Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
                                                                                2. Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa: a.
Ada  hubungan  antara  produk  dengan  minat  beli  ulang  konsumen digunakan  teknik  korelasi  parsial,  dengan  bantuan  komputer  program
SPSS  15.0  for  Windows  Evaluation  Version sebagai  berikut  data
terlampir. Setelah nilai r diketahui  r  = 0,2396 ini berarti nilai r terletak diantara
0,200 – 0,399 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat
hubungan  lemah  antara  produk  dengan  minat  beli  ulang  konsumen. Selanjutnya  dilakukan  pengujian  terhadap  koefisien  korelasi  untuk
menguji  apakah  nilai  r  signifikan  atau  tidak.  Untuk  pengujian  ini digunakan  t-test  dengan  tingkat  signifikansi  5  dan  hasilnya
dibandingkan  dengan  t
tabel
.  Nilai  t  dapat  dihitung  dengan menggunakan rumus:
2
1 6
r n
r t
 
2
2396 ,
1 6
100 2396
, 
 
t
9709 ,
3231 ,
2 
t
392 ,
2 
t
Kriteria pengujian hipotesis: Jika  -t
tabel
≤  t
hitung
≤  t
tabel
, α  =  0,05  :  94  maka  Ho  diterima  dan  Ha
ditolak Jika   -t
hitung
-t
tabel
, atau  t
hitung
t
tabel
, α = 0,05 : 94 maka Ho ditolak
dan Ha diterima Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diketahui  bahwa  H
ditolak  dan  Ha diterima,  hal  ini  dibuktikan  karena  t
hitung
t  =  2,392  lebih  besar  dari t
tabel
t  =  1,986  dan  P  value  0,019    0,05.  Hal  ini  menunjukkan bahwa produk secara parsial berhubungan signifikan dengan minat beli
ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah penolakan H dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
b. Ada  hubungan  antara  harga  dengan  minat  beli  ulang  konsumen
digunakan  teknik  korelasi  parsial,  dengan  bantuan  komputer  program Daerah
penerimaan H Daerah
penolakan H Daerah
penolakan H
-1,986 1,986
2,392
Gambar V.2 Uji t dua sisi
SPSS  15.0  for  Windows  Evaluation  Version sebagai  berikut  data
terlampir: Setelah nilai r diketahui r = 0,2584  ini berarti nilai r terletak diantara
0,200 – 0,399 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat
hubungan  lemah  antara  harga  dengan  minat  beli  ulang  konsumen. Selanjutnya  dilakukan  pengujian  terhadap  koefisien  korelasi  untuk
menguji  apakah  nilai  r  signifikan  atau  tidak.  Untuk  pengujian  ini digunakan  t-test  dengan  tingkat  signifikansi  5  dan  hasilnya
dibandingkan  dengan  t
tabel
.  Nilai  t  dapat  dihitung  dengan menggunakan rumus:
2
1 6
r n
r t
 
2
2584 ,
1 6
100 2584
, 
 
t
9660 ,
5052 ,
2 
t
593 ,
2 
t Kriteria pengujian hipotesis:
Jika  -t
tabel
≤  t
hitung
≤ t
tabel
, α = 0,05 : 94 maka  Ho diterima  dan Ha
ditolak Jika   -t
hitung
-t
tabel
, atau  t
hitung
t
tabel,
α = 0,05 : 94 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diketahui  bahwa  H ditolak  dan  Ha
diterima,  hal  ini  dibuktikan  karena  t
hitung
t  =  2,593  lebih  besar  dari t
tabel
t  =  1,986  dan  P  value  0,011    0,05.  Hal  ini  menunjukkan bahwa  harga  secara parsial  berhubungan signifikan dengan  minat beli
ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah penolakan H dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
c. Tidak  ada  hubungan  antara  lokasidistribusi  dengan  minat  beli  ulang
konsumen digunakan teknik korelasi parsial, dengan bantuan komputer program  SPSS  15.0  for  Windows  Evaluation  Version
sebagai  berikut data terlampir.
Setelah nilai r diketahui r = 0,1872  ini berarti nilai r terletak diantara 0,00
–  0,199  yang  menyatakan  adanya  hubungan  positif  dan  tingkat hubungan  sangat  lemah  antara  lokasidistribusi  dengan  minat  beli
ulang  konsumen.  selanjutnya  dilakukan  pengujian  terhadap  koefisien Daerah
penerimaan H Daerah
penolakan H Daerah
penolakan H
-1,986 1,986
2,593
Gambar V.3 Uji t dua sisi
korelasi  untuk  menguji  apakah  nilai  r  signifikan  atau  tidak.  Untuk pengujian  ini  digunakan  t-test  dengan  tingkat  signifikansi  5  dan
hasilnya  dibandingkan  dengan  t
tabel
.  Nilai  t  dapat  dihitung  dengan menggunakan rumus:
2
1 6
r n
r t
 
