran tipe
STAD dapat dilihat dari tujuh indikator keaktifan menurut Sudjana 2009:61 dan Mc. Keachie dalam Yamin, 2007:77 antara lain: 1 mencatat, memperhatikan,
mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru; 2 bekerjasama dalam kelompok; 3 bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; 4
mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan; 5 menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru; 6 melatih diri
memecahkan soal
atau mengerjakan
soal di
LKS; dan
7 mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. Penelitian keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-
masing terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari selasa 17 November 2015 dan 19 November 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada
tanggal 24 November 2015 dan 26 November 2015. Keaktifan belajar siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan enam langkah,
menurut Rusman 2011:215 langkah-langkah model kooperatif tipe STAD yang digunakan yaitu penyampaian tujuan, pembelajaran kelompok, penyajian materi,
kegiatan kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan prestasi tim. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keenam aktivitas itu dapat dilihat dari tujuh indikator keaktifan belajar yaitu: 1 mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru;
2 bekerjasama dalam kelompok; 3 bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi; 4 mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk