3 Peneliti memilih materi relasi dan fungsi karena menurut informasi
yang peneliti peroleh dari guru mata pelajaran matematika, siswa kelas VIII tahun ajaran lalu merasa kesulitan dengan materi tersebut. Sedangkan alasan
peneliti memilih melakukan penelitian di SMP N 1 Botodayaan adalah karena lokasi sekolah berada di pedesaan dan belum pernah diadakan penelitian di
sekolah tersebut. Selain itu, menurut informasi yang peneliti peroleh dari beberapa guru, pembelajaran di sekolah tersebut belum pernah menggunakan
model pembelajaran lain, selain model pembelajaran ceramah. Dengan latar belakang di atas, peneliti mengadakan penelitian yang
berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray pada Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi di Kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012 2013
”
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray di kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran 2012 2013?
2. Bagaimana tingkat keaktifan siswa pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
4 Stray di kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran
2012 2013? 3. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di kelas VIII semester 1 SMP N 1 Botodayaan tahun ajaran 2012
2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran
2012 2013. 2. Mengetahui tingkat keaktifan siswa pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran
2012 2013. 3. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray di kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran
2012 2013.
5
D. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS atau sering
disebut juga Dua Tinggal Dua Bertamu.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan nilai tes tertulis berupa angka. Tes tertulis tersebut terdiri dari tes materi prasyarat dan tes
prestasi belajar. Sedangkan untuk nilai kelompok diperoleh dari nilai LKS.
3. Tingkat keaktifan
Tingkat keaktifan dalam penelitian ini ditentukan dengan skor keaktifan berdasarkan pengamatan peneliti. Peneliti menggunakan lembar
pengamatan siswa.
4. Materi yang dibahas
Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah Relasi dan Fungsi dengan Kompentensi Dasar KD : Memahami Relasi dan Fungsi.
5. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan tahun ajaran 2012 2013.
6
6. Respon guru dan siswa
Respon guru dan siswa merupakan pendapat pribadi guru dan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Respon guru dapat diketahui melalui wawancara, sedangkan respon siswa dapat diketahui
melalui pengisian angket.
E. Batasan Istilah
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode
dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di kelas. 2.
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen
dan dikelompokkan dengan tingkat kemampuan yang berbeda. 3.
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS
pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. TSTS berasal dari bahasa inggris
yang berarti ‘Dua Tinggal Dua Bertamu’. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil
informasi dengan kelompok lain.
7
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini tes diberikan pada awal dan akhir penyampaian materi.
5. Tingkat keaktifan
Tingkat kekatifan siswa dalam suatu kelompok dapat dilihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kerjasama dalam kelompok,
kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok lain, kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok sendiri,
memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan
yang cemerlang, membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang, mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain,
mampu memanfaatkan potensi anggota kelompok, saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru
Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan menguasai berbagai model mengajar, khususnya pembelajaran kooperatif, sehingga siswa tidak
8 merasa bosan dengan pembelajaran ceramah yang sudah sering diterapkan
oleh kebanyakan guru.
2. Bagi siswa
Sebagai sarana bagi siswa untuk makin berkembang dalam proses pembelajaran, tidak hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya
sumber ilmu, namun juga memanfaatkan proses diskusi dan bertukar pikiran sebagai sumber pengetahuan mereka. Selain itu, penelitian ini
diharapkan mampu melatih siswa untuk bertanggung jawab, bekerja sama dan menjalin keakraban dengan teman sekelasnya, serta dapat
menumbuhkan keaktifan dalam diri siswa.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk menggunakan metode dan model
pembelajaran yang bervariasi untuk kemajuan belajar siswa.
4. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pokok bahasan memahami relasi
dan fungsi, sehingga dapat menambah pengetahuan penulis tentang model- model pembelajaran yang bisa diterapkan saat mengajar.
5. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang
9 ingin menambah wawasannya ataupun bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada Pokok Bahasan
Relasi dan Fungsi di Kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan Tahun Ajaran 2012 2013 ini adalah sebagai berikut.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, batasan istilah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan. Bab II terdapat beberapa teori yang menjadi landasan dalam penulisan
skripsi ini dan juga penelitiannya. Teori – teori tersebut meliputi pembelajaran
matematika, hasil belajar, keaktifan, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray TSTS, serta materi Relasi dan
Fungsi. Bab III berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, waktu dan
tempat penelitian, bentuk data, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV berisi tentang pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Selain itu, bab IV juga berisi hasil data yang diperoleh selama
penelitian.
10 Bab V berisi analisis data yang diperoleh selama penelitian dan
pembahasannya, serta beberapa kelemahan dari penelitian ini. Bab VI merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran
mengenai penelitian ini.
11
BAB II LANDASAN TEORI
Berikut akan dipaparkan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.
A. Pembelajaran Matematika
1. Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik Ahmadi
Widodo, 1991. Berikut ini adalah definisi-definisi belajar menurut para ahli.
a. Menurut James O Whittaker dalam Ahmadi, 1991 Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. “Learning may be defined as the process by which behavior originates
or is altered through training or experience ”
Dengan demikian
perubahan-perubahan tingkah
laku akibat
pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar.