Analisis nilai tes relasi fungsi tahun ajaran sebelumnya Analisis data respon siswa dan guru

142 memenuhi kriteria Rendah, pertemuan III memenuhi kriteria Cukup dan pada pertemuan IV memenuhi kriteria Tinggi.

6. Analisis nilai tes relasi fungsi tahun ajaran sebelumnya

Nilai tes ini adalah nilai ulangan relasi fungsi yang diperoleh siswa kelas VIII tahun ajaran sebelumnya. Berdasarkan data hasil belajar siswa, dapat diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tes tersebut adalah 67,4 dan memenuhi kriteria Baik. Sedangkan untuk kriteria penilaian tes adalah sebagai berikut. Tabel 5.17 Kriteria hasil nilai tes tahun ajaran sebelumnya Kriteria Prestasi Jumlah siswa Persentase Sangat Kurang 1 3,33 Kurang 2 6,67 Cukup 6 20 Baik 17 56,67 Sangat Baik 4 13,33 Jumlah 30 100 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 1 siswa atau 3,33 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Kurang, 2 siswa atau 6,67 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Kurang, 6 siswa atau 20 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Cukup, 17 siswa atau 56,67 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Baik, dan 4 siswa atau 13,33 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Baik. Karena KKM Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran Matematika di SMP N 1 Botodayaan adalah 70, maka berikut ini adalah persentase kelulusan yang dicapai siswa pada tes akhir. 143 Tabel 5.18 Persentase kelulusan yang dicapai siswa pada tahun ajaran sebelumnya Jumlah siswa yang lulus KKM ≥70 Persentase Jumlah siswa yang tidak lulus KKM 70 Persentase 20 66,67 10 33,33 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 20 siswa atau 66,67 dari jumlah siswa lulus KKM.

7. Analisis data respon siswa dan guru

a. Angket siswa Tabel 5.19 Kriteria respon siswa terhadap masing-masing pernyataan dalam angket Pernyataan Frekuensi Skor Persentase Kriteria SS S TS STS 1 30 4 - - 132 97,06 Sangat Positif 2 1 2 3 28 128 94,12 Sangat Positif 3 1 2 8 23 121 88,97 Sangat Positif 4 11 18 2 3 105 77,21 Positif 5 - 1 12 21 122 89,71 Sangat Positif 6 28 6 - - 130 95,59 Sangat Positif 7 - - 13 21 123 90,44 Sangat Positif 8 23 11 - - 125 91,91 Sangat Positif 9 18 16 - - 120 88,24 Sangat Positif 10 20 14 - - 122 89,71 Sangat Positif 11 8 20 5 1 103 75,74 Positif 12 - 2 13 19 119 87,5 Sangat Positif 13 22 11 1 - 123 90,44 Sangat Positif 14 1 2 21 10 108 79,41 Positif 15 22 11 1 - 123 90,44 Sangat Positif Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa 12 pernyataan memenuhi kriteria Sangat Positif dan 3 pernyataan memenuhi kriteria Positif. 144 Tabel 5.20 Kriteria hasil angket respon siswa Kualifikasi sikap Interval Jumlah Siswa Persentase Sangat Negatif – 20 Negatif 21 – 40 Netral 41 – 60 Positif 61 – 80 3 8,82 Sangat Positif 81 – 100 31 91,18 Total 34 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 31 siswa atau 91,18 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Sangat Positif dan 3 siswa atau 8,82 dari jumlah siswa memenuhi kriteria Positif. b. Wawancara guru Wawancara yang dilakukan bersama guru mata pelajaran matematika ini bertujuan untuk mengetahui respon guru tersebut terhadap model pembelajaran kooperatif TSTS yang diterapkan pada pembelajaran matematika. Dari wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1 Guru berpendapat bahwa model pembelajaran TSTS adalah model pembelajaran yang cukup bagus dan dapat mengaktifkan siswa, serta melatih kerjasama antar siswa. 2 Model pembelajaran TSTS dapat merubah siswa yang tadinya hanya diam dan pasif di kelas menjadi siswa yang berani bicara. 3 Model pembelajaran TSTS membuat siswa dapat menyalurkan keaktifannya untuk mendiskusikan materi pelajaran daripada untuk membuat keributan di dalam kelas. 145 4 Model pembelajaran TSTS menjadi referensi baru untuk siswa kelas VIII SMP Botodayaan yang belum pernah diperkenalkan model pembelajaran lain selain model pembelajaran ceramah, sehingga hal ini akan menambah wawasan mereka. 5 Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran TSTS, diantara lain: a Melatih siswa bekerjasama b Mengaktifkan siswa c Membuat siswa mampu belajar mandiri dan tidak bergantung pada guru d Membuat siswa lebih percaya diri e Siswa tidak merasa bosan pada saat proses KBM f Siswa bisa langsung terlibat ke dalam aktifitas belajar, sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan mudah diingat g Guru hanya sebagai fasilitator saja, tidak terlalu banyak menjelaskan materi, sehingga siswa dapat belajar mandiri dalam kelompok. 6 Kendala yang dialami adalah kesulitan menguasai kelas dan manajemen waktu 7 Secara keseluruhan, respon guru terhadap model pembelajaran TSTS ini adalah Sangat Positif. 146

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 1 GALANG.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEI BINGAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pokok bahasan relasi dan fungsi di kelas VIII semester 1 SMP Negeri 1 Botodayaan Gunungkidul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 442

Skripsi : Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray siswa kelas X A6 SMA Negeri 1 Palu pada pokok bahasan System Persamaan Linear Dua Variabel | Karya Tulis Ilmiah

1 12 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 11

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) pada pokok bahasan usaha dan energi kelas VIII Semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya Tahun Ajaran 20142015 Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20