b 2
  = jumlah varian butir pertanyaan
t 2
       = varian total Untuk menentukan instrumen tersebut reliabel atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut: a.
Jika  r  hitung ≥  r  tabel  dengan  taraf  keyakinan  95,  maka  instrumen
tersebut dikatakan reliabel. b.
Jika  r  hitung    r  tabel  dengan  taraf  keyakinan  95,  maka  instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
I. Analisis Data
1. Analisis Korelasi Berganda
Untuk  mengetahui  hubungan  variabel  X  dalam  hal  ini  produk  X
1
, harga X
2
, lokasidistribusi X
3
, promosi X
4
, dan pelayanan X
5
dengan variabel  Y  dalam  hal  ini  minat  beli  ulang  konsumen  Swalayan  Relasi  Jaya
Surakarta,  digunakan  alat  analisis  korelasi  dengan  metode  analisis  korelasi berganda dan korelasi Pearson Product Moment.
Teknik  koefisien  korelasi  berganda  digunakan  untuk  menentukan hubungan  antara  variabel  produk  X
1
,  harga  X
2
,  lokasidistribusi  X
3
, promosi  X
4
,  dan  pelayanan  X
5
dengan  minat  beli  ulang  konsumen  Y. Untuk memperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi berganda digunakan
rumus sebagai berikut Sugiyono, 2001: 190:
Rumus:
2 5
4 3
2 1
5 4
3 2
1 5
4 3
2 1
2 5
2 4
2 3
2 2
2 1
5 4
3 2
1
1 5
x x
x x
rx x
x x
x rx
ryx ryx
ryx ryx
ryx ryx
ryx ryx
ryx ryx
x x
x x
Ryx 
 
 
 
Keterangan:
5 4
3 2
1
x x
x x
Ryx =  korelasi  antara  variabel  X
1
,  X
2
,  X
3
,  X
4
dan  X
5
secara bersama-sama dengan variabel Y
1
ryx =  korelasi Product Moment antara X
1
dengan Y
2
ryx =  korelasi Product Moment antara X
2
dengan Y
3
ryx =  korelasi Product Moment antara X
3
dengan Y
4
ryx =  korelasi Product Moment antara X
4
dengan Y
5
ryx =  korelasi Product Moment antara X
5
dengan Y
5 4
3 2
1
x x
x x
rx
=  korelasi Product Moment antara X
1
dengan X
2
, X
3
, X
4,
dan X
5
2. Analisis Korelasi Parsial
Menurut Priyatno 2008: 60 analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui  hubungan  antara  dua  variabel  di  mana  variabel  lainnya
dianggap  berpengaruh  dikendalikan  atau  dibuat  tetap  sebagai  variabel control.
Dalam  penghitungan  nilai  korelasi  parsial  digunakan  program  SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version data terlampir.
Pada  hakekatnya  nilai  korelasi  dapat  bervariasi  dari  -1  melalui  0 hingga 1.
a. Bila  r  =  0  atau  r  mendekati  0,  berarti  hubungan  antara  kedua  variabel
sangat lemah. b.
Bila  r  =  +1,  berarti  bahwa  kedua  variabel  mempunyai  hubungan  positif dan sempurna mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif.
c. Bila  r  =  -1,  berarti  kedua  variabel  mempunyai  hubungan  negatif  dan
sempurna mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif. Langkah  selanjutnya  memberikan  interpretasi  koefisien  korelasi
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Sugiyono, 2001: 183:
Tabel III.1
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval koefisien
Tingkat hubungan 0,00
– 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399
Lemah 0,40
– 0,599 Sedang
0,60 – 0,799
Kuat 0,80
– 1,00 Sangat kuat
J. Pengujian Hipotesis
1. Uji F
Uji  F  ini  dimaksudkan  untuk  melihat  kemampuan  menyeluruh  dari variabel  bebas  yaitu  X
1
,  X
2
,  X
3
,  X
4,
dan  X
5
untuk  dapat  atau  mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas yaitu Y.
Dalam  penelitian  ini,  uji-F  dimaksudkan  untuk  mengetahui  apakah variabel  produk  X
1
,  harga  X
2
,  lokasidistribusi  X
3
,  promosi  X
4
,  dan pelayanan  X
5
secara  simultan  mempunyai  hubungan  yang  signifikan dengan minat beli ulang konsumen Swalayan Relasi Jaya Surakarta Y.
Untuk  menguji  hipotesis  ini  dikemukakan  hipotesis  nol  dan  hipotesis alternatif sebagai berikut:
Ho    :  Variabel  produk,  harga,  lokasidistribusi,  promosi,  dan  pelayanan secara  simultan  tidak  berhubungan  signifikan  dengan  minat  beli
ulang konsumen. Ha    :  Variabel  produk,  harga,  lokasidistribusi,  promosi,  dan  pelayanan
secara  simultan  berhubungan  signifikan  dengan  minat  beli  ulang konsumen.
Pengujian  hipotesis  diatas  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
Sugiyono, 2001: 190: Rumus:
 
 
1 1
2 2
 
 
k n
R k
R F
Keterangan: R
2
=  koefisien korelasi ganda k
=  jumlah variabel X
1-5
n =  jumlah responden
F =  F
hitung
yang selanjutnya dibandingkan dengan F
tabel
Jika F
hitung
≥  F
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Kesimpulan: a.
Bila H ditolak berarti variabel produk, harga,  lokasidistribusi, promosi,
dan pelayanan secara simultan berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen.
b. Bila H
diterima berarti variabel produk, harga, lokasidistribusi, promosi, dan  pelayanan  secara  simultan  tidak  berhubungan  signifikan  dengan
minat beli ulang konsumen.
Gambar III.1
Uji F
Daerah H
diterima Daerah
H ditolak
2. Uji-t
Uji-t  digunakan  untuk  menguji  apakah  ada  hubungan  secara  parsial antara  produk  X
1
,  harga  X
2
,  lokasidistribusi  X
3
,  promosi  X
4
,  dan pelayanan X
5
dengan minat beli ulang konsumen Y. Untuk  menguji  hipotesis  ini  dikemukakan  hipotesis  nol  dan  hipotesis
alternatif sebagai berikut: Ho    :  Variabel  produk,  harga,  lokasidistribusi,  promosi,  dan  pelayanan
secara parsial tidak berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen.
Ha    :  Variabel  produk,  harga,  lokasidistribusi,  promosi,  dan  pelayanan secara  parsial  berhubungan  signifikan  dengan  minat  beli  ulang
konsumen. Pengujian  hipotesis  ini  dilakukan  dengan  membandingkan  nilai  t
hitung
dengan nilai t
tabel
Sugiyono, 2001: 194: Rumus:
2
1 6
r n
r t
 
Keterangan: t
=  t hitung yang dicari r
=  koefisien korelasi n
=  jumlah responden Jika -t
tabel
≤  t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika  - t
hitung
- t
tabel
, atau  t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima