H. Tradisi Sastra Lisan dan Tulisan
Dalam bahasa Ogan terdapat beberapa sastra lisan, yakni pantun sahut, lagu nasib, seramba panjang, dan sastra lisan. Selain itu masih terdapat beberapa
lagu rakyat, bentuk ini kebanyakan berasal dari lagu buaian lullaby songs, Sastra tulis boleh dikatakan tidak ada dalam bahasa Ogan. Yang tercatat hanyalah satu
bentuk yang dinamakan “surat ulu” yaitu berupa tulisan silabik dengan penggunaan tanda-tanda tertentu sebagai penanda vokalnya Menurut Tarigan dan
Anisi Sjakoni 1972: 17.
I. Tradisi Permainan
Penelitian yang dilakukan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1983 terhadap permainan rakyat di beberapa daerah di Sumatera Selatan
ternyata juga diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir . Permainan rakyat yang juga dimainkan oleh masyarakat di Kabupaten Ogan
Komering Ilir antara lain; cak ingking gerpak atau engkek-engkek artinya para pemain meloncat dengan kaki satu kemudian melompat dengan kaki dua pada
petak-petak yang telah ditentukan secara bergantian dan berulang-ulang, gasing, pencang atau panjat pinang, bas-basan atau kejar-kejaran, tawanan sejenis kejar-
kejaran tapi disertai suara syssss selama mengejar lawan, gamang atau galah atau berburu seperti gobak sodor, setembak atau dakon atau congklak, becipak
atau sepak bola, dan sebagainya.
J. Kesenian
Kesenian banyak diadakan pada saat perkenalan muda-mudi, seperti malam mulah kerja mempersipakan yaitu malam persiapan untuk acara
upacara-upacara perkawinan keesokan harinya. Dalam pesta kesenian yang diadakan oleh muda-
mudi ada yang disebut “ayam-ayaman” dan biasanya dilanjutkan dengan rebana. Ayam-ayaman yaitu menebak mangkuk mana yang
ada isinya dan biasanya menggunakan tiga mangkuk. Rebana biasanya dipakai saat mengantarkan pengantin laki-laki ke tempat pengantin wanita atau
sebaliknya. Selain itu, ada silat sebagai alat bela diri dan tala simbol untuk mengusir roh-roh jahat Depdikbud, 1984: 20.
K. Sejarah
Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan 1984, kerajaan Tulang Bawang yang berpusat di kota Kayu Agung
sekarang. Kerajaan Tulang Bawang ini adalah kerajaan maritim, yang letaknya tersembunyi dan bersifar rahasia. Oleh karena proses alamiah, dan ibu kota tidak
strategis lagi, maka mulailah panglima-panglima kedatuan Tulang Bawang mengadakan ekspansi untuk meletakkan pusat pemerintahan lain yang amat kuat.
Di antara panglima-panglima itu adalah Dapunta Hyang yang telah membaca tentara menghilir sungai Komering dan sampai di tempat yang serupa dengan
tempat semula teori replika yaitu di kaki bukit Siguntang.