secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu memilih membeli produk
di Swalayan Relasi Jaya Surakarta. Seperti yang dikemukakan Sugiyono 2001: 77 bahwa Accidental
Sampling adalah teknik penentuan sampel berdaarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Validitas
Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
diteliti Sugiyono, 2001: 109. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid.
Rumus koefisien korelasi product moment :
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
rxy
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi setiap item n = jumlah responden
X = nilai dari setiap item Y = nilai seluruh item
Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung
≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid. 2.
Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran Umar, 2005: 57. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau
soal bentuk uraian. Rumus
Cronbach’s Alpha:
r
11
=
1
k k
t b
2 2
1
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal