Pengertian Perilaku Agresif Kajian tentang Perilaku Agresif
21
Schneiders Anisa Siti Maryanti, 2012: 12 menyebutkan bentuk-bentuk perilaku agresif dengan mengelompokkan ke dalam beberapa kecenderungan
perilaku agresif, yang meliputi: a.
Kecenderungan untuk menonjolkan atau membenarkan diri
self-asertion
, seperti: menyombongkan diri dan memojokkan orang lain.
b. Kecenderungan untuk menuntut meskipun bukan miliknya
possesion
, seperti merampas barang kepunyaannya bila diambil orang lain dan suka
menyembunyikan barangnya dari orang lain. c.
Kecenderungan untuk mengganggu
teasing
seperti mengejek orang lain dengan kata-kata yang kejam, menyembunyikan barang milik orang lain
dan menyakiti orang lain. d.
Kecenderungan untuk mendominasi
dominance
seperti tidak mau ditentang baik pendapat atau perintahnya dan suka menguasai orang lain.
e. Kecenderungan untuk menggertak
bullying
seperti memandang orang lain dengan benci.
f. Kecenderungan untuk menunjukkan permusuhan secara terbuka
open hostility
seperti bertengkar berkelahi dan mencaci maki. g.
Kecenderungan untuk berlaku kejam dan suka merusak
violence and destruction
seperti menentang disiplin dan melukai orang lain secara fisik. h.
Kecenderungan untuk menaruh rasa dendam
revenge
seperti melukai dengan kata-kata.
22
i. Kecenderungan untuk bertindak brutal dan melampiaskan kemarahan
secara sadis
brutally and sadistic furry
seperti melukai orang lain hingga parah dan mengeluarkan kata-kata yang kotor dan sadis.
Eny Astuty Tri Wulandari, 1999: 16 menyebutkan bentuk atau klasifikasi perilaku agresif dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Bentuk nonverbal:
1 Menarik rambut, pakaian, perlengkapan lain, dan
2 Merusak barang-barang melempar membanting.
b. Bentuk verbal:
1 Berteriak-teriak atau membuat gaduh,
2 Mengejek atau mengumpat, dan
3 Mengancam sambil melotot.
Dari berbagai bentuk perilaku agresif di atas, peneliti menarik kesimpulan yang sederhana mengenai bentuk perilaku agresif, yakni bentuk verbal dan
non-verbal. Bentuk verbal diwujudkan dalam bentuk kata-kata sedangkan bentuk non-verbal diwujudkan dalam aktivitas fisik.