Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga kategori tingkat keaktifan belajar. Berikut tabel PAP II yang telah dimodifikasi oleh peneliti
mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.11
Tabel 3.11 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar
Rentang Nilai Kategori Keaktifan Belajar
66 – 100
Tinggi 56 -65
Sedang – 55
Rendah
Berdasarkan tabel 3.11, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari skor 66-100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata
skor keaktifan belajar siswa 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 0-55 maka tingkat keaktifan
belajar siswa sangat dinyatakan rendah.
3.4.2 Tes Instrumen Prestasi Belajar
Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok Arikunto,
1996:150. Dalam penelitian ini akan menggunakan tes tertulis, maka peneliti menuliskan kisi-kisi soal yang akan digunakan sebagai tes tertulis untuk siswa kelas
IV SD N Petinggen sebagai pedoman pembuatan soal evaluasi. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I sebelum validasi dapat dilihat
pada tabel 3.12 dibawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel .3.12. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi
Satuan Pendidikan : SD N Petinggen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas Semester : IVI Standar Kompetensi :
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat
tertentu
Indikator Nomor Soal
Jumlah Soal
6.1.1 Menjelaskan wujud benda padat, cair,
dan gas 2, 10, 14, 15, 20, 23,
6
6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat benda padat,
cair, dan gas 3, 4, 5, 11, 13, 17, 18, 19,
24, 25, 27, 30 12
6.1.3 Menyebutkan contoh benda padat, cair,
dan gas 1, 12, 28, 29
4
6.1.4 Mengidentifikasi benda sesuai dengan
sifatnya 6, 7, 8, 9,16, 21, 22, 26
8
Soal evaluasi pada siklus I yang belum divalidasi terbagi menjadi empat indikator. Indikator pertama berjumlah 6 butir soal, indikator kedua berjumlah 12
butir soal, indikator ketiga berjumlah 4 butir soal, dan indikator keempat berjumlah 8 butir soal. Jadi total soal pada siklus I yang belum divalidasi adalah 30 soal.
Tabel .3.13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi
Satuan Pendidikan : SD N Petinggen Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas Semester : IVI Standar Kompetensi :
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar :
6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair ; padat → gas
Indikator Nomor Soal
Jumlah Soal
6.2.1 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat membeku
1, 14, 16, 23 4
6.2.2 Menjelaskan terjadinya perubahan 2, 3, 5, 11, 12, 15, 19, 20,
11
Soal evaluasi pada sikus II yang belum divalidasi terbagi menjadi enam indikator. Indikator pertama berjumlah 4 butir soal, indikator kedua berjumlah 11
butir soal, indikator ketiga berjumlah 10 butir soal, indikator keempat berjumlah 3 butir soal, dan indikator kelima berjumlah 2 butir soal. Total dari soal siklus II yang
belum divalidasi adalah 30 butir soal. Rincian pemberian skor Siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.14 dibawah ini
Tabel 3.14. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II
No Jenis Soal
Jumlah Soal
Skor Maksimal Tiap Nomor
Jumlah Skor Maksimal
1 Pilihan Ganda
30 1 Poin
30 poin Jumlah
30 poin
Pemberian skor untuk soal pilihan ganda yang digunakan pada siklus I dan II pada setiap butirnya diberi skor 1, sedangkan soal yang salah mendapat skor 0,
sehingga semua butir soal jika dijawab benar semua akan mendapat 30 poin.
wujud padat menjadi cair mencair 21, 26, 29
6.2.3 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas menguap
4, 10, 13, 17, 18, 22, 24, 27, 28, 30
10
6.2.4 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud gas menjadi cair mengembun
6, 8, 25 3
6.2.5 Menjelaskan terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas menyublim
7, 9 2
3.5 Teknik Pengujian Instrumen Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Validitas
Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur Surapranata, 2004:50. Maka dari itu
suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila sudah dapat mengukur apa yang akan diukur. Menurut Anastasi dalam Surapranata, 2004:50 validitas adalah suatu
tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Sedangkan Gronlund dalam Surapranata, 2004:50 mengatakan bahwa
validitas berkaitan dengan hasil suatu alat ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai dengan tujuan pengukuran yang akan dilakukan.
Bentuk-bentuk validitas Surapranata, 2004:50, yaitu: a validitas isi content validity,
yaitu suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, validitas isi sangat tergantung kepada dua hal yaitu
tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes; b validitas konstruk construct validity, yaitu sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan
objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Validitas konstruk juga memiliki arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan
kontruksi teoritik dimana tes itu dibuat; c validitas prediksi predictive validity, yaitu menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes
dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang; d validitas konkuren concurrent validity
, yaitu menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Berbeda dengan pendapat Arifin 2009:248