Ranah Intrapribadi Definisi Operasional

88 4. Ranah Penanganan Stres Ranah kecerdasan emosional ini berkaitan dengan kemampuan menanggung stres tanpa harus ambruk, hancur, kehilangan kendali, atau terpuruk. Keberhasilan dalam ranah ini berarti bahwa kita biasanya dapat tetap tenang, jarang bersikap impulsif, dan mampu mengatasi tekanan. Di lingkungan kerja, kemampuan ini sangat vital jika kita selalu menghadapi pekerjaan yang tenggatnya ketat dan karena harus „jungkir-balik‟ memenuhi berbagai macam tuntutan yang menyita waktu. Indikator-indikator ranah penanganan stres: a. Ketahanan Menanggung Stres Ketahanan menanggung stres merupakan kemampuan untuk menghadapi peritiwa yang tidak menyenangkan dan situasi yang penuh tekanan tanpa menjadi berantakan, dengan secara aktif dan positif mengatasi stres. b. Pengendalian Impuls Kemampuan menolak atau menunda impuls, dorongan, atau godaan untuk bertindak. Pengendalian impuls ini mencuatkan kemampuan menampung impuls agresif, tetap sabar dan mengendalikan sikap agresif, permusuhan, serta perilaku yang tidak bertanggung jawab. 5. Kinerja Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu 89 tertentu Wirawan, 2009:5. Kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor, faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal karyawan Wirawan, 2009:6. Indikator-indikator kinerja Henry Simamora:1997 adalah akurasi, kecekatan, kreativitas, keramahan, kepribadian, penampilan pribadi, kebugaran fisik, kehadiran, kehandalan, pengetahuan kerja, kuantitas kerja, stabilitas, dan kesopanan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007:72. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh salesman yang ada di PT. Astra International di wilayah Yogyakarta yang berjumlah 70 orang dengan rincian : a Sales Office Jombor = 17 salesman b Sales Office Kaliurang =16 salesman c Sales Office Cokroaminoto = 7 salesman d Sales Office Godean = 12 salesman 90 e Sales Office Bantul = 18 salesman 2. Sampel Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi Sugiyono, 2007. Dalam penelitian ini, sampel akan diambil dengan cara menggunakan rumus Yamane : n = Keterangan: n : Jumlah Sampel N : Populasi d : Persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir dalam hal ini ditentukan 5 Berdasarkan data yang diperoleh jumlah anggota yang telah diketahui dapat ditentukan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah: n = = 60 orang responden Oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah sampelnya sebanyak 60 orang responden dengan alokasi : 91 a Sales Office Jombor 60 × 17 = 15 70 b Sales Office Kaliurang 60 × 16 = 14 70 c Sales Office Cokroaminoto 60 × 7 = 6 70 d Sales Office Godean 60 × 12 = 10 70 e Sales Office Bantul 60 × 18 = 15 70

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling . Menurut Sugiyono 2007 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain : 92 1. Karyawan yang dijadikan sebagai responden merupakan salesman perusahaan. Hal ini dikarenakan salesman memiliki tingkat kesulitan kerja yang tinggi dikarenakan adanya tuntutan pemenuhan target-target penjualan dalam waktu yang relatif pendek. 2. Karyawan yang dijadikan responden adalah tenaga pemasar salesman yang telah bekerja minimal selama 6 bulan. Dengan pertimbangan bahwa dalam kurun waktu tersebut karyawan sudah mulai merasakan beban dan tekanan dalam pekerjaan yang muncul akibat target-target yang diberikan perusahaan. Pengambilan sampel harus disesuaikan dengan kriteria- kriteria tersebut karena akan sangat berpengaruh pada variabel yang akan diteliti.

G. Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perusahaan, seperti hasil wawancara dan hasil pengisian kuesioner yang akan dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari catatan dan dokumen yang berasal dari perusahaan. Yang termasuk data sekunder 93 dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum perusahaan, literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, dan majalah atau dokumen perusahaan yang diperlukan dalam penelitian ini.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan kuesioner, yang mencakup daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dan yang akan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner diberikan kepada salesman dan supervisor as assessor untuk mendapatkan data, masing-masing tentang tingkat kecerdasan emosional dan kinerja yang dimiliki oleh karyawan ternilai. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner secara personal. Peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan survei dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden serta tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah diisi oleh responden. Ada 2 jenis kuesioner yang ada pada penelitan ini. Pertama, kuesioner untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki oleh karyawan yang diseleksi dari EQ Map yang ada dalam buku Executive EQ karya 94 Robert Cooper dan Ayman Sawaf. Kedua, kuesioner pengukuran kinerja karyawan yang diadaptasi dari Skripsi karya Impola Bima S. Silalahi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Intranet Pada Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2007. Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu pernyataan, dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5. Tanggapan positif maksimal diberi nilai paling besar 5 dan tanggapan negatif minimal diberi nilai paling kecil 1. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Wawancara digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain yang mungkin tidak bisa didapatkan dari kuesioner. Data yang dimaksud lebih pada data internal perusahaan yang mungkin kurang diketahui oleh sampel.