Bentuk Perilaku Agresif Kajian tentang Perilaku Agresif
23
a.
Karakteristik Individu
Karakteristik individu turut berpengaruh dalam pembentukan perilaku agresif. Hal ini termasuk temperamen yang sukar seperti inteligensi yang
rendah, hiperaktif, impulsif, masalah perhatian. Apalagi orang yang berperilaku agresif mempunyai keterampilan mengatasi masalah sosial
yang rendah. Orang-orang tersebut sering salah menafsirkan perilaku orang lain sebagai kenakalan dan sering tidak mampu menemukan solusi
dari perilaku agresif
National Youth Violence Prevention Resource Center,
TT: 2. Menurut penelitian, perilaku agresif pada masa kanak- kanak tidak hanya menjadi tolok ukur perilaku agresif pada usia
selanjutnya tetapi juga membentuk karakter kepribadian seseorang
Marcus, 2007: 45.
b.
Lingkungan Rumah
Beberapa jenis lingkungan rumah dapat meningkatkan resiko seseorang untuk berperilaku agresif. Anak-anak dan remaja yang berasal
dari keluarga di mana orang tua otoriter terhadap anak, dukungan emosi yang sedikit, tidak memonitor kegiatan anak, atau hanya sedikit terlibat
pada kehidupan anak menimbulkan resiko besar pada munculnya perilaku agresif anak. Apalagi penggunaan hukuman atau kekurangdisiplinan orang
tua juga menunjukkan adanya pengaruh terhadap perilaku agresif anak
National Youth Violence Prevention Resource Center
, TT: 2.
24
c.
Hubungan dengan Teman Sebaya
Dikarenakan perilaku agresif dan ketidakadaan keterampilan sosial, perilaku agresif sangat membuat pelakunya ditolak dari teman sebaya.
Penolakan awal tersebut diprediksikan akan menimbulkan perilaku agresif selanjutnya dan perilaku kekerasan, namun pada masa remaja, sebagian
besar perilaku agresif tidak berarti tidak mempunyai teman, tetapi justru membangun pertemanan dengan orang lain yang juga mempunyai sikap
dan perilaku anti sosial. Pertemanan dengan teman sebaya yang mempunyai perilaku anti sosial dapat menjadi prediktor penting terjadinya
perilaku agresif dan kekerasan pada masa remaja
National Youth Violence Prevention Resource Center
, TT: 2-3. d.
Kegagalan Sekolah
Masalah perilaku sering disebabkan oleh lingkungan sekolah yang buruk. Kegagalan sekolah mempunyai resiko penting pada delikuensi dan
keterlibatan seseorang pada kelompok teman sebaya yang mempunyai sikap dan perilaku anti sosial
National Youth Violence P revention Resource Center
, TT: 3. e.
Pengaruh Media Kekerasan
Terdapat banyak data yang mendukung hubungan antara perilaku agresif dengan adanya televisi dan film kekerasan. Penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak berperilaku agresif secara verbal dan secara fisik seketika setelah menonton adegan kekerasan di televisi dan
film. Hal tersebut juga menjelaskan bahwa anak berperilaku agresif lebih
25
banyak dipengaruhi oleh tayangan media kekerasan daripada perilaku agresif dari teman sebaya
National Youth Violence Prevention Resource Center
, TT: 3. f.
Faktor Komunitas dan Masyarakat
Kemiskinan, pengangguran, diskriminasi, dan penerimaan masyarakat pada perilaku agresif dapat meningkatkan resiko perilaku agresif. Faktor
lingkungan meningkatkan kemungkinan anak-anak dan remaja untuk berperilaku agresif dan terlibat pada masalah-masalah yang lain termasuk
di antaranya kekerasan, penggunaan narkoba, alkohol dan senjata api, kemiskinan, disintegrasi lingkungan, dan masyarakat yang toleran
terhadap perilaku yang salah dan kekerasan
National Youth Violence Prevention Resource Center
, TT: 3.
Anantasari 2006: 64-66 mengemukakan beberapa penyebab perilaku agresif, yaitu:
a. Faktor Psikologis
Faktor psikologis terdiri dari perilaku naluriah dan perilaku yang dipelajari. Perilaku naluriah menurut Freud terdapat dua macam, yakni
eros
dan
thanatos
. Perilaku agresif termasuk
tha natos
, yakni energi yang tertuju untuk perusakan atau pengakhiran kehidupan. Perilaku yang
dipelajari menurut Bandura sehubungan dengan perilaku agresif, yakni perilaku tersebut dipelajari manusia melalui pengalaman pada masa
lampau.