103
Di pondok pesantren, DW mempunyai seorang sahabat yang juga berstatus sebagai santri dan berasal dari Kulonprogo, bernama FI. FI berteman dekat
dengan DW kurang lebih sudah enam tahun. Menurut lembar data pribadi yang diisi oleh DW, dapat diketahui bahwa DW tidak begitu akrab dengan santri
yang lain, bahkan banyak santri yang tidak disukai oleh DW. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan setiap kali berkunjung ke
pondok pesantren, subjek DW sering melamun saat sedang tidak ada kegiatan dan subjek sering sekali melihat ke layar
handphone
.
a. Peristiwa Penyebab Perilaku Agresif
Antecedent
Perilaku agresif yang dilakukan subjek DW baik di kampus maupun di pondok pesantren disebabkan beberapa peristiwa pendahulu. Keadaanpihak
yang menjadi penyebab timbulnya perilaku agresif subjek DW akan disampaikan di bawah ini.
Menurut
key informan
6, subjek DW berperilaku agresif karena latar
belakang keluarga.
“DW kemarin waktu ditanya alasan kok bolos kuliah itu gara-gara takut sama dosennya. Saya kurang tahu maksudnya gimana. Saya rasa dia
kayak gitu gara-gara kangen sosok bapak. Biasannya kalo dia nyendiri gitu sering nangis dan ngliatin foto bapak yang ada di
handphone
.” Jumat, 13 Februari 2015
Key informan
6 mengindikasi
antecedent
subjek DW berperilaku agresif karena tidak adanya sosok ayah di keluarganya. Namun, menurut
subjek sendiri, dirinya membolos kuliah karena takut dengan dosen yang
akan memberikan kuis dengan sistem tunjuk. Berdasarkan lembar observasi
104
pribadi yang diisi oleh subjek, terdapat beberapa
antecedent
penyebab subjek berperilaku agresif, yakni jengkel karena teman menjahili, bercanda,
bermaksud berbohong demi kebaikan, dan malas karena udara panas. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka dapat
diketahui
antecedent
yang menyebabkan subjek melakukan perilaku agresif.
Antecedent
internal subjek berperilaku agresif adalah kurang mampu mengelola emosi, ingin mencari perhatian, bertindak sesuka hati, ingin
membela diri atas keadaan lingkungan yang membuat subjek tidak nyaman seperti dijahili oleh teman subjek.
Antecedent
eksternal subjek berperilaku agresif adalah takut tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah dan cuaca
yang panas. Jika disajikan dalam bentuk tabel, maka
antecedent
-
antecedent
yang menyebabkan subjek berperilaku agresif adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Peristiwa Penyebab Perilaku Agresif Subjek DW
Antecedent Antecedent
internal:
1. Kurang mampu mengelola emosi
2. Ingin mencari perhatian
3. Bertindak sesuka hati
4. Ingin membela diri atas keadaan lingkungan yang membuat subjek tidak
nyaman seperti dijahili oleh teman subjek
Antecedent
penyebab eksternal:
1. Takut tidak mampu mengerjakan pekerjaan rumah
2. Cuaca panas
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa subjek melakukan perilaku agresif karena dominasi
antecedent
internal. Hal tersebut disebabkan bentuk perilaku yang dilakukan subjek lebih banyak
disebabkan oleh karakteristik pribadi subjek DW yang suka mencari perhatian.