Pertemuan 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

mendapatkan 1 poin. Setelah kegiatan percobaan siswa mengisi LKS sesuai dengan petunjuk dan percobaan yang diperoleh kelompok dengan cara menyimpulkan hasil percobaannya. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan pekerjaannya dan kelompok lain memperhatikannya. Untuk kelompok yang tercepat dan aktif mendapatkan 1 skor poin dari guru. Kegiatan akhir pada pertemuan 1 siklus II yaitu guru memberikan beberapa soal kuis untuk diperebutkan tiap-tiap kelompok, bagi kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapatkan 1 skor poin dan akan dijumlahkan di akhir pertemuan kedua siklus II. Kegiatan selanjutnya adalah membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari kembali materi perubahan wujud benda yang ada di dalam buku paket. Kemudian siswa dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

b. Pertemuan 2

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit 2 jam pelajaran. Materi yang dibahas pada pertemuan ini yaitu tentang perubahan wujud benda. Kegiatan awal dibuat dengan mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi terkait yaitu tentang perubahan wujud benda, kemudian melakukan kegiatan motivasi berupa tepuk “Tepuk Semangat” dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti pada pembelajaran ini dimulai dengan membagi siswa satu kelas ke dalam 5 kelompok secara heterogen. Kemudian guru menunjukkan gambar teko yang digunakan untuk merebus air, selanjutnya guru melakukan tanya jawab mengenai gambar tersebut dan menjelaskan secara sekilas mengenai materi perubahan wujud benda. Selanjutnya guru meminta siswa mendiskusikan secara kelompok tentang materi yang dipelajari pada pertemuan pertama siklus II. Setelah itu guru membagikan LKS yang dibantu oleh peneliti, kemudian siswa diminta mengerjakan LKS secara kelompok, guru mengingatkan kembali pentingnya kerjasama dalam kelompok dan memberikan arahan untuk kelompok yang tercepat dan paling aktif akan mendapatkan 1 skor poin. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan guru memberikan arahan untuk tiap kelompok membahas soal bersama-sama di kelas. Guru memberikan penguatan terkait materi yang sudah dipelajari. Kegiatan akhir pada pertemuan 2 siklus II yaitu guru memberikan beberapa soal kuis untuk diperebutkan tiap-tiap kelompok, bagi kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapatkan 1 skor poin, kemudian guru dan siswa bersama-sama menghitung skor tertinggi yang diperoleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor poin tertinggi dari penjumlahan skor poin pertemuan 1 dan 2 akan mendapatkan hadiah, hadiah akan diberikan oleh peneliti pada waktu di luar jam pelajaran. Kemudian guru membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sudah dilaksanakan. Setelah itu guru meminta siswa mengerjakan 20 soal evaluasi berupa pilihan ganda yang telah disiapkan untuk mengukur kemampuan siswa prestasi siswa.

