17
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas. c.
Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual
maupun kelompok. d.
Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya. e.
Menerima dirinnya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan dirinnya sendiri.
f. Memperkuat
self-control
kemampuan mengendalikan diriatas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
g. Mampu meningkatkan rekasi dan penyesuaian diri sikapprilaku
kekanak-kanakan. Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan yang
besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang diharapkan untuk menguasai tugas-
tugas tersebut selama awal masa remana, apalagi mereka yang mengalami kematangan terlambat. Tugas perkembangan sifatnya tidak universal,
namun sangat tergantung dari budaya setempat sehingga ada kemungkinan tugas perkembangan tersebut ada yang tidak berlaku untuk kultur bangsa
Indonesia.
18
B. Kajian tentang Perilaku Agresif
1. Pengertian Perilaku Agresif
Krahe 2005: 16-17 menyatakan bahwa perilaku agresif adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau melukai makhluk
hidup lain yang terdorong untuk menghindari perlakuan itu. Perilaku agresif lebih menekan pada suatu aktivitas yang bertujuan untuk menyakiti orang lain,
pelanggaran norma dan secara sosial tidak dapat diterima. Menurut Krahe 2005: 17 terdapat dua motivasi utama perilaku agresif yang saling
bertentangan yakni untuk membela diri dan untuk meraih keuntungan dengan cara membuat lawan tidak berdaya.
Moor dan Fine Anisa Siti Maryanti, 2012: 9 mendefinisikan perilaku agresif sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap
individu atau terhadap objek tertentu. Kata agresi berasal dari bahasa latin yaitu
agredi
yang berarti menyerang atau bergerak ke depan. Pengertian ini merupakan pengertian sederhana dan sering dikaitkan dengan peperangan.
Dalam kajian psikologi, agresi mengandung dua makna yakni yang baik
good sense
dan yang buruk
bad sense
. Berdasarkan pengertian-pengertian dari para ahli di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan mengenai perilaku agresif. Perilaku agresif merupakan perilaku yang dilakukan secara sengaja oleh individu kepada individu yang lain
dengan tujuan untuk menyakiti atau mencederai, baik secara verbal maupun non verbal.
19
2. Karakteristik Perilaku Agresif
Perilaku agresif antara anak laki-laki dan perempuan menduduki tingkat yang sama tingginya ketika duduk di bangku sekolah dasar. Peningkatan
perilaku terjadi ketika berada pada usia sekolah menengah. Akibatnya, pada laki-laki, perilaku agresif pada masa kanak-kanak menjadi prediktor perilaku
agresif usia remaja yang konsisten sedangkan untuk perempuan rata-rata lebih rendah daripada laki-laki Marcus, 2007: 45.
Anantasari 2006: 90-92 mengungkapkan ciri-ciri perilaku agresif, yaitu:
a. Menyakitimerusak diri sendiri, orang lain, atau objek-objek
penggantinya.Perilaku agresif yang dilakukan seseorang menimbulkan bahaya kesakitan berupa fisik pemukulan, dilempar benda keras, dan
sebagainya dan psikis diancam, diumpat, diteror, dan sebagainya. Sasaran perilaku agresif sering bukan objek pertama sebagai pembangkit
dorongan untuk berperilaku agresif.
b. Tidak diinginkan oleh orang yang menjadi sasarannya.Perilaku agresif,
terutama agresi ke luar, pada umumnya juga memiliki ciri tidak diinginkan
oleh organisme yang menjadi sasarannya.
c. Perilaku yang melanggar norma sosial.Masyarakat akan menganggap
sebuah perilaku menjadi agresif ketika dikaitkan dengan pelanggaran norma sosial, misalnya melakukan pembunuhan terhadap orang yang tidak
bersalah.
Menurut Marcus 2007: 11 perilaku agresif mempunyai ciri-ciri diantarannya: a kejadian perilaku seperti menabrak atau mendorong, b