222 melihat bahwa, tidak ada yang manusiawi dari manusia. Pada akhirnya, mereka semua binatang yang hanya memiliki naluri unutk bertahan hidup.
Sang pangeran mengembara entah kemana dia akan pergi. Berhari-hari dia menelusuri hutan belukar, akhirnya dia singgah di sebuah talang yang
sekarang disebut daerah Talang Pangeran. Di daerah itu, sang pangeran merasa damai hidup sendiri. Karena dalam istana dia selalu bermain dengan berbagai
jenis hewan, maka dia tidak merasa kesepian karena banyak hewan yang hidup di sekelilingnya.
Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam adegan 11 Andai pun ada hanya orang-orang yang keluar-masuk hutan untuk
berburu dan mengambil kayu bakar. Berbulan bahkan hampir dua purnama tak pernah ada kabar berita tentang pangeran bagi orang istana. Untuk sekian lama ia
hidup mengembara seorang diri, hanya bayangan dirinya sendiri yang setia menemaninya ke sana ke mari.
Putri Gelam adegan 27
Berawal dari rasa iri terhadap pujian yang diterima Pangeran Tapah sebagai putra mahkota membuat saudara tiri pangeran dikuasai rasa benci.
Kebencian itu semakin menjadi-jadi saat dia mulai menginginkan status tersebut. Keinginan yang berkembang menjadi nafsu tidak dapat terbendung sehingga rela
mengorbankan seseorang yang seharusnya menjadi panutannya karena menyelamatkan dirinya dan ibunya serta mengangkat derajat mereka dari oeang
biasa menjadi kerabat kerajaan. Kebencian atau perasaan benci hate berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu dan iri hati. Ciri khas yang
menandai perasaan benci adalah timbulnya nafsu atau keinginan untuk menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian. Perasaan benci bukan
sekedar timbulnya perasaan tidak suka atau aversi enggan yang tampaknya ingin menghindar dan tidak bermaksud menghancurkan. Sebaiknya perasaan benci
selalu melekat di dalam diri seseorang dan ia tidak akan pernah merasa puas sebelum menghancurkannya; bila objek tersebut hancur ia akan merasa puas
Krech, et al., 1974 dalam Minderop 2010:43-44. Tuhan tidak ada dalam kehidupan manusia saat Tuhan tidak lagi
menampakakan dirinya, baik dalam wujud sosok maupun tindakan untuk melindungi makhluknya seperti yang dipercayai manusia. Tuhan tidak lain
hanyalah dianggap sebagai alat untuk mengontrol tindakan manusia agar dapat dikuasai. Dalam hal ini, Tuhan hanya dimiliki oleh seorang penguasa dan
pemenang.
b. Tuhan Ada
Tuhan kembali hadir ketika Pangeran Tapah menentukan tujuan hidupnya yaitu kebahagiaan. Pangeran merasa yakin akan mendapatkan kebahagiaan
apabila dia memiliki seorang istri. Dengan memiliki seorang istri, pangeran akan memiliki keluarga dan tempat untuk pulang. Kesedihan dan kehancuran yang
dirasakan pangeran adalah ketika dia merasa tidak memiliki keluarga dan tidak tahu kemana akan pulang, hal itu membuat pangeran tidak memiliki tujuan hidup.
Kebutuhan akan rasa dicintai dan memiliki need for love and belongingness
adalah suatu kebutuhan yang mendorong menusia untuk melakukan hubungan afektif atau hubungan emosional dengan orang lain.
Hubungan ini dapat berupa hubungan antara dua jenis kelamin yang berbeda atau sejenis dan dapat pula berhubungan dengan kelompok masyarakat tertentu.
Kebutuhan ini ditandai dengan adanya rasa kepemilikan dan cinta, contoh, rasa kasih-sayang dan identifikasi. Seseorang yang terdorong mencapai kebutuhan ini
adalah adanya keinginan agar dapat merasakan kehangatan, keramahan, saling mencintai dan saling memiliki Minderop, 2010: 296-297.
Pangeran ingin dicintai dan diharapkan, hal itu akan terwujud dengan keluarga yang dimilikinya. Tuhan menunjukkan keberadaannya dengan
mempertemukan Pangeran Tapah dengan Putri Gelam. Untuk menyeimbangkan perasaan pangeran yang telah hancur, maka Tuhan memberikan seorang wanita
yang juga hancur. Dengan begitu, Pangeran Tapah dan Putri Gelam akan melupakan kejadian buruk yang pernah menimpanya dan memulai kehidupan
barunya.
