Instrumen Keaktifan Non Tes

Peneliti melakukan wawancara kepada wali kelas IV, wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung kondisi tertentu dan melengkapi penyelidikan ilmiah. Peneliti mewawancarai wali kelas IV untuk mengetahui kondisi awal kelas IV. Peneliti menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada guru kelas IV sebagai panduan wawancara. Wawancara kepada guru kelas IV dilakukan sebelum penelitian dilakukan pra-siklus untuk mendapatkan data awal tentang keaktifan dan prestasi dari seluruh siswa kelas IV.

3.4.1.2 Instrumen Keaktifan

Pada pengumpulan data keaktifan peneliti menggunakan 2 instrumen keaktifan, yaitu instrumen berupa lembar observasi keaktifan dan angket. Berikut ini adalah instrumen penelitian keaktifan siswa. Tabel 3.4. Variabel dan Instrumen Penelitian Variabel Terikat Indikator Data Pengumpulan Instrumen Keaktifan Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. Skor rata-rata kelas Pengamatan oleh peneliti Lembar Observasi pengamatan Bekerjasama dalam kelompok Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok

1. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan yang dibuat dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat beberapa para ahli. Lembar observasi diajukan guru kelas dan teman peneliti, observasi ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam. Penelitian ini diperoleh data tentang keaktifan dengan pengamatan langsung ketika proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung pada pertemuan 1 dan 2 siklus I dan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa. Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No Indikator No Item 1. Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. A 2. Bekerjasama dalam kelompok B 3. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi C 4. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan D 5. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru E 6. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS F 7. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok G Total Observasi dilakukan dalam 3 tahapan, tahapan yang pertama adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahapan yang kedua adalah observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahapan yang ketiga adalah mengobservasi pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari data awal yang sudah didapatkan oleh peneliti ke siklus I dan siklus II. Tabel 3.6. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa No Nama Aspek yang Diamati A B C D E F G 1. 2. 3. 4. 5. 6. Total Keterangan : A. Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. B. Bekerjasama dalam kelompok C. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. D. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan. E. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. F. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS. G. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.

2. Angket

Selain menggunakan lembar observasi, penelitian ini juga menggunakan lembar angket untuk mengetahui keaktifan belajar siswa, keaktifan juga dibuat dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat para ahli. Observasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini diperoleh data tentang keaktifan dengan pengamatan langsung ketika proses pembelajaran menggunakan metode Koorperatif tipe STAD berlangsung. Berikut adalah kisi- kisi lembar angket keaktifan belajar siswa. Tabel 3.7. Kisi-kisi Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa No Indikator No Item 1. Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. 1, 5, 10 2. Bekerjasama dalam kelompok 2, 3, 4, 12, 13 3. Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi 6 4. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan 11 5. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru 8 6. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS 7, 14, 15 7. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok 9 Total 15 Penyebaran angket dilakukan dalam 3 tahapan, tahapan yang pertama adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya tahapan yang kedua adalah penyebaran angket yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahapan yang ketiga adalah penyebaran angket pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari awal, siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah pedoman penskoran angket pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Angket Skor Kualifikasi 5 Sangat Setuju 4 Sering 2 Jarang 1 Sangat Jarang Pada lembar angket terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia yaitu SS Sangat Setuju, S Sering, J Jarang, SJ Sangat Jarang. Penentuan skor pada masing-masing jawaban yaitu skor 5 untuk SS Sangat Setuju, skor 4 untuk S Setuju, skor 2 untuk J Jarang, dan skor 1 untuk SJ Sangat Jarang. Peneliti sengaja menghilangkan skor 3 karena menurut peneliti angka 3 akan memberikan kesan jawaban netral. Maka peneliti memutuskan untuk menggunakan skor jawaban 1, 2, 4, dan 5. Angket keaktifan belajar yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.9 Tabel 3.9. Lembar Angket Keaktifan Belajar Siswa No Perilaku yang Tampak Skor SS S J SJ 1. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas. 2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam kelompok. 3. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok. 4. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi kelompok. 5. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran berlangsung. 6. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran. 7. Saya mengerjakan tes dengan bersungguh-sungguh. 8. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru. 9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok. 10. Saya mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru. 11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. 12. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok. 13. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap teman yang mengalami kesulitan. 14. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS. 15. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh. Total Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Sering J : Jarang SJ : Sangat Jarang Pada penelitian ini peneliti menggunakan Pedoman Acuan Patokan II PAP untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen. Berikut adalah tabel Pedoman Acuan Patokan PAP menurut Masidjo 1995:157. Tabel 3.10 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai Tingkat Keaktifan 81 – 100 Sangat tinggi 66 – 80 Tinggi 56 – 65 Sedang 46 – 55 Rendah – 45 Sangat rendah Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga kategori tingkat keaktifan belajar. Berikut tabel PAP II yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.11 Tabel 3.11 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar Rentang Nilai Kategori Keaktifan Belajar 66 – 100 Tinggi 56 -65 Sedang – 55 Rendah Berdasarkan tabel 3.11, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari skor 66-100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 0-55 maka tingkat keaktifan belajar siswa sangat dinyatakan rendah.

3.4.2 Tes Instrumen Prestasi Belajar

Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok Arikunto, 1996:150. Dalam penelitian ini akan menggunakan tes tertulis, maka peneliti menuliskan kisi-kisi soal yang akan digunakan sebagai tes tertulis untuk siswa kelas IV SD N Petinggen sebagai pedoman pembuatan soal evaluasi. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I sebelum validasi dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2