Hubungan Penyesuaian Diri dan Kinerja

76 adalah analisis regresi berganda. Penelitian menemukan bahwa seluruh hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara signifikan. Pengujian memberikan bukti empiris bahwa ternyata kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, baik itu bila diuji secara parsial ataupun diuji secara simultan. Selain itu dari hasil penelitian ternyata kecerdasan emosi memiliki pengaruh yang paling tinggi diantara ketiganya. 2 Dyah Ayu Sekarningtyas.2011. Analisis Pengaruh Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh antara komunikasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan studi pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan simple random sampling, metode analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda, dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil pengujian terhadap hipotesis, menunjukkan bahwa variabel komunikasi X1 berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kecerdasan emosional X2 berpengaruh positif signifikan terhadap 77 kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan, dari kedua variabel tersebut yang memberikan pengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan adalah variabel komunikasi dengan nilai t hitung 4,557. Hasil nilai koefisien determinasi yang kecil 0,300 menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen komunikasi dan kecerdasan emosional dalam menjelaskan variabel dependen kinerja karyawan sangat terbatas.

E. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan memahami proposal ini, penulis mengemukakan kerangka konseptual sebagai berikut : H Gambar II. 3 Kerangka Konsep Penelitian Kecerdasan Emosional X Ranah Intrapribadi Ranah Antarpribadi Ranah Penyesuaian Diri Ranah Penanganan Stres Kinerja Y 78

F. Hipotesis

Saat ini, terminologi kecerdasan emosional sangatlah familiar dan diakui fungsionalnya. Goleman 2009 mengemukakan bahwa kecerdasan emosional merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau memiliki prestasi hidup. Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi, sikap, dan tindakan. Kompetensi melukiskan karakteristik pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan atau peran tertentu secara efektif. Pengetahuan melukiskan apa yang terdapat dalam kepala seseorang, mengetahui kesadaran atau pemahaman mengenai sesuatu, misalnya pemahaman mengenai pekerjaan. Keterampilan melukiskan kemampuan yang dapat diukur yang telah dikembangkan melalui praktek, pelatihan, atau pengalaman. Sikap attitude melukiskan perasaan mengenai sesuatu, melukiskan perasaan senang atau tidak senang mengenai objek orang, benda, pekerjaan, atau keadaan tertentu. Dalam sikap terkandung perasaan, kepercayaan, nilai-nilai, dan cenderung berperilaku dengan cara tertentu. Kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut adalah faktor internal pegawai. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-