Suatu hari dia berjalan meninggalkan talang tersebut untuk mencari tahu daerah lain yang dianggap dapat memberinya kehidupan layak. Sampailah dia di
sebuah kawasan rawa. Di sana dia melihat sebuah gubuk yang hanya disangga tiga batang tiang penyangga. Gubuk itu dihuni oleh seorang wanita yang
dianggapnya aneh. Karena setiap kali dia mendekati gubuk tersebut, sang penghuninya tidak pernah menampakkan wajahnya. Wajah itu selalu ditutupi
dengan rambutnya yang tebal dan panjang hingga ke tanah. Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam
adegan 12
Di tempat bermukimnya yang baru, pangeran menemukan keanehan. Ada sebuah gubuk di tengah hutan, gubuk tersebut hanya ditopang oleh tiga buah
tiang penyangga. Berhari-hari dia memperhatikan gubuk tersebut. Rupanya dihuni oleh seorang perempuan. Ada satu keanehan yang dilihatnya, perempuan
itu tak pernah menampakkan wajahnya yang selalu ditutupi dengan rambutnya yang tebal panjang terurai. Hal itu membuatnya penasaran, hingga pada suatu
hari, pangeran mencoba mendekati gubuk itu. Dia pura-pura menjadi seorang pengembara yang kehausan di tengah hutan belantara. Dari bawah gubuk dia
memberanikan diri untu k menyapa. “Kisanak... apakah ada orang di sini?”
bergetar hatinya menyapa penghuni gubuk itu. Dari jendela kecil di samping gubuk tampak
perempuan itu seraya menjawab. “Ada apa Kisanak ke sini, hamba tidak bisa bertemu dengan siapa pun.” Begitu jawabnya dengan suara
lirih. Putri Gelam adegan 28
Kebahagiaan akan datang apabila seseorang melakukan perilaku yang benar. Pangeran menemukan Putri gelam yang berwajah buruk, namun tidak
mengeluh dan terus menemaninya. Pangeran tidak merasa jijik atau menjauhi wanita itu, dan semakin berempati ketika mendengar pengakuan Putri Gelam
tentang siapa dirinya. Tuhan menunjukkan kekuasaannya dengan memberitahu Pangeran Tapah agar menyentuh tubuh Putri Gelam. Sentuhan Pangeran itu
mengubah Putri Gelam dari wanita yang berwajah buruk menjadi wanita yang cantik jelita.
Berbulan mereka hidup bersahabat, namun belum pernah sang pangeran menyentuh tubuh wanita tersebut. Suatu ketika seakan ada gaib membisikkan
pada sang pangeran agar dia mendekap sang wanita dari belakang. Saat itu, bertepatan dengan suara gemuruh halilintar yang menampar kemilau sinar api.
Saat itu juga wanita itu membalikkan tubuhnya menghadap ke arah pangeran. Namun, rambut itu masih menutupi wajahnya. Karena persahabatan mereka
berdua sudah kian akrab, tanpa segan sang pangeran mengelus rambut sang wanita dan menyibakkannya. Betapa terkejut sang pangeran, wajah yang
dikenalnya sangat buruk dan menakutkan telah berubah menjadi yang sangat cantik jelita.
Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam adegan 13 Sejenak pangeran tersentak menyadari apa yang telah dia lakukan dan
segera melepaskan pelukannya. Keajaiban telah terjadi, dia terperangah tak mampu berkata apa-apa. Di hadapannya terlihat sang putri yang buruk rupa
menjelma menjadi seraut wajah nan cantik jelita. Sang putri menunduk tersipu, langsung teringat petuah Si tukang tenung bahwa wajahnya akan kembali seperti
sediakala apabila tub uhnya disentuh oleh seorang pemuda. “Terima kasih
Kisanak... kamu telah mengembalikan wajah hamba seperti sediakala.” Putri Gelam adegan13
Jiwa manusia dilihat sebagai yang bersifat manusiawi dan ilahi. Bersifat manusiawi sejauh dia mendiami suatu tubuh, dan ia memang menarik lewat
keindahan tubuh dan kenikmatan; bersifat ilahi sejauh ia mengetahui Forma- forma dan mampu melihat keindahan manusiawi sebagai bayangan dari keindahan
ilahi Santas, 2002: 100. Pangeran awalnya hanya menganggap biasa hubungan pertemanan mereka, dia melihat Putri Gelam bukan dari wajahnya yang buruk
melainkan dari ketabahan dan kekuatan wanita itu menerima cobaan yang diberikan Tuhan. Dia melihat kecantikan Putri Gelam dari hati dan jiwanya yang
suci yang menjadi korban dan dari situlah dia menemukan dan mengetahui kekuasaan Tuhan dan anugerah yang diberikan padanya.