4.1.3.3 Observasi

Observasi di kelas selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh dua teman melakukan kegiatan observasi. Observasi ini berpedoman pada lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi dilaksanakan pada pertemuan 1 dan 2 siklus II ini, semua siswa sudah menunjukkan sikap aktif dalam bekerjasama untuk memecahkan soal dalam kelompok, siswa juga dapat berdinamika dengan baik di dalam kelompok, saat melakukan presentasi di depan maupun saat berbagi ilmu di dalam kelompok siswa juga aktif. Hal tersebut juga didukung saat pemberian soal kuis, banyak siswa yang kompak untuk saling membantu dalam kelompok untuk menjawab soal kuis dari guru. Jawaban yang diberikan oleh siswa untuk menjawab soal kuis sudah baik dan bisa terjawab semua, peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyimpulkan bahwa pemahaman siswa terkait materi siklus II juga meningkat. Hasil keaktifan belajar berdasarkan lembar observasi dan angket dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No Nama Observasi 1 Kategori Observasi 2 Kategori Skor Hasil Skor Hasil 1 AFT 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 2 ACP 6 85,7 Tinggi 6 85,7 Tinggi 3 ARN 6 85,7 Tinggi 7 100 Tinggi 4 AP 5 ADA 6 ARP 6 85,7 Tinggi 7 100 Tinggi 7 CNP 6 85,7 Tinggi 7 100 Tinggi 8 DZP 6 85,7 Tinggi 7 100 Tinggi 9 EJN 6 85,7 Tinggi 6 85,7 Tinggi 10 FP 7 100 Tinggi 6 85,7 Tinggi 11 GAA 12 KSP 13 MAB 5 71,4 Tinggi 7 100 Tinggi 14 MNH 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 15 MRA 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 16 MF 5 71,4 Tinggi 7 100 Tinggi 17 MS 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 18 NPA 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 19 NS 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 20 RSM 6 85,7 Tinggi 7 100 Tinggi 21 RFP 4 57,1 Sedang 5 71,4 Tinggi 22 RIA 6 85,7 Tinggi 5 71,4 Tinggi 23 RDP 5 71,4 Tinggi 6 85,7 Tinggi 24 RHA 6 85,7 Tinggi 6 85,7 Tinggi 25 RRZ 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 26 SAP 5 71,4 Tinggi 5 71,4 Tinggi 27 SN 4 57,1 Sedang 5 71,4 Tinggi 28 SAR 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 29 ZS 6 85,7 Tinggi 6 85,7 Tinggi Rata-rata 74,4 Tinggi 79,3 Tinggi Berdasarkan angket siklus I pada tabel 4.9 memperoleh hasil rata-rata 74,4 pada pertemuan 1 dan 79,3 pada pertemuan 2. Tabel 4.10 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No Nama Observasi 1 Kategori Observasi 2 Kategori Skor Hasil Skor hasil 1 AFT 58 77,3 Tinggi 63 84 Tinggi 2 ACP 61 81,3 Tinggi 57 76 Tinggi 3 ARN 61 81,3 Tinggi 67 89,3 Tinggi 4 AP 5 ADA 6 ARP 56 74,7 Tinggi 60 80 Tinggi 7 CNP 60 80 Tinggi 60 80 Tinggi 8 DZP 52 69,3 Tinggi 66 88 Tinggi 9 EJN 48 64 Tinggi 63 84 Tinggi 10 FP 51 68 Tinggi 70 93,3 Tinggi 11 GAA 12 KSP 13 MAB 60 80 Tinggi 56 74,7 Tinggi 14 MNH 58 77,3 Tinggi 57 76 Tinggi 15 MRA 59 78,7 Tinggi 56 74,7 Tinggi 16 MF 56 74,7 Tinggi 61 81,3 Tinggi 17 MS 55 73,3 Tinggi 63 84 Tinggi 18 NPA 60 80 Tinggi 65 86,7 Tinggi 19 NS 55 73,3 Tinggi 67 889 Tinggi 20 RSM 56 74,7 Tinggi 67 89,3 Tinggi 21 RFP 59 78,7 Tinggi 64 85,3 Tinggi 22 RIA 60 80 Tinggi 58 77,3 Tinggi 23 RDP 58 77,3 Tinggi 62 82,7 Tinggi 24 RHA 56 74,7 Tinggi 66 88 Tinggi 25 RRZ 67 89,3 Tinggi 57 76 Tinggi 26 SAP 61 81,3 Tinggi 66 88 Tinggi 27 SN 61 81,3 Tinggi 65 86,7 Tinggi 28 SAR 66 88 Tinggi 64 85,3 Tinggi 29 ZS 52 69,3 Tinggi 62 82,7 Tinggi Rata-rata 66,5 Tinggi 83,3 Tinggi Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.10 memperoleh hasil rata-rata 66,5 pada pertemuan 1 dan 83,3 pada pertemuan 2. Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No Nama Kondisi Awal Siklus II Skor Kategori Skor Kategori 1 AFT 84,9 Tinggi 90,3 Tinggi 2 ACP 78,2 Tinggi 82,2 Tinggi 3 ARN 72,0 Tinggi 89,1 Tinggi 4 AP 72,6 Tinggi - 5 ADA - - 6 ARP 72,8 Tinggi 85,1 Tinggi 7 CNP 81,2 Tinggi 86,4 Tinggi 8 DZP 84,2 Tinggi 85,8 Tinggi 9 EJN 75,0 Tinggi 79,9 Tinggi 10 FP 62,7 Cukup 86,8 Tinggi 11 GAA 64,7 Cukup - 12 KSP 77,3 Tinggi - 13 MAB 77,7 Tinggi 81,5 Tinggi 14 MNH 75,7 Tinggi 88,3 Tinggi 15 MRA 90,1 Tinggi 88,3 Tinggi 16 MF 50,9 Rendah 81,9 Rendah 17 MS 75,6 Tinggi 89,3 Tinggi 18 NPA 82,8 Tinggi 91,7 Tinggi 19 NS 65,4 Cukup 90,7 Tinggi 20 RSM 78,0 Tinggi 87,4 Tinggi 21 RFP 62,1 Cukup 73,1 Tinggi 22 RIA 53,1 Cukup 78,6 Tinggi 23 RDP 64,9 Cukup 79,3 Tinggi 24 RHA 77,7 Tinggi 83,5 Tinggi 25 RRZ 79.7 Tinggi 91,3 Tinggi 26 SAP 75,8 Tinggi 78,0 Tinggi 27 SN 59,8 Cukup 74,1 Tinggi 28 SAR 84,1 Tinggi 93,3 Tinggi 29 ZS 76,3 Tinggi 80,9 Tinggi Rata-rata 70,9 Tinggi 73,0 Tinggi Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata keaktifan belajar siswa kelas IV SD N Petinggen dengan kategori tinggi, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil rata-rata keaktifan belajar pada siklus II adalah 73,0 Selain keaktifan belajar peneliti juga mengujikan kembali soal evaluasi di kelas IV untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Tabel 4.12 Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1 AFT 95 √ 2 ACP 75 √ 3 ARN 90 √ 4 AP S 5 ADA S 6 ARP 70 √ 7 CNP 80 √ 8 DZP 90 √ 9 EJN 85 √ 10 FP 65 √ 11 GAA S 12 KSP S 13 MAB 65 √ 14 MNH 90 √ 15 MRA 90 √ 16 MF 75 √ 17 MS 90 √ 18 NPA 95 √ 19 NS 90 √ 20 RSM 70 √ 21 RFP 90 √ 22 RIA 75 √ 23 RDP 65 √ 24 RHA 80 √ 25 RRZ 90 √ 26 SAP 90 √ 27 SN 75 √ 28 SAR 95 √ 29 ZS 70 √ Jumlah 2.045 22 3 Rata-rata 81.8 Persentase 88 12 Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair → padat → cair; cair → gas → cair; padat → gas, pada siklus II diperoleh dari hasil nilai pengujian instrumen soal evaluasi siklus II kelas IV SD N Petinggen tahun pelajaran 20152016. Pengujian soal evaluasi siklus II dilaksanakan pada pertemuan ke 2 siklus I yaitu pada hari Kamis, 26 November 2015. Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Petinggen pada siklus II adalah 81,8. Siswa yang nilai ulangan pada siklus II yang memenuhi KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase 88 dan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 12. KKM mata pelajaran IPA yang sudah ditentukan sekolah adalah 70.