2
1872 ,
1 6
100 1872
, 
 
t
9823 ,
8150 ,
1 
t
848 ,
1 
t Kriteria pengujian hipotesis:
Jika  -t
tabel
≤  t
hitung
≤ t
tabel
, α = 0,05 : 94 maka Ho diterima dan Ha
ditolak Jika      -t
hitung
-t
tabel
,  atau    t
hitung
t
tabel,
α  =  0,05  :  94  maka  Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diketahui  bahwa  H diterima  dan  Ha
ditolak, hal ini dibuktikan karena t
hitung
t = 1,848 lebih kecil dari t
tabel
t  =  1,986  dan  P  value  0,068    0,05.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa lokasidistribusi  secara  parsial  tidak  berhubungan  signifikan  dengan
minat beli ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah penerimaan H dapat dilihat pada gambar berikut ini:
d. Ada  hubungan  antara  promosi  dengan  minat  beli  ulang  konsumen
digunakan  teknik  korelasi  parsial,  dengan  bantuan  komputer  program SPSS  15.0  for  Windows  Evaluation  Version
sebagai  berikut  data terlampir.
Setelah  nilai r  diketahui  r = 0,2686  ini  berarti  nilai r terletak diantara 0,200
– 0,399 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan  lemah  antara  promosi  dengan  minat  beli  ulang  konsumen.
Selanjutnya  dilakukan  pengujian  terhadap  koefisien  korelasi  untuk menguji  apakah  nilai  r  signifikan  atau  tidak.  Untuk  pengujian  ini
digunakan  t-test  dengan  tingkat  signifikansi  5  dan  hasilnya dibandingkan  dengan  t
tabel
.  Nilai  t  dapat  dihitung  dengan menggunakan rumus:
Daerah penerimaan H
Daerah penolakan H
Daerah penolakan H
-1,986 1,986
1,848
Gambar V.4 Uji t dua sisi
2
1 6
r n
r t
 
2
2686 ,
1 6
100 2686
, 
 
t
9632 ,
6042 ,
2 
t
704 ,
2 
t Kriteria pengujian hipotesis:
Jika  -t
tabel
≤  t
hitung
≤ t
tabel
, α = 0,05 : 94 maka  Ho diterima  dan Ha
ditolak Jika   -t
hitung
-t
tabel
, atau  t
hitung
t
tabel,
α = 0,05 : 94 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diketahui  bahwa  H ditolak  dan  Ha
diterima,  hal  ini  dibuktikan  karena  t
hitung
t  =  2,704  lebih  besar  dari t
tabel
t  =  1,986  dan  P  value  0,008    0,05.  Hal  ini  menunjukkan bahwa  promosi  secara  parsial  berhubungan  signifikan  dengan  minat
beli  ulang  konsumen.  Untuk  mengetahui  daerah  penolakan  H dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
e. Tidak  ada  hubungan  antara  pelayanan  dengan  minat  beli  ulang
konsumen digunakan teknik korelasi parsial, dengan bantuan komputer program  SPSS  15.0  for  Windows  Evaluation  Version
sebagai  berikut data terlampir.
Setelah  nilai r diketahui  r = 0,1148  ini  berarti  nilai r terletak diantara 0,00
–  0,199  yang  menyatakan  adanya  hubungan  positif  dan  tingkat hubungan  sangat  lemah  antara  pelayanan  dengan  minat  beli  ulang
konsumen.  Selanjutnya  dilakukan  pengujian  terhadap  koefisien korelasi  untuk  menguji  apakah  nilai  r  signifikan  atau  tidak.  Untuk
pengujian  ini  digunakan  t-test  dengan  tingkat  signifikansi  5  dan hasilnya  dibandingkan  dengan  t
tabel
.  Nilai  t  dapat  dihitung  dengan menggunakan rumus:
Daerah penerimaan H
Daerah penolakan H
Daerah penolakan H
-1,986 1,986
2,704
Gambar V.5 Uji t dua sisi
2
1 6
r n
r t
 
2
1148 ,
1 6
100 1148
, 
 
t
9933 ,
1130 ,
1 
t
120 ,
1 
t Kriteria pengujian hipotesis:
Jika  -t
tabel
≤  t
hitung
≤  t
tabel
, α  =  0,05  :  94  maka  Ho  diterima  dan  Ha
ditolak Jika   -t
hitung
-t
tabel
, atau  t
hitung
t
tabel,
α = 0,05 : 94 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diketahui  bahwa  H diterima  dan  Ha
ditolak, hal ini dibuktikan karena t
hitung
t = 1,120 lebih kecil dari t
tabel
t  =  1,986  dan  P  value  0,265    0,05.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa pelayanan  secara  parsial  tidak  berhubungan  signifikan  dengan  minat
beli ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah penerimaan H dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
                