Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

44 3 Menyatakan bentuk fungsi dengan himpunan pasangan berurutan Dari diagram kartesius pada gambar di atas, fungsi dari himpunan A ke himpunan B dapat pula dinyatakan dengan pasangan berurutan sebagai berikut: {garam, asin, gula, manis, cuka, asam, lada, pedas}. c. Banyaknya pemetaan dari dua himpunan Banyaknya pemetaan yang mungkin terjadi dari dua himpunan yang banyak anggotanya diketahui, jika nA = a, nA adalah banyaknya anggota A dan nB = b, nB adalah anggota B, maka banyaknya semua pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah b a . d. Korespondensi satu-satu Himpunan A dikatakan berkorespondensi satu-satu dengan himpunan B jika setiap anggota A dipasangan dengan tepat satu anggota B, dan setiap anggota B dipasangkan dengan tepat satu anggota A. Dengan demikian, banyaknya anggota himpunan A dan B haruslah sama.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori di atas, maka kerangka berpikir peneliti adalah sebagai berikut. Hasil belajar merupakan puncak proses belajar siswa. Hasil belajar inilah yang menentukan sejauh mana pemahaman seorang siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes. Nilai tes tersebut adalah bukti kongkret hasil belajar siswa. Hasil belajar yang 45 berupa nilai tes merupakan hasil belajar kognitif. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus mampu menanamkan pemahaman yang kuat sehingga hasil belajar yang diraih siswa dapat maksimal. Selain itu, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga sangat penting, karena keaktifan ini menunjukkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Selain itu, keaktifan merupakan hasil belajar psikomotoris, sehingga keaktifan adalah aspek yang tidak bisa terlepas dari kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus mampu membangkitkan keaktifan siswa, terutama untuk pelajaran matematika yang terkenal sulit. Hal ini berakibat pelajaran matematika menjadi salah satu pelajaran yang ditakuti dan bahkan dihindari. Banyak cara atau model belajar yang bisa digunakan guru untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa terlibat langsung ke dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna bagi siswa. Model pembelajaran yang vareatif dan tidak monoton akan membuat siswa tidak jenuh, tidak bosan dan menjadi aktif. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Secara umum, pembelajaran kooperatif sendiri adalah pembelajaran yang berfokus pada diskusi kelompok. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk dapat saling bekerjasama dalam kelompok, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong prestasi, serta melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Perbedaan model TSTS dengan model pembelajaran kooperatif lain 46 adalah pada proses bertamu dan menerima tamu. Proses ini memungkinkan siswa untuk saling berinteraksi antar kelompok. Sehingga selain mengaktifkan, juga akan menciptakan keakraban sesama teman dalam satu kelas. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hasil belajar yang dapat diperoleh siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi di SMP N 1 Botodayaan dan bagaimana tingkat keaktifan mereka pada saat model pembelajaran kooperatif TSTS ini diterapkan, serta respon guru dan siswa terhadap model pembelajaran tersebut. Sehingga diharapkan model ini mampu membuat hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal dan mampu mendorong siswa untuk ikut aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra- eksperimental. Disebut pra-eksperimental karena penelitian ini menggunakan seluruh subjek penelitian untuk diberi perlakuan treatment dan tidak memungkinkan diadakannya kelas kontrol karena di SMP N 1 Botodayaan hanya ada 1 kelas saja untuk kelas VIII. Di awal penelitian, peneliti memberi tes materi prasyarat kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa serta untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi prasyarat yaitu materi himpunan. Setelah melakukan pengukuran awal terhadap subjek penelitian, kemudian memberikan treatment atau perlakuan terhadap subjek untuk jangka waktu tertentu. Treatment tersebut berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. Setelah perlakuan tersebut diberikan kepada subjek, pengukuran kedua dapat dilakukan yaitu dengan pemberian tes prestasi belajar. Tes materi prasyarat Treatment Tes prestasi belajar T 1 X T 2

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEI BINGAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pokok bahasan relasi dan fungsi di kelas VIII semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan Gunungkidul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 442

Skripsi : Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray siswa kelas X A6 SMA Negeri 1 Palu pada pokok bahasan System Persamaan Linear Dua Variabel | Karya Tulis Ilmiah

1 12 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 11

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20