4.1.3.4 Refleksi

Pelaksanaan kegiatan penelitian pada Siklus II ini, keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan siklus I. Setiap siswa sudah menunjukkan kerjasama yang bagus dalam kelompok, siswa dalam satu kelompok tidak mengandalkan siswa yang paling pintar untuk menjawab soal yang diberikan guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan kegiatan belajar mengajar juga masih ada hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya adalah: a. Siswa harus dibimbing ketika bekerja dalam kelompok agar dapat berjalan dengan lancar. b. Memperhitungkan waktu dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Prestasi belajar yang diperoleh siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata prestasi siswa pada siklus I 71,6 kini menjadi 81,8, angka tersebut sudah memenuhi bahkan melebihi target KKM yang sudah ditentukan oleh peneliti dan guru yaitu 70. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM juga berkurang, yaitu dari 29 siswa kelas IV yang pada siklus I ada 12 siswa nilai yang belum mencapat target KKM, kini pada siklus II berkurang menjadi 3 siswa. Berdasarkan peningkatan yang dialami oleh siswa pada siklus II sangat baik antara keaktifan dan prestasi, maka peneliti beserta guru memutuskan tidak melanjutkan ke siklus selanjutnya.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun ajaran 2016/2017.

0 0 232

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV A SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

2 14 384

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SD K Sengkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 1 304

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2