Dengan menemukan dan memiliki Putri Gelam, dia mendapatkan apa yang paling dinginkannya yaitu kebahagiaan. Kebahagiaan yang berwujud seorang
putra dan seorang putri dari pernikahannya. Dia menjalani hidupnya dengan kebahagiaan.
Sejak saat mereka mengarungi bahtera kehidupan berumah tangga yang kemudian dari perkawinan mereka dikaruniai dua orang anak, satu anak laki-laki
dan satu anak perempuan. Kehidupan mereka dipenuhi oleh kegiatan bercocok tanam. Terkadang Pangeran Tapah Lanang membawa hasil kebun mereka ke
desa-desa terdekat untuk ditukar dengan kebutuhan lain. Demikian keseharian mereka selalu disibukkan oleh kegiatan keluar masuk desa untuk menukar hasil
kebun mereka. Asal-muasal Terjadinya Danau Teluk Gelam adegan 14
Sejak peristiwa itu, mereka semakin akrab dan terjalin satu ikatan cinta kasih di antaranya. Akhirnya mereka menjadi satu pasangan suami istri. Mereka
dikaruniai dua orang anak putra dan putri. Kehidupan yang bahagia penuh canda tawa dalam membina satu keluarga. Mereka hidup dengan bercocok tanam dan
memelihara beberapa ekor hewan peliharaan dalam kesehariannya. Kesuburan tanah tempat mereka tinggal tinggal akhirnya tercium juga
oleh orang-orang dari daerah luar. Banyak orang menukar hasil kebun mereka dengan kebutuhan yang mereka perlukan.
Putra-putri mereka beranjak tumbuh menjadi seorang remaja. Pangeran Tapah Lanang dan istrinya, Putri Gelam sangat mencintai dan menyayangi
keduanya. Hari begitu cerah, seperti biasanya pangeran dan istri sedang menggarap kebun yang letaknya tak jauh dari gubuk tempat tinggal mereka.
Kedua anak kesayangannya itu sedang beristirahat sambil bercanda dengan riangnya di beranda gubuk mereka.
Putri Gelam adegan 34-36
Dalam dimensi kehidupan, keharmonisan dapat merujuk pada hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan hewan,
manusia dengan Tuhan. Hal tersebut merupakan hubungan kosmologis yang tidak terpisahkan, dan Tuhan diletakkan sebagai titik puncak dari pusat segalanya
Mulder, 1985. Tuhan Memberikan apa yang diinginkan dan menjadi tujuan Pangeran Tapah dalam pengembaraannya yaitu kebahagiaan. Dengan begitu,
kepercayaan akan keberadaan Tuhan semakin jelas karena pada dasarnya tidak ada yang gratis. Kenyon 2011: 120 mengatakan bahwa, hidup itu seperti judi.
Seringkali kejam dan menyakitkan, dan bukan ditujukan untuk orang yang penakut. Hadiah jatuh kepada pemenang, bukan orang yang tidak ikut perang.
Dalam dimensi ini semua hubungan merupakan kesatuan alami yang bersifat kodrati, yang tertata sesuai dengan fungsi masing-masing sebagai
layaknya keharmonisan hubungan antara siang dan malam, bulan dan bintang, berputarnya bulan dan matahari. Dengan kata lain, keberadaan manusia di dunia
tidakkah dapat dilepaskan dari kausalitas yang sudah jelas, tertata, rampak, dan runtut orde symmetrie. Karenanya, kehidupan adalah suatu susunan yang
teratur di mana peristiwa-peristiwa yang muncul tidaklah terjadi secara sembarangan atau kebetulan, melainkan merupakan suatu keharusan Mulder
1985 dalam Fannaie 1994: 74. Keberadaan Tuhan semakin dipuja bukan karena apa yang telah dimiliki,
malainkan apa yang telah diberikan dan bagaimana ujian itu sepadan dengan apa yang diinginkan. Seseorang tidak akan mengerti arti bahagia jika tidak pernah
menderita, tidak akan mengeri arti memiliki apabila tidak pernah kehilangan. Dengan semua kehilangan dan penderitaan yang dialami Pangeran Tapah, bukan
hanya kebahagiaan fisik yang dimilikinya dalam bentuk istri dan anak-anaknya,