Rangkuman Pandangan Dunia Tragik

perkembangan karya sastra sastra lisan legenda dan budaya yang merupakan milik kolektif. Pada Bab III dan Bab IV, penulis menganalisis legenda Putri Gelam dan Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan struktural A.J. Greimas yang terdiri atas aktansial dan struktur fungsional, dan pendekatan analisis pandangan dunia tragik Goldmann. Dengan kedua pendekatan di atas diketahui bahwa karya sastra, khususnya sastra lisan atau legenda adalah penciptaan yang merupakan respon masyarakat terhadap pergeseran nilai dan norma yang ada di masyarakat tersebut. Melalui Raja Awang dan Pangeran Tapah, dapat dipahami bahwa apa yang terjadi bukan hanya milik manusiaindividu itu sendiri, tapi juga menyangkut keseluruhan yang melingkupinya. Penderitaan, hukuman, dan kebahagiaan yang didapat adalah wujud dari kepercayaan dan tindakan. Aktansial dan struktur fungsional A.J. Greimas memaparkan bahwa segala hal yang terjadi merupakan struktur yang sudah lazim adanya, dan teori tersebut diterapkan untuk mengetahui perbandingan dari setiap tingkatan. Sedangkan, pandangan dunia tragik Goldmann lebih diwujudkan pada bagaimana masyarakat memandangan perkembangan dan respon suatu budaya terhadap nilai dan norma. Dari konflik yang terjadi antar para tokoh dalam legenda Putri Gelam dan Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam dan kehidupan masyarakat pada umumnya dirangkum dengan mengetegahkan keharmonisan atau keseimbangan yang menjadi pemicu sekaligus penyelesaian yang dianggap tragik. Dari analisis yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa legenda Danau Teluk Gelam menyimpan kenangan terhadap nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang saat ini mulai bergeser, tidak hanya karena pengaruh Islam yang mendominasi tapi juga generasi penerus yang memandang adat adalah suatu kerepotan dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan pemahaman terhadap alur dan respon dari kehidupan tokoh tersebut masyarakat memiliki pijakan atau gambaran terhadap suatu nilai atau perbuatan, baik itu kebaikan atau kejahatan yang akan menentukan akhir. Keseimbangan dalam kedua varian legenda tersebut menyiratkan bahwa perbuatan baik tidaklah selalu berujung pada kebaikan. Kontribusi kajian A.J. Greimas terhadap cerita rakyat ini adalah penulis mendalami legenda sebagai sebuah proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, ada pesan yang akan disampaikan. Pesan-pesan itu dapat lebih dipahami dengan menggunakan teori Goldmann. Kematian yang tragis kedua tokoh, setelah mencoba membangun kehidupa yang bahagia menunjukkan adanya pandangan dunia tragis di dalamnya. Selain itu, nilai iri hati dan nafsu kekuasaan yang ditunjukkan saudara tiri Pangeran Tapah merupakan sebuah faktor perusak kebahagiaan. Dalam legenda ini, gambara n dan citra “ibu tiri” sebagai ibu yang jahat, ambisius, dan oportunis justru tidak terlihat. Ibu tiri dalam legenda ini memiliki citra yang baik dan penuh kasih pada anak tirinya. Hal ini mungkin menceritakan pandangan masyarakat tradisional di Ogan Komering Ilir yang tidak mempermasalahkan adanya ibu tiri.

B. Saran

Legenda Danau Teluk Gelam yang seharusnya menjadi sastra lisan kebanggaan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir justru tidak banyak diketahui oleh masyarakatnya. Melalui analisis struktural dan pandangan dunia tragik yang didasarkan pada teks karya sastra tersebut, penulis telah menyimpulkan adanya pandangan dunia tragis yang ada di dalamnya. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya perlu untuk pengkajian psikologis sastrauntuk menjawab persoalan, mengapa kebanyakan cerita rakyat Indonesia mengandung pandangan dunia tragis? Mengapa jarang ditemukan adanya succes story dalam cerita-cerita rakyat Indonesia? Selain itu, penulis juga menyarankan perlunya dilakukan kajian poetika dan retorika unutk mengungkap keindahan bahasa-bahasa sastra daerah.