Strategi Produk Strategi Bauran Pemasaran

3 Menjual komponen-komponen yang digunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing. Faktor yang mendasarinya adalah keinginan untuk memproduksi pada tingkat kapasitas penuh dan keinginan untuk mempromosikan permintaan primer. d. Strategi lingkup produk Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah produk dan banyaknya item setiap hari yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungan misi keseluruhan dari unit bisnis. Ada beberapa persyaratan dalam melaksanakan strategi ini, yaitu seperti berikut: 1 Strategi produk tunggal, yaitu perusahaan harus memperbaharui produk, bahkan menjadi pimpinan teknologi untuk menghindari keusangan ketinggalan zaman. 2 Strategi multiproduk, yaitu produk harus saling melengkapi dalam suatu portofolio produk. 3 Strategi system of products. e. Strategi desain produk Strategi ini berkaitan dengan tingkat standardisasi produk. Perusahaan memiliki tiga pilihan strategi, yaitu produk standar, produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu, dan produk standar dengan modifikasi. Tujuan dari setiap strategi tersebut adalah seperti dibawah ini: 1 Produk standar, untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi massa. 2 Customized product, untuk bersaing dengan produsen produksi massa melalui fleksibilitas desain produk. 3 Produk standar dengan modifikasi untuk mengkombinasikan manfaat dari dua strategi diatas. f. Strategi eliminasi produk Pada hakikatnya produk yang tidak sesuai dengan portofolio produk perusahaan perlu dihapuskan karena bisa merugikan perusahaan yang bersangkutan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Umumnya produk yang masuk dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Profitabilitas rendah. 2 Volume penjualanpangsa pasarnya bersifat stagnasi atau bahkan menurun. 3 Resiko keusangan yang cukup besar. 4 Produk mulai masuk dalam tahap kedewasaan atau menurun pada product life cycle. 5 Produk mulai kurang sesuai dengan kekuatan atau misi unit bisnis. g. Strategi produk baru Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Selain itu, juga dapat didasarkan pada pandangan konsumen mengenai produk tersebut. Umumnya tujuan yang ingin dicapai dari penciptaan produk baru tersebut adalah sebagai berikut: 1 Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru daripada produk sebelumnya. 2 Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada, yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru, bentuknya bisa tambahan terhadap visi produk yang sudah ada atau revisi terhadap produk yang tidak ada. h. Strategi diversifikasi Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. Secara garis besar, strategi diversifikasi dikembangkan dengan berbagai tujuan diantaranya: 1 Meningkatkan pertumbuhan bila pasarproduk yang ada telah mencapai kedewasaan dalam product life cycle. 2 Menjaga stabilitas dengan jalan menyebarkan resiko fluktuasi laba. 3 Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.

2. Strategi Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu- satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya produk, distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran. Di samping itu, harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Strategi penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga produk yang sudah mapan, strategi fleksibilitas harga, strategi penetapan harga lini produk, strategi leasing, strategi bundling-pricing, strategi kepemimpinan harga, strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar.

3. Strategi LokasiDistribusi

Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independen dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Adapun strategi distribusi mencakup strategi struktur saluran distribusi, strategi cakupan distribusi, strategi saluran distribusi berganda, strategi modifikasi saluran distribusi, strategi pengendalian saluran distribusi, strategi manajemen konflik dalam saluran distribusi.

4. Strategi Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Promosi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Strategi promosi mencakup strategi pengeluaran promosi, strategi bauran promosi, strategi pemilihan media, strategi copy iklan, strategi penjualan, strategi motivasi, dan penyediaan tenaga penjual.

E. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Dalam dunia usaha terutama pelayanan jasa, pelayanan mempunyai peranan utama dalam memenuhi harapan dan keinginan konsumen. Dengan persaingan yang ketat tentu hanya perusahaan yang mampu memenuhi harapan konsumen yang akan memenangkan persaingan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan dan ahkirnya berdampak pada kesuksesan perusahaan tersebut. Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak pada pihak lain yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun dan produksi pelayanan bisa berhubungan dengan produksi fisik maupun tidak Simamora, 2001: 172. Sedangkan menurut Sutedja 2007: 5 pelayanan atau servis dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Pelayanan pada dasarnya bersifat intangible tak teraba dan tidak berujung pada kepemilikan. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan kualitas layanan harus menjadi sasaran utama demi terciptanya kepuasan konsumen, jika layanan yang dirasakan jauh dibawah layanan yang diharapkan, pelanggan akan kecewa dan jika layanan yang dirasakan sama atau melebihi harapan, mereka akan senang hati dan diharapkan mampu membuat konsumen merasa puas atas pembelian yang telah dilakukan. Jika konsumen merasa puas akan layanan yang diberikan akan berdampak pada kesuksesan dan peningkatan volume penjualan. Menurut Sutedja 2007: 6-8 pelayanan juga mempunyai empat sifat utama, yaitu: a. Transparan Pelayanan itu bersifat intangible, tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, ataupun dicium sebelum seseorang menggunakan atau membeli pelayanan tersebut. b. Tidak terpisah-pisah Produk dibuat, kemudian disimpan, lalu dijual, dan setelah itu digunakan atau dipakai. Pelayanan dijual terlebih dahulu, baru dibuat dan langsung