Analisis data keaktifan siswa

139 Tabel 5.11 Kriteria hasil nilai rata-rata kelompok Kriteria Prestasi Jumlah Kelompok Persentase Sangat Kurang Kurang Cukup 1 12,5 Baik 5 62,5 Sangat Baik 2 25 Jumlah 8 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelompok terdapat 1 kelompok atau 12,5 dari jumlah kelompok memenuhi kriteria Cukup, 5 kelompok atau 62,5 dari jumlah kelompok memenuhi kriteria Baik, dan 2 kelompok atau 25 dari jumlah kelompok memenuhi kriteria Sangat Baik.

5. Analisis data keaktifan siswa

a. Pertemuan I Skor keaktifan diperoleh pada setiap pertemuan. Kriteria penilaian pada setiap pertemuan dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 5.12 Kriteria penilaian keaktifan siswa pada pertemuan I Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa Persentase Sangat Rendah 23 67,65 Rendah 9 26,47 Cukup 2 5,88 Tinggi Sangat Tinggi Jumlah 34 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertemuan I ada 29 siswa atau 85,29 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Rendah, dan 5 siswa atau 14,71 dari jumlah siswa memenuhi kriteria 140 Rendah. Sedangkan tidak ada kelompok yang memenuhi kriteria Cukup, Tinggi dan Sangat Tinggi. b. Pertemuan II Tabel 5.13 Kriteria penilaian keaktifan siswa pada pertemuan II Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa Persentase Sangat Rendah 7 20,59 Rendah 18 52,94 Cukup 9 26,47 Tinggi Sangat Tinggi Jumlah 34 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertemuan II ini ada 7 siswa atau 20,59 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Rendah, 18 siswa atau 52,94 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Rendah dan 9 siswa atau 26,67 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Cukup. Sedangkan tidak ada siswa yang memenuhi kriteria Tinggi dan Sangat Tinggi. c. Pertemuan III Tabel 5.14 Kriteria penilaian keaktifan siswa pada pertemuan III Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa Persentase Sangat Rendah Rendah 4 11,76 Cukup 26 76,48 Tinggi 4 11,76 Sangat Tinggi Jumlah 34 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertemuan III ada masing-masing 4 siswa atau 11,76 dari jumlah kelompok memenuhi 141 kriteria Rendah dan Tinggi. Sedangkan 26 siswa atau 76,48 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Cukup dan tidak ada siswa yang memenuhi kriteria Sangat Rendah atau Sangat Tinggi. d. Pertemuan IV Tabel 5.15 Kriteria penilaian keaktifan siswa pada pertemuan IV Kriteria Keaktifan Jumlah Siswa Persentase Sangat Rendah Rendah Cukup 12 35,29 Tinggi 19 55,89 Sangat Tinggi 3 8,82 Jumlah 34 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pertemuan IV ada 12 siswa atau 35,29 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Cukup, 19 siswa atau 55,59 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Tinggi, dan 3 siswa atau 8,82 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Tinggi. Sedangkan tidak ada siswa yang memenuhi kriteria Sangat Rendah dan Rendah. Sedangkan berdasarkan data keaktifan siswa, dapat diketahui skor keaktifan rata-rata yang diperoleh siswa pada tiap-tiap pertemuan adalah sebagai berikut. Tabel 5.16 Skor rata-rata keaktifan siswa pada tiap-tiap pertemuan Pertemuan Nilai rata-rata keaktifan Kriteria I 13,76 Sangat Rendah II 20,71 Rendah III 32,38 Cukup IV 41,88 Tinggi Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan I rata-rata keaktifan siswa memenuhi kriteria Sangat Rendah, pertemuan II 142 memenuhi kriteria Rendah, pertemuan III memenuhi kriteria Cukup dan pada pertemuan IV memenuhi kriteria Tinggi.

6. Analisis nilai tes relasi fungsi tahun ajaran sebelumnya

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEI BINGAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pokok bahasan relasi dan fungsi di kelas VIII semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan Gunungkidul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 442

Skripsi : Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray siswa kelas X A6 SMA Negeri 1 Palu pada pokok bahasan System Persamaan Linear Dua Variabel | Karya Tulis Ilmiah

1 12 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 11

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20