mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
Selain lima unsur penting dalam belajar kooperatif dalam pembelajaran ini juga mengandung prinsip-prinsip yang membedakan dengan model pembelajaran
lainnya. Konsep
utama dari
belajar kooperatif
menurut Slavin
dalam Trianto, 2013:61 adalah sebagai berikut: 1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria
yang ditentukan. 2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung
pada belajar individual semua anggota kelompok. 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna siswa telah membantu
kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
2.1.3.4 Macam-macam Model Pembelajaran
Menurut Rusman 2011:2013 ada beberapa jenis model dalam pembelajaran
kooperatif, jenis-jenis model pembelajaran tersebut adalah: 1. Tipe Student Team Achievement Division STAD
Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD
Sugiyanto 2010:44
bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan
kawan-kawan dari universitas John Hopkins. Tipe ini dipandang paling sederhana dan paling dekat dengan siswa dari pendekatan pembelajaran
kooperatif yang lainnya. Para guru menggunakan metode STAD untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis.
2. Tipe Jigsaw Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar
kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil. Dalam model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan
untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok
bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada
kelompok lain. 3. Tipe Investigasi Kelompok Group Investigation Type
Perencaaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6
orang, tiap kelompok bebas memilih topik dari keseluruhan unit materi pokok bahasan yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau
menghasilkan laporan kelompok. 4. Tipe Make a Match Membuat Pasangan
Metode Make a Match Membuat Pasangan penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan
jawabansoal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya diberi poin. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
5. Tipe TGT Team Games Tournamens TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda. Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
6. Tipe Model Struktural Menurut pendapat Spence dan Miguel Kagan dalam Rusman, 2010:225
bahwa terdapat enam komponen utama di dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural. Keenam komponen itu adalah sebagai berikut
struktural dan konstruk yang berkaitan, prinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, dan keterampilan
sosial.
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD