Dalam penelitian ini data-data sosial budaya diperoleh melalui observasi lapangan dan studi pustaka. Observasi lapangan dilakukan dengan wawancara
yang dilakukan secara langsung oleh peneliti berkaitan dengan bagaiamana masyarakat saat ini merespon legenda Danau Teluk Gelam dan adat-istiadat yang
masih berlaku, juga pengetahuan masyarakat tentang adat yang sudah mulai ditinggalkan. Respon masyarakat inilah yang menunjukkan minat masyarakat
terhadap cerita rakyat khususnya legenda Danau Teluk Gelam semakin menipis. Bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahu keberadaan legenda tersebut.
Observasi juga dilakukan dengan menggali pustaka-pustaka yang berhubungan dengan adat masyarakat Ogan untuk memudahkan penulis mengetahui hal-hal
yang sebelumnya tidak dihiraukan dan bagaimana tradisi itu berlangsung. Selain itu geografis wilayah menguatkan keberadaan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Data-data yang berkaitan dengan budaya dan tradisi tersebut disajikan dalam Bab II.
3. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pengumpulan
data yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara. Dalam wawancara ada dua tahap penting. Tahap pertama
„wawancara bebas‟ free interviewnon-direted interview yang memberi kebebasan seluas-luasnya kepada informan unutk berbicara. Tahap kedua,
„wawancara terarah‟ structureddirected interview, yakni mengajukan
pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan mendalam indepth-interview Taum 2011: 239.
b. Pengamatan observasi. Pengamatan adalah melihat dan mengamati suatu
kejadian tari, permainan, tingkah laku, dll dari gejala luarnya sampai ke dalamnya dan menggambarkan atau mendeskripsikan secara tepat hasil
pengamatan Taum 2011: 239. c.
Perekaman dan pencatatan. Teknik ini perlu digunakan unutk mendapatkan data utama penelitian, misalnya puisi atau prosa lisan.
Perekaman menggunakan tape recorder perlu disesuaikan dengan suasana. Teknik pencatatan bisa dipergunakan unutk mentranskripsikan hasil
rekaman menjadi bahan tertulis dan mencatat berbagai aspek yang berkaitan dengan suasan pernceritaan dan informasi-informasi lain yang
diperpanjang perlu selama melakukan wawancara dan pengamatan Taum 2011: 240.
4. Pengarsipan
Taum 2011: 240-241 menyebutkan beberapa teknik atau model pengarsipan, akan tetapi ada beberapa keterangan yang perlu dimasukkan
hal-hal tersebut meliputi: 1
Bahan folklor: klasifikasi mitoslegenda permainandll. 2
Teks yang telah ditranskripsikan: teks asli dan terjemahannya. 3
Kolofon: keterangan tentang waktu, tempat, dan pelaku pencatatan. Pelaku pencatatan meliputi narasumber atau penutur dan peneliti nama,
umur, tempat tanggal lahir, pendidikan, pendidikan pekerjaan, kedudukan dalam adatmasyarakat.
4 Keterangan sekitar bahan aparat kritik: berbagai catatan etnografis,
keterangan tentang teks yang kurang jelas, penilaian dan interpretasi peneliti sendiri.
Dalam penelitian ini, pengarsipan formaliterasi, dan penerjemahannya sudah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penulis melengkapi kedua naskah yang diperoleh itu dengan kolofon dan
keterangan bahan dengan catatan etnografis. Data yang diperoleh, dikaji dengan dua teknik utama, yakni: kajian struktural A.J. Greimas dan pandangan dunia
tragik Goldman.
H. Sistematika Penyajian
Hasil studi ini akan disajikan dalam lima bab, Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II, konteks sastra dan kebudayaan
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Bab III berisi analisis struktural A.J. Greimas yang terdiri atas aktansial dan struktur fungsional terhadap legenda Danau Teluk
Gelam. Bab IV berisi pandangan dunia tragik Goldmann terhadap legenda Danau Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir. Bab V merupakan penutup yang
berisi kesimpulan dan saran.
BAB II GEOGRAFI DAN BUDAYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR,
SUMATRA SELATAN
Geografi suatu wilayah menjadi penting untuk diketahui apabila akan membahas karya sastra dari daerah itu, misalnya untuk menganalisis legenda
Danau Teluk Gelam terlebih dahulu peneliti harus terlebih dahulu mengetahui geografi Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai tempat asal legenda tersebut.
Karya sastra atau legenda pada umumnya mengungkap tentang alam dan budaya yang terjadi di suatu tempat, begitu pula legenda Danau Teluk Gelam yang
mengungkap tentang asal mula terjadinya Danau Teluk Gelam. Di bawah ini akan dipaparkan geografi dan demografi Kabupaten Ogan Komering Ilir, yang terdiri
atas keadaan alam, mata pencaharian, penduduk, agama dan kepercayaan, sistem kekerabatan, bahasa tradisi sastra lisan maupun tulisan, permainan, kesenian, dan
sejarah. Kedudukan cerita Legenda Danau Teluk Gelam dalam masyarakat dan
kebudayaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir diketahui melalui hubungan legenda dengan karya sastra lain, keberadaan Danau Teluk Gelam, dan respon
masyarakat terhadap legenda tersebut.